Site icon Cenderawasih Pos

Kurang Diminati, SMKN 6 Jayapura Bersyukur Dapatkan 60 Siswa

SMK Negeri 6 yang berada di sekitar Abepantai, dalam penerimaan siswa baru. (foto: Muhsidin/cepos)

JAYAPURA – SMK Negeri 6 Teknologi dan Rekayasa Jayapura yang beralamat di Jln. raya Nafri Abepante, Awiyo, Kec. Abepura, Kota Jayapura , saat ini telah melaksanakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025.

  Plt., Jonet Rumondor, SE,MPd mengaku bahwa sekolah tersebut memang bisa dibilang kurang peminat. Dari awal pembukaan pendaftaran sekitar, tanggal 20 Mei 2024 hingga penutupan tanggal, 27 Juni 2024 lalu.

Plt., Jonet Rumondor, SE,MPd

  Jumlah peserta didik baru yang mendaftar hingga saat ini, Jumat (28/6) sebanyak 123 orang. Kemudian yang telah kembalikan formulir pendaftaran sebanyak 84 orang, jumlah itu kata Jonet belum bisa di pastikan juga, dikarenakan jumlah tersebut kemungkinan akan berkurang dan bertambah. Tetapi target sekolah hanya membutuhkan kuota 60 siswa.

  “Di sekolah kami ini sebenarnya peminatnya sedikit, dari pendaftaran yang masuk ada sekitar 123 pendaftaran, hanya yang datang mengembalikan biodata sekitar 84 orang,” jelasnya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (28/6).

  Disampaikannya juga, SMKN 6 Jayapura memiliki enam jurusan diantaranya Teknik Komputer dan Jaringan, Teknik Instalasi Tenaga Listrik , Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, Teknik Audio Video, Bisnis Konstruksi dan Properti. Tidak hanya itu sekolah itu juga telah menambah satu jurusan baru yakni Teknologi Farmasi.

   Sementara itu, jurusan yang paling diminat siswa di sekolah itu adalah teknik komputer dan jaringan (TKJ), kemudian Teknik kendaraan ringan dan otomotif dan juga teknik audio video.

  Dijelaskan Jonet, bahwa penerimaan siswa baru disekolah itu awalnya dilakukan secara online, akan tetapi seiring berjalannya waktu ada beberapa masalah yang dihadapi siswa dan pihak sekolah terkait dengan cara pengunaan aplikasi pendaftaran itu.

    “Awalnya kami memang dianjurkan online, tetapi ada kendala-kendala pada saat online siswanya kurang memahami pengunaan aplikasi itu, mereka datang langsung kesini,” jelasnya.

   Menurutnya hal itu disebabkan kemungkinan kurangnya sosialisasi sehingga masi ada siswa yang belum tau cara pengunaan dari aplikasi tersebut. Adapun jurusan andalan dari SMA itu yakni Teknik Instalasi Tenaga Listrik. “Sebenarnya sistem online itu bagus, cuman mungkin di persiapkan lebih matang supaya tidak ada kendala-kendala,”ujar Jonet.

  “Dia menyebut jurusan tersebut telah 13 kali berturut-turut mewakili Provinsi Papua untuk mengikuti kejuaraan di tingkat Nasional.

   “Selama 13 tahun kalau tidak salah, setiap tahun jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik ini dia mewakili provinsi Papua dalam lomba kompetensi siswa tingkat nasional tiap tahun terkecuali di tahun 2020 dikarenakan Covid-19 waktu itu,” kata Jonet.

  Lanjut Jonet, ada beberapa kendala yang dihadapi pihaknya maupun siswa disekolah itu diantaranya faktor keamanan, walaupun beberapa tahun terakhir ini gangguan keamanan di sekolah tersebut sedikit berkurang, kemudian akses masuk sekolah juga kurang bagus tanpak seperti tidak di aspal, terus transportasi seperti bus sekolah dan beberapa fasilitas lainnya masih kurang yang menjadi kendala di sekolah itu.

“Dua tahun belakangan ini sudah kondusif, karena mungkin pemahaman masyarakat saya menganggap sekolah ini tidak aman, padahal kan selama kita ada disini aman-aman saja tidak ada gangguan dari pihak manapun,” ungkapnya.

   Ada juga kendala lain kata Jonet, membuat sekolah itu kurang di minati orang tua maupun siswa yakni lokasi dari sekolah jauh dari tempat keramaian dan permukiman warga, barang kali berbeda ceritanya jika sekolah itu berada di tengah-tengah kota.

   “Sekolah ini kan saya bole katakan dipinggir kota kalau dilihat dari aksesnya, itu yang membuat kita kurang dikenal, kurang di minat, barang kali berbeda kalau kita di tengah-tengah kota,” ujarnya.

   Sementara itu fasilitas penunjang pembelajaran disekolah itu bisa dibilang belum cukup lengkap. Karena untuk jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik saja masih ada kekurangan karena harus update terus sesuai dengan perkembangan teknologi, untuk jurusan lainnya hanya itu-itu saja tidak ada perubahan.

  “Sangat disesali bantuan didapat hanya untuk  gedung, padahal kan yang dibutuhkan sekolah itu alat perakteknya, saya berharap bantuan dari pemerintah itu harus tepat sasaran,”pungkasnya. (kar/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version