Site icon Cenderawasih Pos

Ombak Hantam Lambung Perahu, Penumpang Langsung Terpencar Menyelamatkan Diri

Suasana di depan kediaman almarhum Aiptu Gunawan Wibisono di Jalan Hassanudin, Mimika, Papua Tengah, Kamis (1/8). (foto: Wahyu Welerubun/Cepos)

Kesaksian Korban Selamat Atas Peristiwa Terbaliknya Long Boat di Perariran Ararau, Mimika

Perairan di wilayah Papua Selatan  yang berhadapan langsung dengan laut lepas, rawan terjadi kecelakaan laut, terutama pada saat cuaca buruk dan gelombang tinggi. Seperti halnya yang menimpa longboat  yang dinahkodai Janto Jance Age yang terbalik dihantam ombak besar di perairan Ararauw, Kabupaten Mimika.

Laporan: M. Wahyu Welerubun_Timika

Pada Rabu 31 Juli 2024, sekitar pukul 06.00 WIT sebuah perahu panjang (Long Boat) berpenumpang 13 orang yang dinakhodai Janto Jance Age bertolak dari Poumako Timika menuju ke Kampung Ararau, Distrik Mimika Barat Jauh.

Cuaca pagi itu terpantau cerah dan tidak menunjukkan adanya gelombang tinggi, Janto pun memutuskan untuk berangkat dengan membawa barang-barang milik PT MAK dan berharap cepat sampai di tujuan.

  Sepanjang pelayaran laut begitu tenang, perahu pun melaju di atas permukaan air membawa seluruh penumpang beserta muatan menuju Distrik Mimika Barat Jauh.

  Namun, setelah beberapa jam pelayaran, tiba-tiba pada pukul 13.30 WIT saat perahu melintas di perairan depan muara Iwura Ararau, cuaca yang tadinya cerah seketika berubah membuat panik para penumpang.

  Angin dan ombak datang dengan ganasnya menghantam perahu hingga terbalik saat hendak masuk untuk mencari keselamatan di dalam muara.

  “Kalau angin kan dia ombak akan naik tinggi, dengan antisipasinya kita, kita masuk muara baru terjadilah musibah itu. (Kejadian) itu saat sudah mau masuk,” kata Janto kepada Cenderawasih Pos saat berteduh di dalam truk  milik Brimob Batalyon B Pelopor, Kamis (1/8)

  Janto mengaku, saat kejadian tersebut perahu tidak langsung terbalik. Perahu berkonstruksi fiber itu sempat dihantam ombak hingga tergenang air di dalamnya yang mengakibatkan posisi perahu miring.

  Tidak lama kemudian, lambung perahu yang setengahnya sudah rata dengan permukaan air kembali dihantam ombak hingga akhirnya tenggelam.  “Air masuk full, orang bergerak, miringlah perahu, miring kiri, ombak pukul dari lambung langsung terbalik perahu, nah kita terpisah di situ,” ujarnya.

  Setelah berpencar entah kemana, para korban berusaha menyelamatkan diri dari maut dengan berenang melawan arus air selama kurang lebih setengah jam hingga sampai di darat. “Yang lain kan ada life jacket (Jaket Pelampung), yang lain pakai jerigen,” tuturnya.

  Dalam peristiwa tersebut, ada tiga orang korban yang ditemukan tewas. Mereka merupakan tim audit PT MAK yang hendak melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya di perusahaan tersebut.

  Selang beberapa jam, satu korban lainnya atas nama Aiptu Gunawan Wibisono pun ditemukan tewas di pantai sekitaran lokasi kejadian. Sedangkan satu korban lainnya, bernama Edi Priyanto hingga kemarin belum ditemukan.

Janto Jance Age saat ditemui sedang berteduh di dalam truk milik Brimob Batalyon B Pelopor, Kamis (1/8/2024). (foto:Wahyu Welerubun/Cepos)

  Sementara itu, suasana duka menyelimuti kediaman Komandan Pos (Danpos) PT MAK, Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Gunawan Wibisono yang beralamat di Jalan Hassanudin, Mimika, Papua Tengah, Kamis (1/8/2024).

  Pantauan Cenderawasih Pos, sejak Kamis mulai didatangi keluarga dekat hingga kerabat almarhum. Hingga pukul 14.54 WIT, kerabat korban masih terus berdatangan.

  Terlihat, karangan bunga pun berjejeran di halaman rumah dari berbagai instansi hingga institusi Kepolisian Republik Indonesia Daerah Papua dan Resor Mimika.

  Para kerabat dan orang-orang terdekat lainnya yang menyempatkan waktu melayat ke kediaman almarhum terlihat mengenakan gaun serba hitam.

    Komandan Satuan Brimob Batalyon B Pelopor, Satbrimob Polda Papua, AKP Rosman saat ditemui di rumah duka menyampaikan, jenazah korban saat ini masih dalam pelayaran mengingat cuaca buruk, sehingga perahu yang mengantar jenazah beserta rombongan Tim SAR gabungan melewati jalur sungai.

  “Jenazah lewat Kokonao (Distrik Mimika Barat), karena ombak dan angin besar jadi mereka (rombongan) masuk lewat sungai,” jawabnya singkat kepada Cenderawasih Pos di sela suasana duka.

   Sementara pihak keluarga, baik istri hingga mertua almarhum belum bisa dimintai keterangan.

Aiptu Gunawan Wibisono merupakan Danpos di PT MAK yang bermarkas di Potowaiburu, Distrik Mimika Barat Jauh, Mimika, Papua Tengah.

  Ia merupakan salah satu dari korban kecelakaan laut sebuah perahu berpenumpang 13 orang yang mengangkut barang-barang milik PT MAK untuk keperluan perusahaan.

  Perahu tersebut dilaporkan terbalik usai dilanda cuaca buruk di perairan Ararau, Potowaiburu, Distrik Mimika Barat Jauh pada Rabu, 31 Juli 2024 sekitar pukul 13.00 WIT.  Dalam insiden tersebut, 8 orang dinyatakan selamat, 4 orang menunggal dunia dan satu orang lainnya masih dalam pencarian.

   Sementara itu, meski selamat dari maut yang hampir saja meregang nyawa, Janto dan rekan-rekannya kini butuh penanganan medis karena banyak meminum air laut saat tenggelam.

   Janto sendiri mengalami bengkak di bagian rusuk karena terbentur di perahu. Pergelangan tangan kanannya bengkak dan kaki kirinya pun demikian. Para korban selamat dan juga jenazah korban yang meninggal, kemarin dievakuasi ke RSUD Mimika untuk mendapat pemeriksaan dari petugas kesehatan.(*)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version