Site icon Cenderawasih Pos

Freeport Serahkan 2 Ton Bantuan Bencana ke Puncak

Warga dari Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi yang kini sudah berada di Distrik Sina untuk mendapatkan bahan makanan. (FOTO:Selvi/Cenderawasih Pos)

TIMIKA-PT Freeport Indonesia menyerahkan bantuan sebanyak 2 ton melalui Posko Kementerian Sosial yang ada di Timika.

Bantuan yang diserahkan Rabu (26/7/2023) berupa bahan makanan itu selanjutnya akan didistribusikan oleh Kemensos ke Kabupaten Puncak khususnya distrik yang terdampak.

Bantuan diserahkan oleh Direktur PT Freeport Indonesia, Claus Wamafma kepada Plt Direktur Perlindungan Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Adrianus Alla.

Claus Wamafma mengatakan, ini bukan pertama kalinya Freeport terlibat dalam misi kemanusiaan di Papua. Termasuk untuk Kabupaten Puncak khususnya Distrik Agandugume yang beberapa tahun lalu juga mengalami bencana yang sama, PT Freeport Indonesia turut andil dalam menyalurkan bantuan.

“Kita coba merespon situasi emergency jadi hari ini kita bisa berikan makanan emergency dan tentu akan jadi bagian yang akan kita lihat ke depan. Saya kira isu mengenai, kelaparan atau bencana di Puncak sudah jadi isu nasional dan beberapa pihak baik kementerian sosial, pemda, TNI dan Polri akan ada data selanjutnya, mudah-mudahan ada solusi,” jelasnya.

Freeport Indonesia akan terus memantau situasi dan proses penanganan bencana di Puncak sehingga apabila ada yang bisa disupport oleh perusahaan akan dipertimbangkan. Namun untuk bantuan yang diserahkan kali ini langsung diberikan kepada Kemensos untuk selanjutnya didistribusi.

Plt Direktur Perlindungan Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Adrianus Alla sangat mengapresiasi PT Freeport Indonesia yang turut mengambil bagian dalam misi kemanusiaan membantu warga yang terdampak bencana akibat cuaca ekstrim di tiga distrik yang ada di Kabupaten Puncak.

Adrianus menyatakan bantuan terutama bahan makanan yang diberikan oleh Freeport akan sangat membantu karena memang yang dibutuhkan oleh masyarakat terdampak adalah makanan. Karena masyarakat kesulitan mendapatkan bahan makanan akibat kekeringan yang menyebabkan tanaman mati atau gagal panen.(ryu/wen)

Exit mobile version