Site icon Cenderawasih Pos

H+2 Korban Tenggelam Belum Ditemukan

Tim SAR dan pihak keluarga terus berkoordinasi dalam pencarian korban Melianus Duwitau yang dilaporkan terseret ombak di Pantai Holtekamp Senin (25/3) lalu. (FOTO:Jimi Karlodi/cepos)

Kasatpolair: Datang ke Pantai Holtekamp Duduk-duduk Saja, Tidak untuk Berenang

JAYAPURA– Melianus Duwitau (20) korban yang tenggelam di Pantai Holtekamp, Senin (25/3) kemarin, hingga kini belum ditemukan. Komandan Rescue Kantor SAR Jayapura  Hilarius Rambalak menyampaikan setelah mendapatkan informasi ada korban yang tenggelam di Pantai Holtekamp, pihaknya langsung bergerak menuju lokasi.

“Kejadian kemarin itu sekira pukul14.00 WIT tetapi kami mendengar berita sekira pukul 15.30 WIT, kami bergerak dari kantor sekira pukul 17.00 WIT, sementara tim kami dari kapal sudah melakukan searching pukul 16.00 WIT,” kata Hilarius kepada Cenderawasih Pos, Selasa (26/3) di lokasi kejadian.

Hilarius menjelaskan Basarnas telah berusaha keras melakukan pencarian terhadap korban mulai dari korban dinyatakan hilang hingga saat ini masih belum mendapatkan hasil yang maksimal.

  Tidak hanya Basarnas, proses pencarian korban tengelam tersebut dibantu oleh Pol Air dari Polresta Jayapura, komunitas Rapi, dan juga masyarakat setempat.

“Semalam juga kami bersama-sama dengan masyarakat, teman-teman dari Pol Air juga melaksanakan searching di darat,” lanjutnya.

Ia melanjutkan sejak pagi Basarnas telah melakukan pencarian dengan menggunakan perahu karet dibantu oleh teman-teman dari Pol Air, hingga saat ini proses pencarian tetap berlanjut.

Basarnas berikan waktu tanggap darurat selama tujuh hari ke depan, Hilarius mengharapkan hari ini korban bisa ditemukan.

  Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, dan berhati-hati memilih tempat untuk berlibur, mengingat sekarang ini sedang musim ombak.

  Ia menganjurkan utuk masyarakat yang ingin berlibur, Hamadi adalah pantai yang cocok untuk berlibur, selain mudah di jangkau, pantai Hamadi juga tempat paling nyaman untuk berenang.  Hilarius mengaku senang dengan isu pemerintah membangun Pos SAR di Pantai Holtekam.

  Seperti diketahui korban bernama Melianus duwitau (20) tengelam di Pantai Holtekam, Senin (25/3) merupakan Pelajar SMK Pertanian Pembangunan Daerah Jayapura, saat ini korban sedang menduduki di bangku kelas dua.

  Berdasarkan informasi dari pihak keluarga Hengki Wamuni (24), korban bersama teman-temannya mengisikan waktu libur membakar Ikan di pantai Holtekamp.

Hengki mencerikan saat itu korban berenang bersama temannya, saat berenang korban sempat keluar masuk terbawa arus.

  “Saat mereka mandi yang korban ini, saat masuk di air ombak yang pertama datang, biasa-biasa aja, yang kedua dan ketiga itu tengelam,” kata Hengki, kepada Cenderawasih Pos di lokasi kejadian, Selasa (26/3).

  Dikonfirmasikan Hengki, korban tengelam terjadi pada, Senin(25/3) pukul 14:00 WIT. Lebih lanjut Hengki menyampaikan, korban selama ini tinggal di Asrama Teologi Gereja Kingmi tanah Papua, untuk melanjutkan pendindikan, sementara itu kedua orang tua korban ada di kabupaten Intan Jaya.

Hengki mengharapkan dari upaya pencarian ini jenazah korban bisa ditemukan.  “Dari upaya pencarian ini kami optimis supaya jenazahnya bisa ditemukan, itu harapan kami,” tegas Hengki.

Hengki berpesan kepada keluarga dan teman-teman korban agar tidak terjebak dalam informasi yang tidak bertangung jawab di media sosial.

Sementara itu Kasat Polair AKP Laurentius Kordiali, mengatakan  Peristiwa ini bukan merupakan laka laut, peristiwa ini, kata Laurentius lebih kecenderungan mereka bermain-main di pantai dan mengabaikan keselamatan.

Lebih lanjut Laurentius menyampaikan di tempat yang sama ditahun ini pantai Holtekamp telah memakan empat korban termasuk yang sekarang.

” Datang ke pantai Holtekamp, mulai dari setelah Jembatan merah, sepanjang pantai ini dianjurkan datang untuk duduk-duduk ditepi pantai menikmati suasana pantai bersama keluarga, Teman-teman bersenang-senang jangan datang untuk berenang,” terangnya.

Menurut Kasatpol Air Polresta Jayapura Kota, AKP Kordiali mengungkapkan bahwa pihaknya tidak merekomendasikan warga untuk berenang di perairan laut Holtekamp. Pasalnya dari pengamatan timnya, arus di lokasi ini sangat kencang dan berbahaya jika digunakan untuk berenang.

Kordiali meyakini jika ini tidak diindahkan maka dipastikan sangat memungkinkan akan jatuh korban lagi. “Ini sudah berulang kali kami sampaikan dan harusnya masyarakat mendengar. Kami tidak melarang berkunjung, silahkan saja berkunjung tapi ingat jangan digunakan untuk berenang atau turun ke dalam air,” jelas Kordiali melalui ponselnya, Selasa, (26/3).

Lalu dirinya meminta para pemilik tempat usaha di pantai perlu menyiapkan ban pelampung untuk mengantisipasi jika ada orang tenggelam.

“Ini kami rekomendasikan juga, jadi pemilik usaha perlu menyediakan pelampung dan sudah berulang kali kami imbau untuk itu,” tambahnya.

Kordiali juga menyampaikan sejak Januari hingga Maret ini ada 3 korban yang tenggelam dan berakhir tewas. “Kalau yang satu ini ditemukan meninggal lagi berarti sudah 4 orang dalam kurun waktu 3 bulan terakhir,” ungkapnya.

Disinggung soal papan peringatan kata Kordiali pihaknya sudah berinisiatif untuk itu namun diyakini property ini tidak akan bertahan lama.

“Mau dipasang bagaimana kalau nantinya pasti dilepas. Mana ada pemilik usaha yang mau tempat usahanya ada larangan seperti itu, pasti mereka lepaslah,” tutup Kordiali. (cr-278/ade/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version