Site icon Cenderawasih Pos

Sempat Terjadi Kelangkaan Pertalite Karena Kapal Penyuplai Terlambat

Sejumlah kendaraan roda 4 tengah mengantri di SPBU Jalan Hassanudin, Mimika, Papua Tengah, Selasa (10/9) kemarin. (foto:Moh. Wahyu Welerubun/Cenderawasih Pos)

Tak Ada Pembatasan Pertalite di Timika

MIMIKA – Dalam sepekan terakhir, banyak kendaraan roda empat (Mobil) terpantau mengantri di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) yang ada di Mimika, Papua Tengah diduga akibat terjadi kelangkaan stok bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite.

Pantauan Cenderawasih Pos pada 3 SPBU yang ada di dalam pusat kota Kabupaten Mimika, Selasa (10/9/2024), di SPBU Jalan Hassanudin lebih dari 20 kendaraan roda empat mengantri dari dalam SPBU hingga berjarak puluhan meter di luar area SPBU. Hal serupa juga terlihat di SPBU Jalan Yos Soedarso dan SPBU Jalan Cenderawasih Sp 2.

Seorang pengemudi, Andi saat ditemui di SPBU Jalan Yos Soedarso mengungkapkan, ia telah mengantri sejak pukul 7.00 WIT pagi untuk berburu Pertalite. “Sudah dari pagi om, kita sopir rental kalo tidak pake Pertalite mau isi Pertamax juga mahal. Pertamax juga kadang-kadang antre karena Pertalite terbatas,” ungkap Andi.

Di tempat berbeda, seorang pengemudi lainnya saat ditemui di SPBU Jalan Cenderawasih, Tanto menyebutkan, dirinya pun rela menunggu untuk mendapatkan giliran mengisi BBM.  “Tidak apa-apa sudah antri, daripada jalan keliling cari lagi nanti bensin di mobil habis ribet lagi dorong-dorong,” ujarnya.

Sales Branch Manager Pertamina, Patra Niaga Rayon II Papua Tengah, Vifki Leondo saat dihubungi Cenderawasih Pos, mengungkapkan, pada 7 September 2024 lalu kapal pengangkut Pertalite sudah berada di Mimika dan telah melakukan bongkar muat. “Pertalite kemarin memang ada keterbatasan stok, tapi sekarang sudah mulai normal,” kata Vifki melalui sambungan telepon. Vifki mengungkapkan, keterbatasan stok yang terjadi beberapa waktu lalu disebabkan kapal penyuplai BBM terlambat tiba di Mimika karena faktor cuaca.

Akibat cuaca, Vifki mengatakan beberapa kapal mengalami keterlambatan di wilayah selatan Merauke dan Timika. Kapal yang seharusnya ke Timika terpaksa berlabuh ke Merauke, sedangkan kapal yang ke Merauke justru beralih ke Timika.  Ia juga mengatakan bahwa untuk ketersediaan stok saat ini diperkirakan bertahan hingga 10 hari ke depan.

“Ini sedang kita ajukan untuk di program kapalnya (penyuplai BBM) diperbanyak lagi yang ke Timika sehingga nanti lebih banyak lagi stoknya supaya bisa bertahan sampai 14 hari,” katanya.

Sementara itu, kata Vifki tidak ada rencana pembatasan BBM jenis Pertalite di Mimika. Ia menyebut, sebelumnya pemerintah daerah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) telah mengeluarkan edaran bupati terkait kuota Pertalite untuk masing-masing kendaraan roda 4.  Dalam edaran tersebut, kata Vifki setiap kendaraan roda 4 berhak mendapatkan kuota Pertalite sebanyak 45 liter dan itu sudah berlangsung sejak 2023. “Itu sesuai edaran bupati terakhir sih, jadi untuk pembatasan (BBM Pertalite) nggak ada sih,” pungkasnya. (mww/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version