Site icon Cenderawasih Pos

Ada yang Tewas dan Melawan Aparat

Para  pendukung dari masing-masing negara peserta Piala Dunia  saat berkumpul di batas kota untuk melakukan konvoi, mendukung tim mereka, belum lama ini. (FOTO: Noel/Cepos)

Kapolresta: Koordinator Konvoi Akan Dipanggil

JAYAPURA – Aksi para peserta konvoi pendukung tim sepakbola dalam Piala Dunia 2022  yang makin sulit dikontrol, membuat pihak kepolisian gerah. Rencananya para koordinator tim atau fans club akan dipanggil untuk diberi wejangan.

  Apalagi kata Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Victor Mackbon ada beberapa kejadian yang rasanya memang harus memanggil para koordinator ini. Yang pertama adalah kejadian di Abepura, dimana ketika diingatkan ternyata ada bentuk atau upaya melawan petugas.

   Para  peserta  konvoi ini masih sempat melakukan pelemparan terhadap petugas keamanan, sehingga hal tersebut dianggap sudah melampaui batas. Selain itu dari catatan pihak kepolisian, ada juga yang mengalami kecelakaan, bahkan sampai meninggal dunia. Ini cukup disayangkan sebab sudah pasti tim yang didukung tidak akan memberikan apa – apa dari kabar duka tersebut.    

   “Kami sudah meminta Satlantas untuk memanggil semua koordinatornya, sebab kami tidak mau terjadi apa – apa yang justru merugikan banyak orang,” kata Kapolresta, Kombes Pol Victor Mackbon melalui ponselnya, Rabu (30/11).

   Konvoi sejak awal, kata Kapolresta, sudah diingatkan bahwa penanggungjawab kegiatan harus melapor agar selama aksi konvoi itu bisa dikawal oleh  lalu lintas. Namun imbauan ini tidak semua dilakukan dan memilih jalan sendiri-sendiri. Bahkan ada yang mengkonsumsi minuman keras.

  “Kemarin ada 1 yang meninggal akibat ikut konvoi dan ini sedang kami selidiki penyebab  kecelakannya. Apakah miras, atau tidak patuhi aturan lalu lintas dan kami minta petanggungjawaban dari koordinator konvoi. Mereka juga banyak yang tidak patuh,” tegas Kapolresta.

  Ia menyampaikan sudah banyak keluhan dari warga, sehingga memang harus ditertibkan apalagi ini menjadi atensi dari pimpinan. “Yang kami khawatirkan adalah ketika melakukan konvoi sementara ada masyarakat yang juga tengah melakukan ibadah di bulan Desember, ini kami tidak mau terjadi complain apalagi keributan,” tutupnya. (ade/tri)

Exit mobile version