Site icon Cenderawasih Pos

Wali Kota: Semua Hotel Disemprot Desinfektan!

Wali Kota Jayapura Dr Benhur Tomi Mano, MM., memberikan keterangan pers bersama Wakil Wali Kota Jayapura Ir.H.Rustan Saru, MM.,Kapolresta Jayapura Kota AKBP Gustav R.Urbinas, Ketua PHRI Papua  Syahril, SE., owner Hotel Aston Jayapura Fredy dan Kadis Kesehatan Kota dr. Ni Yoman Sri Antari, usai melakukan penyemprotan desinfektan di Hotel Aston Jayapura, Selasa (17/3)kemarin. (FOTO: Priyadi/Cepos)

JAYAPURA-Dalam mengantisipasi penyebaran virus korona (Covid-19) di Kota Jayapura, kini perhotelan di Kota Jayapura harus dilakukan penyemprotan Disenfektan dan terlah dilakukan perdana dan menjadi role model di Hotel Aston Jayapura, dengan disaksikan Wali Kota Jayapura Dr Benhur Tomi Mano, MM., Wakil Wali Kota Jayapura Ir.H.Rustan Saru, MM.,Kapolresta Jayapura Kota AKBP Gustav R.Urbinas, Ketua PHRI Papua  Syahril, SE, Ketua Klasis GKI Port Numbay Pdt H.Carlos Mano, M.,Si, Kadinkes Kota Jayapura dr. Ni Nyoman Sri Antari, Kasatpol PP Kota Jayapura Kompol Muhsin N, dan owner Hotel Aston Jayapura Fredy, Selasa (17/3)kemarin.

  Wali Kota Jayapura Dr Benhur Tomi Mano, MM.,mengatakan penyemprotan desinfektan di Hotel Aston Jayapura adalah sebagai contoh bagi perhotelan lain di Kota Jayapura yang harus wajib dilakukan baik di hotel melati dan berbintang di Kota Jayapura, sehingga setiap pengunjung yang datang masuk ke hotel bisa terhindar dari masuknya virus korona.

  Selain itu, hotel juga harus menyiapkan hand sanitizer maupun saat masuk di dalam hotel harus diperiksa dengan termoscan (pengukur suhu tubuh).

 Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel Restauran Indonesia (PHRI) Papua  H.Syahril mengakui, penyemprotan desinfektan di hotel ini sangat penting, diharapkan semua hotel baik dari kelas melati hingga berbintang harus dilakukan hal sama seperti di Hotel Aston Jayapura dalam menghindari virus korona sehingga tamu nyaman dan aman,

 Memang dengan adanya masuk dan penyebaran virus korona di Papua  khususnya Kota Jayapura, jumlah okupansi hotel sangat menurun drastis hingga lebih 40 persen, diharapkan virus ini segera hilang dari dunia dan bisa berdampak pada peningkatan okupansi dan perekonomian di Papua.(dil/wen) 

Exit mobile version