Site icon Cenderawasih Pos

Satu Keluarga dan 12 Mahasiswa Kehilangan Tempat Tinggal

Sisa puing-puing bangunan yang terbakar di Belakang Bank Papua Kotaraja, pada Jumat (15/6) malam. (FOTO:Jimi/cepos)

JAYAPURA– Kebakaran terjadi di  dua rumah semi permanen milik H. Joko dan rumah tinggal mahasiswa asal Paniai  di Kelurahan ,Way Mhorock, Distrik Abepura, Kota Jayapura,  Jumat (15/3) malam, menyisakan puing-puing kebakaran, Sabtu (16/3).

Luter (50), tetangga korban kebakaran Jayapura, menyampaikan bahwa setelah dirinya tiba di lokasi kedua rumah tersebut sudah rata dengan tanah. 

“Kalau kebakaran tadi malam, saya tidak disini tapi saya ditelepon saya datang, saya lihat sudah rata dengan tanah,” kata Luter saat ditemui Cenderawasih Pos di lokasi kejadian, Sabtu (16/3).

Ia mengaku kalau dirinya telah mendapatkan informasi dari sang pemilik rumah bawah api itu berasal dari dapur.

“Yang punya rumah ini suaminya sudah tidak ada, pas selesai buka puasa dia telepon dekat televisi, tiba-tiba ada bunyi, langsung dengan api membesar,” jelasnya.

  Menurutnya kemungkinan terjadi karena arus pendek, karena pemilik rumah tersebut tidak ada aktivitas lagi setelah buka puasa.

“Sementara duduk santai sambil telepon anaknya di Jawa tiba-tiba ada bunyi dari dapur setelah dilihat api sudah membesar,” kata Luter.

  Angil (16) anak dari korban kebakaran, menjelaskan setibanya di Rumah seusai menjemput adiknya di Al-Iksan, Ia melihat ibunya lari dari belakang dapur dengan tubuhnya terkena api. Ia pun mengaku tidak tahu pemicu terjadinya kebakaran.

   “Enga tau, karena lagi nga masak to, karena habis buka puasa sudah tidak lagi masak,” kata Angil, saat diwawancarai Cenderawasih Pos di Rumah pengungsiannya di belakang Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Sabtu (16/3).

  Untuk kerugian materil, Angil engan menjawab nya, semua sudah rata dengan tanah, termasuk Peralatan elektronik dan beberapa berkas penting lainnya.  “Kalau dihitung mungkin Ratusan Juta, dan untungnya ada sebagian berkas penting masih bisa di terselamatkan,” ujarnya.

  Lebih lanjut Ia jelaskan kondisi ibunya saat ini masih dalam proses perawatan dikarenakan di bagian tangan dan kakinya mengalami luka serius.

   Ibu Nuni (48) adalah korban luka dalam kebakaran tersebut. Saai ini, Ia masih dalam proses perawatan dan belum bisa dimintai keterangan.  “Habis nelpon kaka di Jawa, pas ke dapur api itu sudah ada dan membesar, ” lanjut Angil.

  Andreas Yumai (60), korban lain dari kebakaran tersebut, Ia menjelaskan Rumah miliknya yang terbakar itu ditinggali oleh 12 anak-anak Mahasiswa yang kuliah di Universitas Cenderawasih (Uncen).

  Ia mengaku tidak tahu pasti soal pemicu  kebakaran itu terjadi, dijelaskannya api itu bersumber dari rumah tetangga dekatnya dan juga menjadi korban dalam kejadian tersebut.  “Saya tidak tahu pasti soal pemicu dari kebakaran tersebut yang jelas apinya bersumber dari tetangga sebelah saya,” kata Andreas saat ditemukan di lokasi kejadian, Sabtu (16/3).

  “Untuk kerugian saya tidak terlalu banyak nanti tanyakan aja kepada anak-anak Mahasiswa,” tuturnya.

Dijelaskannya bahwa Mahasiswa yang tingal di dalam rumah tersebut terdiri dari Mahasiswa semester satu hingga semester tujuh atau semester akhir.  Salah satunya adalah Merpit Gobay (23), Ia merupakan Mahasiswa Semester akhir di Uncen.

  Merpit mengaku bahwa barang penting miliknya dan teman-teman sudah terbakar habis tidak ada satupun yang luput dari kebakaran tersebut.  Hal itu tersebut ia sampaikan saat diwawancarai Cenderawasih Pos di lokasi kejadian, Sabtu (16/3).

  Ia pun merincikan semua barang penting miliknya yakni mulai dari Izasah SD hingga Izasah SMA, serta sertifikat Ospek, Buku-buku belajar dan juga dokumen penting miliknya dari kampus.

  Tak hanya itu Ia juga menyampaikan bahwa 10 unit Laptop juga ikut terbakar, Printer Epson dengan harga Rp 3,5 juta hingga uang tunai Rp 20 juta hangus dilalap si jago merah. Dijelaskannya uang tunai 20 juta itu dipersiapkan untuk PPL dan KKL dan lainnya.

  Ia mengharapkan pemerintah segera cepat menangani masalah tersebut terutama rumah untuk tinggal, makan dan juga kebutuhan Kampus.  “Kepada Pemerintah kamih harap bisa membantu kami mahasiswa,” ujar Merpit.

  Di tempat yang sama, Kordinator Lapangan Taruna Siaga Dinas Sosial Kota Jayapura, Wandi Setiawan menyampaikan bahwa Dinas Sosial sedang mendata korban dari bencana kebakaran tersebut.

   “Semua yang kami data untuk kami laporkan ke Dinas Sosial supaya mungkin ada penanganan lebih  lanjut seperti makan siap saji dan tempat tinggal sementara mereka,” kata Setiawan saat dimintai keterangan di lokasi kebakaran pada, Sabtu (16/3).

  Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa data dari korban bencana kebakaran ini akan dilaporkan ke Dinas Sosial untuk mendapatkan bantuan segera.  “Ini kami akan melapor dulu ke kantor dinas setelah dia punya data lengkaplengkap,  nanti dari dinas biasannya kalau untuk makan siap saji hari ini langsung dari dinas,” tutupnya. (cr-278/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version