Site icon Cenderawasih Pos

Nenek Umur 65 Tahun Tewas Terpanggang

PADAMKAN API: Sejumlah warga dengan peralatan seadanya saat berusaha memadamkan api dari atas atap rumah di APO Bukit Barisan, Minggu (28/4) malam.( FOTO : Gamel/Cepos)

Belasan Rumah Terbakar di APO Bukit Barisan

JAYAPURA-Seorang nenek berusia 65 tahun dilaporkan tewas dalam musibah kebakaran yang terjadi di Apo Bukit Barisan tepatnya di belakang kantor Indosat Jayapura, Kelurahan Gurabesi, Distrik Jayapura Utara, Minggu (28/4) malam sekira pukul 22.00 WIT.

Penemuan mayat ini baru diketahui setelah api berhasil dipadamkan, Senin (29/4) dini hari sekira pukul 00.30 WIT. 

Dari lokasi kebakaran terlihat warga membawa turun satu kantong jenazah. Belum diketahui secara pasti identitas korban, namun informasi yang diperoleh Cenderawasih Pos dari beberapa warga menyebutkan korban seorang nenek berusia 65 bernama Wabahia. 

Selain korban jiwa, seorang anak bernama Yudha berusia 7 tahun dilaporkan mengalami luka bakar. “Tadi ada seorang anak kecil yang mengalami luka bakar dan sudah diberikan pertolongan,” ungkap Kasubag Humas Polres Jayapura Kota, Iptu Jahja Rumra, SH., MH., yang ditemui Cenderawasih Pos di lokasi kebakaran.

Hingga berita ini diturunkan, Senin (29/40 pukul 1.30 WIT, belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran. Namun sejumlah warga menduga api berasal dari lilin yang digunakan salah seorang warga.

Arman salah seorang korban kebakaran mengatakan, api mulai terlihat dari rumah tetangganya. 

“Api itu dari rumah seorang ibu yang di sebelah rumah kami. Saya sering tegur dia karena setiap hari selalu menyalakan lilin dan saya kira api tersebut dari lilin yang sering dia nyalakan setiap hari,” ucap Arman yang ditemui Cenderawasih Pos di tempat pengungsian sementara di aula Gereja Katolik Saint Fransiskus Asisi APO Bengkel, Minggu (28/4) sekira pukul 23.00 WIT. 

Saat melihat api, Arman mengaku berusaha mengevakuasi seluruh keluarganya. Ia bersama tetangganya juga akhirnya bisa menyelamatkan diri. 

“Kurang lebih 20 menit, petugas pemadam kebakaran tiba bersama sejumlah aparat Kepolisian. Kira-kira ada 6 mobil pemadam yang turun memadamkan api,” ucapnya. 

Kondisi bangunan yang rata-rata bangunan semi permanen menurut Arman membuat api cepat membesar. 

Selain itu, posisi rumah yang terbakar berada di atas bukit dan tidak ada akses jalan bagi mobil pemadam kebakaran untuk masuk memadamkan api, membuat proses pemadaman api sedikit terhambat.

Dari pantauan Cenderawasih Pos, mobil pemadam kebakaran dibantu mobil Water Canon milik Polda Papua hanya bisa menyemprotkan air dari belakang kantor Indosat Jayapura. 

Warga di sekitar loksi kebakaran juga terlihat bergotong royong memadamkan api. Namun warga hanya bisa  menyiram menggunakan ember dan peralatan seadanya dengan kondisi gelap.

Di sini warga juga kelabakan lantaran  angin tiba-tiba berhembus ke arah warga dan ini membuat mereka harus  menghindari asap. “Pedis sekali, sesak. Asapnya lari balik,” kata seorang pria yang terlihat megap-megap. 

Api akhirnya berhasil dipadamkan, Senin (29/4) sekira pukul 00.30 WIT setelah hujan turun. 

Salah seorang pemuda bernama Muhammad Tariq Rabani menjelaskan bahwa saat itu ia sedang duduk nonton TV dan tiba-tiba ada yang berteriak asap dan terdengar ledakan. 

Ia sendiri panik  namun tetap berusaha mencari apa yang bisa diselamatkan. Namun karena api dan asap kian membesar akhirnya ia memilih untuk menyelamatkan diri. 

Untungnya dari semua keluarganya tak ada yang jadi korban meski sang ibu harus dilarikan ke RS Provita. 

Kejadiannya sendiri dikatakan terjadi sekira pukul 22.00 WIT dimana tiba-tiba terdengar teriakan asap dan tak lama semua sudah terbakar. 

“Banyak sekali rumah di sana dan memang sebagian besar terbuat dari api. Tidak tahu harus berbuat apa lagi,” kata Tariq. 

Pemuda ini mengaku hanya berlari dengan celana  dan tidak bisa menyelamatkan apa-apa. “Hanya ini (celana),”  katanya.

Sementara itu, Ketua RT 01 Jamaludin menyebutkan, dirinya berada di rumahnya saat terjadi kebakaran. Mengetahui adanya kebakaran, Jamaludin langsung menggalang warga untuk bergotong royong memadamkan api dengan alat seadanya. 

Secara terpisah, Kepala Dinas Sosial Kota Jayapura, H. Irawadi, SH., M.Si., yang ditemui di aula St Fransiskus Asisi menjelaskan bahwa penanganan awal segera dilakukan. Yang pertama dilakukan adalah melakukan pendataan kemudian esoknya (hari ini) membuat posko atau tenda pengungsian.  

“Belum bisa kami tentukan jumlahnya yang jelas penanganan awal segera kami lakukan,” bebernya. 

Pantauan Cenderawasih Pos jumlah korban yang diungsikan di aula St Fransiscus Asisi berjumlah 54 orang gabungan orang dewasa dan anak-anak. (ade/kim/gr/nat)

Exit mobile version