Site icon Cenderawasih Pos

Tingkatkan Minat Baca, Mulai Galakkan Pojok Baca Digital di Kampung

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jayapura Alfius Demena saat memperlihatkan buku- buku di salah satu ruang Perpustakaan milik  Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jayapura, Kamis (7/3) lalu. (FOTO:Priyadi/Cepos)

Bincang-bincang dengan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Jayapura terkait Tantangan Mengelola Perpustakaan

Di era modern saat ini minat baca buku di Perpustakaan milik Pemerintah sudah mulai berkurang, karena sekarang akses membaca buku bisa langsung dicari lewat E- Book bisa di  handphone android? Lalu bagaimana Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Jayapura dalam menumbuhkan minta baca anak- anak dan masyarakat di Perpustakaan milik Pemkab Jayapura?

Laporan : Priyadi/Sentani

Perpustakaan memiliki peran menumbuhkan minat baca siswa, dan perpustakaan yang baik. Juga  harus mempunyai program dan tujuan yang terencana secara jelas. Hal tersebut perlu dilakukan untuk menarik minat siswa berkunjung ke perpustakaan untuk membaca buku.

Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan memiliki bangunan gedung perpustakaan yang luar biasa. Di dalamnya ada  perpustakaan umum yang telah diresmikan tahun 2023 lalu, namun sampai saat ini fasilitas di dalamnya masih belum komplit karena untuk perlengkapan mebeler, komputer, pendingin ruangan (AC) maupun tambahan referensi buku- buku di perpustakaan umum juga masih kurang.

Hari Kamis (7/3) lalu wartawan Cenderawasih Pos mengunjungi Perpustakaan Umum  milik Pemkab Jayapura yang ada di lingkungan kantor di  Pemkab Jayapura bagian belakang Gunung Merah, Sentani.

Terlihat gedung perpustakaan umum sangat megah dibangun dua lantai tapi di dalamnya terlihat kosong karena perlengkapan isi di gedung belum dilengkapi dengan baik,  termasuk fasilitas penunjang dalam ruang perpustakaan.

Pembangunan gedung perpustakaan lantai dua dibiayai dari Perpustakaan Nasional senilai Rp 10 miliar dan dibangun selesai tahun 2022.

“Namun ini hanya sebatas gedung saja, tapi untuk isi di dalam gedung sampai saat ini juga belum ada,,”kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan  Kabupaten Jayapura Alfius Demena.

Alfius menjelaskan, Gedung Perpustakaan Umum memiliki tiga ruang perpustakaan yang terbagi untuk perpustakaan umum, pelajar dan mahasiswa. Jika ditotal dari tiga ruang perpustakaan itu ada  sekitar 10 ribu judul buku yang bisa dibaca di ruang perpustakaan,  namun ini belum lengkap,  minimal harus ada 30 ribu judul buku.

Walaupun demikian, Alfius tetap terus memperjuangkan supaya ada  pengadaan lagi untuk penambahan buku- buku di semua jenjang, agar  perpustakaan di Kabupaten Jayapura minimal buku di perpustakaan bisa lengkap.

Diakui, untuk isi dan fasilitas di perpustakaan tersebut  memang belum lengkap. Baik itu komputer, meja, kursi, yang disiapkan untuk pengunjung maupun pemasangan pendingin ruangan (AC) supaya pengunjungnya nyaman saat berada di dalam ruang perpustakaan. Semua belum dipasang karena keterbatasan dana di Pemkab Jayapura dan telah dicoba menyurat ke Perpustakaan Nasional untuk bisa dibantu pengisian fasilitas belum ada jawaban.

Menurut Alfius,  selama ini untuk  pengunjung yang datang ke Perpustakaan Umum Pemkab Jayapura memang setiap harinya masih ada, minimal 10 orang pengunjung dari pagi hingga sore. Namun pengunjung hanya bisa datang lalu membaca buku di perpustakaan. Untuk  pelayanan peminjaman buku untuk dibaca di bawa pulang belum ada.

Walaupun demikian, jika ada pengunjung yang mau membaca buku tapi bukunya tidak ada, ada petugas yang akan mencarikan buku tersebut lewat aplikasi yang telah ada. Karena di Dinas Perpustakaan juga tidak hanya menyediakan buku secara fisik,  tapi ada buku yang bisa dicari di link yang sudah disediakan Perpustakaan Nasional.

Selain itu, untuk memudahkan masyarakat atau anak- anak dalam membaca buku namun tinggalnya di kampong- kampung terluar di Kabupaten Jayapura, maka Dinas Perpustakaan dan Kearsipan  Kabupaten Jayapura menyediakan fasilitas Pojok Baca Digital (POCADI)  bagi masyakarat kampung.

POCADI merupakan tempat membaca yang menyediakan koleksi buku cetak dan buku digital (e-book). Koleksi e-book yang ada di POCADI.Pojok Baca Digital merupakan program kolaborasi untuk memudahkan fasilitas literasi.

Alfius juga mengaku, karena di daerah kampung terluar di Kabupaten Jayapura juga butuh pelayanan untuk membaca buku apakah itu anak anak dan orang dewasa, ibu ibu maupun orang tua, Dinas Perpustakaan di tahun 2023 telah memasang fasilitas pojok baca digital di lima kampung yang kini sudah bisa dinikmati masyarakat dan anak- anak untuk lima kampung yakni Kampung Yoboy, Yokiwa, Doyo, Waibron dan Dondai telah di pasang fasilitas  pojok baca digital bekerjasama dengan pemerintah kampung, dimana pemerintah kampung menyediakan tempat, lalu Dinas Perpustakaan membantu memfasilitasi komputer, pemasangan internet maupun perlengkapan lainnya dan untuk jaringan internet setiap bulannya dibebankan di pemerintah kampung tersebut.

“Kami di tahun 2024 ini juga akan melakukan pemasangan Pojok Baca Digital di tiga distrik yakni Distrik Depapre, Nimbokrang dan Yapsi.(*)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version