Site icon Cenderawasih Pos

STK Dapur Cetak Katekis dan Guru Agama Katolik

Direktur STK Santo Yakobus Merauke Pastor Dr. Donatus Wea, Pr, saat menyerahkan penghargaan kepada wisudawan berprestasi di Aula STK Santo Yakobus Merauke, Selasa (21/6). (FOTO:Sulo/Cepos)

MERAUKE – Sebanyak 13 mahasiswa Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke menjalani wisuda sarjana strata satu dalam sidang senat terbuka di Aula STK Santo Yakobus Merauke, Selasa (21/6). Wisuda dilakukan Direktur STK Santo Yakobus Merauke, Pastor Dr. Donatus Wea, Pr, yang dihadiri pula Asisten I Sekda Bidang Pemerintahan Umum Drs. Agustinus Joko Guritno, M.Si mewakili bupati Merauke.

Sekertaris Jenderal Keuskupan Agung Merauke, Pastor Jon Kandam, Pr, mewakili Uskup Agung Merauke , mengungkapkan, Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke merupakan dapur untuk mencetak katekis dan guru agama Katolik di Papua Selatan.

Menurutnya, STK Santo Yakobus Merauke bukan berdiri begitu saja tapi merupakan suara umat Katolik Keuskupan Agung Merauke dalam sebuah musyawarah pastoral yang digelar kalah itu. Karena itu, lanjutnya, STK ini didirikan dan telah mengalami proses selama 17-18 tahun. ‘’Terima kasih kepada rektor dan seluruh dosen  STK Santo Yakobus Merauke.

Seluruh Umat Katolik bangga atas prestasi yang diraih oleh STK selama ini. Kami merasa gembira dan bangga dengan para lulusan yang disiapkan ini untuk memberikan pelayanan  baik sebagai katekis maupun sebagai guru agama Katolik ,’’ jelasnya.

Dikatakan Pastor John Kandam, bahwa hasil perjalanan mengunjungi umat di Paroki-Paroki dan stasi di keuskupan Agung Merauke, pihaknya telah mendapatkan laporan  dari para pastor paroki  kekurangan guru agama Katolik yang dialami disekolah-sekolah. Hal ini, jelas dia menjadi keprihatinan Keuskupan Agung Merauke. ‘’Tapi, kami ada STK sehingga kekurangan tersebut bisa diatasi,’’ jelasnya. 

John Kandam juga berharap,  bahwa sejak awal masuk STK mahasiswa tersebut sudah harus menyatakan siap menjadi katekis dan guru agama Katolik dan ditempatkan dimana saja. ‘’Jadi komitmen itu harus ada, sehingga ketika selesai, para lulusan siap untuk mengabdi dimana saja,’’ pungksnya. (ulo/tho)   

Exit mobile version