Site icon Cenderawasih Pos

KONI Papua: Setiap Daerah Harus Bisa Sumbang Satu Medali Emas

Atlet Lempar Lembing Papua, Agustinus Mahuze saat latihan di Stadion Lukas Enembe 2021 lalu. (FOTO: Erik / Cepos)

JAYAPURA – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua memiliki strategi khusus dalam mempertahankan capaian prestasi pada PON XXI Aceh – Sumatera Utara tahun 2024 mendatang. Di PON XX 2021, Papua sebagai tuan rumah finish pada urutan empat dengan torehan 93 medali emas, 66 perak dan 102 perunggu.

Untuk menjaga dan mempertahankan prestasi mereka, KONI Papua berharap setiap kabupaten/kota atau KONI daerah di Provinsi Papua bisa menghasilkan minimal satu medali emas. Dengan cara tersebut Papua dipastikan dengan mudah mempertahankan prestasi mereka pada event olahraga empat tahunan tersebut.

“Itu lebih ke arah desain olahraga yang coba kita terjemahkan bahwa setiap Kabupaten itu ada cabang olahraga unggulan, artinya mereka tidak banyak Cabor tapi ada Cabor yang bisa diandalkan atau atlet-atlet daerah itu bisa mereka bina. Kita minta satu Kabupaten mempersiapkan satu medali emas, kalau ini bisa dilakukan kita bisa juara 4 atau 5 besar di PON XXI,” ungkap Kenius kepada awak media saat ditemui di KONI Papua, Sabtu (2/4).

Kenius sapaan akrabnya menyebutkan, bahwa setiap Kabupaten harusnya memiliki cabang olahraga unggulan sesuai dengan karakteristik daerah tersebut.

“Misalnya Merauke bagus untuk lempar lebing, sebanyak mungkin mencari atlet yang potensi untuk bagimana nomor lempar lembing itu kita pertahankan. Atau misalnya daerah ini cocok untuk Cabor apa, seperti Kabupaten Jayapura cocoknya Cabor Dayung, sehingga Cabor itu bisa dikembangkan sesuai potensi daerah,” ujar Kenius.

Tapi menurut Kenius, hal itu bisa tercapai dengan dukungan dari pemerintah daerah setempat, bagaimana mengembangkan pembinaan atlet prestasi melalui KONI daerah.

“Harapan kita dukungan dana para Bupati mendukung dengan mengalokasikan anggaran yang cukup untuk pembinaan prestasi olahraga di daerah, karena itu akan menjadi soal, walaupun ada KONI tidak bisa jalan jika Bupati tidak mengalokasikan dana yang cukup untuk pembinaan olahraga prestasi,” pungkasnya. (eri/wen)

Exit mobile version