Site icon Cenderawasih Pos

Dinkes Kabupaten Puncak Gelar PIN Polio Tahap dua

Penjabat Bupati Puncak, Darwin Tobing saat memberikan imunisasi polio pada kegiatan PIN Polio Tahap 2 di Puskemas Ilaga, Kamis (4/7). (FOTO: Diskominfo Puncak)

ILAGA-Meski di Kabupaten Puncak belum ditemukan kasus virus polio varian terbaru, namun Pemerintah Kabupaten Puncak,melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan antisipasi dengan menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tahap 2.

PIN Polio Tahap 2 ini dihadiri Penjabat Bupati Puncak, Darwin Tobing yang berkesempatan meneteskan vaksin polio kepada salah satu anak di Puskesmas Ilaga, Kamis (4/7).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, ketua TP PKK Kabupaten Puncak, Ny. Elvrida M Tobing, Dandim 1717/Puncak, Letkol Inf. Jonathan Nidio Aprimanda dan Kapolres Ouncak. Kompol I Nyoman Punia.

Adapun yang menjadi sasaran pada kegiatan imunisasi polio kali ini adalah anak usia 0-7 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Imunisasi diberikan secara oral sebanyak dua tetes kepada setiap anak.

Penjabat Bupati Puncak, Darwin Tobing mengatakan imunisasi polio yang dilakukan ini, merupakan tahap kedua di Kabupaten Puncak, setelah tahap pertama 27 Mei lalu.

Darwin Tobing menyebutkan, digelarnya PIN Polio di Kabupaten Puncak sebagai upaya pencegahan setelah adanya informasi bahwa tiga kasus virus polio varian baru sudah ditemukan di Papua. Dimana satu kasus di Mimika, Papua Tengah, satu kasus di Nduga, Papua Pegunungan,dan satu kasus di Asmat, Papua Selatan.

“Polio varian kedua itu yang sedang terjadi, sehingga perlu penanganan cepat. Sebab namanya virus begitu cepat. Memang baru tiga kasus di Papua, namun namanya virus polio sehingga dibilang sebagai kejadian luar biasa. Oleh karena itu secara serentak seluruh Indonesia menggelar PIN Polio, walaupun imunisasi polio sudah dilakukan kepada bayi di Puskesmas atau posyandu waktu itu,namun ini varian terbaru sehingga dilakukan imunisasi lagi,” ungkap alumni Faperta Manokwari ini.

Diakuinya, meskipun tidak ada kasus di Kabupaten Puncak, namun instruksi dari Kementerian Kesehatan ini harus diamankan. “Memang instruksi baru sudah turun April kemarin, namun demikian tanggung jawab kita sebagai pemerintah daerah, akan tetap mendukung Dinas Kesehatan, dengan anggaran yang kita siapkan dari anggaran tak terduga. Sebab ini ada rekomendasi dari Kementerian Dalam Negeri,” ungkap Darwin Tobing.

“Sehingga nantinya putaran ketiga dan keempat juga akan dilakukan di di Kabupaten Puncak. Target kita adalah semua distrik di Kabupaten Puncak, dengan tetap mempertimbangkan masukan-masukan terkait dengan kondisi keamanan di daerah ini. Pasti kita akan berupaya akan vaksin ini sampai ke distrik hingga honai-honai l, agar anak-anak Puncak, sebagai generasi penerus Kabupaten Puncak,terhindari dari virus polio,” pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Puncak, Demus Wonda menambahkan dalam rangka PIN Polia ini, Kabupaten Puncak sudah lakukan sesuai dngan sasaran yang ada. Dimana data-data dan juga logistik putaran kedua juga sudah siap, dan akan dilakukan bersamaan di seluruh Puskemas di Kabupaten Puncak.

“Putaran pertama sudah dilakukan Mei lalu dan saat ini putaran kedua 4 Juli 2024. Sasaran bayi dari 0 bulan hingga 7 tahun, dan beberapa Puskemas juga secara serentak sudah laksanakan bersamaan hari ini,” ujarnya.

“Data yang kami dapat dari petugas di lapangan, sampai saat  ini di Kabupaten Puncak, belum ada yang terkena virus polio. Namun kami tetap melakukan upaya-upaya pencegahan terutama di daerah pintu masuk ke Kabupaten Puncak,” sambungnya.

Soal daerah-daerah yang rawan dan jauh dari pusat menurut Demus Wonda, pihaknya biasa memberikan tugas dan tanggung jawab kepada petugas kesehatan yang anak asli daerah. Mereka inilah yang akan sampai ke distrik, kampung dan sampai ke honai untuk memjangkau masyarakat Puncak, demi memberikan vaksin polio kepada mereka, sekaligus menyampaikan sosialisasi tentang virus polio.(Diskominfo Puncak/nat)

Exit mobile version