Site icon Cenderawasih Pos

Pertamina, Aparat dan Pemerintah ‘Tidak Mampu’ Atasi Kelangkaan Solar

Mobil truk yang sedang antre Solar di SPBU Entrop, Selasa (29/3). ( FOTO: Karel/Cepos)

Antri Dari Subuhpun Belum Tentu Kebagian

Jayapura-Kelangkaan Bahan Bakar Minya jenis solar di Kota Jayapura masih menjadi persoalan serius. Sebab sudah hampir satu bulan masih belum ada tindakan serius baik dari Pertamina, Pemerintah maupun pihak berwajib mengenai kelangkaan BBM jenis Solar tersebut.

Bahkan dari pantauan Cenderawasih Pos di SPBU APO antrean hingga malam hari dan sangat panjang, sedangkan di SPBU Nagoya BBM jenis Solar sudah habis di sore hari. Sedangkan di SPBU Entrop dan Padang Bulan juga terjadi antrean yang sangat panjang.

Ferdi Numberi sopir truk yang sedang antre Solar di SPBU Entrop mengatakan sangat prihatin dengan kondisi yang dialaminya bersama rekan-rekannya, Ia mengaku sangat banyak kerjaan yang harus tertunda akibat harus antre Solar.

“Bulan ini saya tidak terlalu banyak kerja bagaimana mau kerja antre Solar saja sampai sore itupun kalau dapat kalau tidak pasti tidak jadi kerja,”Imbuhnya

Fredi mengaku yang menjadi penghambat utama antre yang panjang di SPBU Entrop yang awalnya SPBU tersebut menyediakan dua tempat pengisian, namuan belakangan hanya satu pengisian saja.

“Saya sekarang kena penyakit maag bagaiman tidak kadang sore baru makan pagi datang kesinipun tidak makan soalnya kami harus bangun subuh untuk antre kalau datangnya siang mending pulang rumah banyak yang antre jadi,”katanya.

Senada juga di keluhkan oleh sopir truk yang sedang antre di SPBU Tanah Hitam yang enggan namanya dikorankan, dia mengaku pernah tanya ke petugas SPBU terkait solar langka namun tidak ada jawaban, padahal menurutnya saat ini belum banyak pekerjaan proyek tapi masih juga antre yang berkepanjangan.

“Saya pernah tanya ke petugas SPBU  kenapa Solar sangat langka, tapi mereka saling lempar tanggung jawab,”tambahnya.

Diapun mengaku langkanya ketersidaan solar membuat pekerjaanya harus terhambat, malangnya lagi lunturnya kepercayaan perusahan terhadapnya karena menilai kurang ekeftik dalam bekerja.

“Masak persoalan begini Pertamina dan Pemerintah tidak bisa selesaikan padahal ini ibu Kota Provinsi Papua saja Solar su trada. Aparat juga kayakna diam saja karena banyak juga yang curang kayakna,”Pungkasnya.(CR-267/gin)

Exit mobile version