Site icon Cenderawasih Pos

Punya Bisnis Plan dan Target PBF Terbesar di Papua Barat

OPTIMIS – Direktur Utama PT Irian Bhakti, Yarius Balingga (tengah)  didampingi Ardi Logo (kanan) dan Drs Antinius NS saat memberikan keterangan kepada Cenderawasih Pos di kantornya di Jayapura, Kamis (12/10). PT Irian Bhakti tetap optimis menatap perkembangan usaha di tahun – tahun  akan datang. (foto:Gamel/Cepos)

Menilik Eksistensi PT Irian Bhakti Papua, Perusahaan Belanda yang kini Milik Pemprov Papua (Bagian 2-Habis)

Meski belum mendapat dukungan penyertaan modal, PT Irian Bakti Papua memastikan tidak patah arang. Target mengembangkan perusahaan telah dituangkan dalam bisnis plan. Apa saja?

Laporan : Abdel Gamel Naser – Cepos

Meski tugas utama yang dijalankan selama puluhan tahun tak lagi dilakukan di tahun ini, PT Irian Bhakti memastikan akan terus mengebangkan usaha yang sudah dirintis sejak dulu. Selama ini, diakui keberadaan perusahaan daerah ini  jarang terpublish secara gamblang kepada publik, sehingga tak sedikit yang mempertanyakan apakah perusahaan ini bisa bertahan atau justru masuk dalam deretan perusahaan yang diberi lampu kuning oleh pemerintah.

   Tentunya pemerintah tidak mau rugi, memiliki perusahaan yang setiap tahun hanya bisa “menyusu” dari APBD. Sebab target kemandirian menjadi wajib diwujudkan. Dari semua keraguan tersebut akhirnya terjawab oleh penjelaskan para direktur  perusahaan.

    Dari hasil diskusi, yang paling memungkinkan adalah bagaimana mengembangkan usaha yang masih berjalan dengan melihat peluang. Ini kata Yarius Balingga selaku Direktur Utama PT Irian Bhakti telah dituangkan ke dalam bisnis plan di tahun 2023 hingga tahun 2024.

  “Untuk keuangan sudah kami jelaskan  bahwa kami masih sehat dan masih memberikan PAD bagi daerah. Sedangkan yang lain telah dilakukan evaluasi untuk proyeksi  hingga akhir tahun termasuk di tahun depan,” kata Yarius Balingga.

  Mantan Ketua Komisi IV DPR Papua ini menyampaikan bahwa untuk pengembangan perusahaan yang bisa terlihat justru bukan di Jayapura. melainkan di Papua Barat termasuk Papua Tengah. Yarius berharap PT Irian Bhakti bisa diberi kepercayaan lebih seperti yang dilakukan Pemda Manokwari, Papua Barat yang  memberi kepercayaan kepada perusahaan ini untuk mendistribusikan bahan makanan pokok ke pelosok – pelosok.

“Kami masih yakin akan terus berkembang mengingat sarpras dan pengalaman bekerja  sudah berjalan puluhan tahun,” jelasnya. Ditambahkan bahwa dari beberapa cabang perusahaan mulai dari Merauke, Wamena, Timika, Fak – fak, Biak, Serui, Manokwari, Sorong dan Jayapura dikatakan sejumlah unit usaha hingga kini menunjukkan perkembangan.

Ada apotik dan pertokoan termasuk, perusahaan percetakan di Timika yang digunakan oleh Pemda,  usaha Apotik Komoro yang kini menjadi apotik nomor 1 di Timika termasuk ekspansi perusahaan yang menaretkan menjadi Pedagang  Besar Farmasi (PBF).

   Jika PBF ini diwujudkan maka kaya Yarius nantinya rumah sakit maupun poliklinik  jika membutuhkan obat maka harus melalui PBF.  “Untuk lokasi sudah ada tinggal ditindaklanjuti. Kami akan buka PBF terbesar di Papua Tengah dan ini sudah disiapkan,” sambungnya. Secara kata Yarius tahun depan PBF sudah bisa beroperasi.

  Dan Apotik Komoro akan naik status menjadi klinik sebab diakui pelanggan semakin banyak. “Kami sudah mendapat tempat baru sehingga akan jadi klinik, ada rawat inap dan dokter prakteknya. Lalu apotik ini tidak hanya di Timika tapi juga di Wamena, Biak, Fak Fak dan Sorong juga sedang membangun,” papar Balingga diiyakan direktur lainnya.

   Untuk Merauke dijelaskan bisnis jual beli minyak goring skala besar masih dilakukan sedangkan di Jayapura sendiri PT Irian Bhakti sedang membangun sentral UMKM di Kota Jayapura semua space yang disiapkan sudah terjual. “Kami melihat peluang bisnis kuliner dan kopi ini sedang tumbuh sehingga kami coba menyiapkan tempat untuk menjadi satu titik kumpul para pedagang dan semua lapak sudah terjual, semoga  bulan depan sudah bisa dioperasikan,” tambahnya.

   Hanya kembali menurut Yarius persoalan mimpi bisa saja dicita – citakan selangit namun untuk mewujudkan mimpi tersebut tentu membutuhkan pihak lain dan  disini  perusahaannya membutuhkan dukungan tersebut guna bisa merealisasikan target capaian sesuai dengan bisnis plan yang sudah dibuat.

   “Jadi ibarat mobil bagus tapi tidak bisa kemana – mana kalau belum ada bensin. Tapi berbeda ketika mobil bagus dibekali bensin penuh  tentu bisa digunakan kemana saja sesuai target,” tambahnya mengilustrasikan.

   Ia menyebut jika Papua Barat bisa memberi kepercayaan besar mengapa Pemprov Papua belum berani memberikan dukungan. “Saya pikir sebuah daerah akan maju ketika perusahaan, swasta dan pemerintah bekerjasama,” ucapnya. Ia menyatakan sejak kepemimpinannya di tahun 2021 sudah banyak hal yang dilakukan dimana diawali dengan PR besar merubah status dari PD menjadi PT.

   Kemudian membenahi struktur dan program yang dianggap perlu mendapatkan sentuhan perubahan besar. “Yang jelas sudah banyak yang kami benahi. Membangun Papua menjadi tugas bersama dengan kemampuan masing – masing. Kami akan memaksimalkan potensi dan sarpras yang ada untuk tetap mendapatkan keuntungan,” sambung Yarius.

    Ia dan tiga direksi juga optimis tahun depan bisa  menapak di jalur yang sudah ada sebelumnya setelah tahun ini melakukan evaluasi terkait kekurangan dan kendala yang dihadapi. Ia optimis dengan bekal pengalaman dan sarpras yang sudah tersebar diberbagai daerah, perusahaan ini akan kembali menjadi perusahaan yang bisa diandalkan oleh pemerintah Provinsi Papua. “Saya dan teman – teman akan berupaya agar pekerjaan sebelum – sebelumnya bisa kembali dilakukan dan optimisme itu harus ada,” tutupnya. (*)

Exit mobile version