Site icon Cenderawasih Pos

Satu Pesawat Boeing di Bandara Sentani Terbakar

Pesawat Cycloop Air dengan kode penerbangan CYC175 rute Papua Nugini - Jayapura mengalami kecelakaan kemudian terbakar di Bandara Sentani, Kamis (19/9) sore hari.  Pesawat jenis B737-900 ER terbakar dan dilakukan upaya penyelamatan  dalam betuk simulasi. (Foto: Priyadi)

Situasi Simulasi Kondisi Darurat Mirip Adegan Film

SENTANI -Pesawat Cycloop Air dengan kode penerbangan CYC175 rute Papua Nugini – Jayapura mengalami kecelakaan di Bandara Sentani, Kamis (19/9) sore hari. Pesawat jenis B737-900 ER tersebut mengalami kegagalan saat melakukan Landing di Runway 12 Bandara Sentani Jayapura sekitar pukul 15.00 WIT. Pesawat ini membawa 151 orang penumpang dan 6 kru tersebut tiba-tiba mengalami masalah engine brake dan kerusakan pada flap sesaat setelah landing.

Akibatnya, pesawat melaju tak terkendali sehingga sliding atau tergelincir ke ujung kanan runway 12 dengan kondisi  bagian sayap  kanan rusak dan terbakar serta engine  kanan terlepas dan tertinggal di dekat stop way runway 12. Dari hasil identifikasi yang dilakukan oleh tim evakuasi, dilaporkan 36 orang meninggal dunia, 24 orang luka berat, 35 orang luka ringan, dan 59 orang lainnya selamat.

Di lokasi lainnya yaitu di lobby  terminal kedatangan Bandara Sentani terdapat sebuah benda mencurigakan pada Kamis (19/9). Dari hasil pengecekan CCTV didapatkan bahwa barang tersebut diletakkan dengan sengaja oleh orang tidak dikenal. Di lapangan dilakukan upaya lokalisir lokasi dan identifikasi awal dengan menggunakan Explosive Trace Detection (ETD). Dan berdasarkan hasil pemeriksaan ETD, diketahui bahwa barang tersebut dinyatakan positif mengandung unsur explosive.

Pihak bandara yakni PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) berkoordinasi dengan Polsek KP3U dan memaksimalkan BKO untuk melakukan penguatan keamanan di semua akses bandara. Tim TKP melaporkan bahwa telah dilakukan penanganan dan dilanjutkan dengan penyisiran pada seluruh daerah di bandara dan selanjutnya seluruh area bandara dinyatakan aman.

Tak hanya kejadian tersebut, pada tanggal 19 September 2024, Cycloop Air type pesawat B737-900 ER registrasi PK-DJJ, flight number CYC175, rute Papua Nugini – Jayapura POB 157 orang  yang terdiri dari 151 penumpang dan 6 crew   di dalam pesawat di laporkan 1 orang penumpang terindikasi memiliki mengalami gejala cacar monyet atau virus Monkey Pox (Mpox) serta memiliki riwayat perjalanan ke negara endemik virus Mpox.

Selanjutnya petugas BKK mengambil alih fungsi komando penanganan penumpang  yang terindikasi terpapar virus Mpox dan menindaklanjutinya sesuai dengan Standar Operating Procedure (SOP) yang berlaku. Penumpang yang terindikasi memiliki gejala Mpox langsung dibawa menggunakan ambulans BKK menuju rumah sakit rujukan.

Untuk  penumpang  yang memiliki kontak erat (duduk di dekat suspect) diarahkan menuju ruang isolasi. Kemudian BKK melaksanakan prosedur pemeriksaan medis dan ditemukan 2 orang penumpang suhu tubuhnya melebihi 38˚C. 2 orang tersebut kemudian dipisahkan tempat duduknya dari penumpang lain. Untuk Penumpang yang suhu tubuhnya normal dan telah mengisi form HAC serta menyelesaikan prosedur keimigrasian diarahkan menuju kedatangan untuk mengambil bagasi masing-masing.

Selanjutnya penumpang bersama bagasinya dibawa dengan bus menuju rumah isolasi pemda. Beruntung, kejadian-kejadian tersebut merupakan bagian dari Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) yang diselenggarakan oleh PT Angkasa Pura Indonesia kantor cabang Bandara Sentani Jayapura. Latihan ini melibatkan para personel yang terdiri dari Airport Emergency Committee dan Airport Security Committee, yang berasal dari PT Angkasa Pura Indonesia, Otoritas Wilayah X, TNI AU Lanud Silas Papare, BIN, Brimob Polda Jayapura,  Polres Jayapura,  Airnav, Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Jayapura, Imigrasi, Bea Cukai dan Rumah Sakit serta Puskesmas sekitar, Tim SAR Sentani, tim pemadam kebakaran, serta kru maskapai dan ground handling.

“Latihan yang digelar di Bandara Sentani ini merupakan simulasi berskala besar berkonsep “One Day Three Exercise,” ujar General Manager Bandara Sentani Apip  Erna Cahyadi dalam rilisnya kepada wartawan kemarin.  Selain latihan yang berkaitan dengan kecelakaan pesawat terbang dilakukan pula latihan terkait penanganan terhadap penyakit dan latihan terkait penanganan bom dan ancaman keselamatan penerbangan.

Latihan PKD ini merupakan latihan yang pertama kali dilakukan di Bandara Sentani yang dilaksanakan selama satu hari yakni dari pagi hingga sore hari. “Di samping ketiga latihan inti tadi, dalam kesempatan ini juga dilakukan simulasi  skenario penanganan pasca kejadian, meliputi penanganan terhadap keluarga korban melalui simulasi greeters meeters dan penanganan terhadap media,” imbuh Erna.

Diharapkan melalui latihan ini, masing-masing stake holder di Bandara Sentani ini dapat menguji, melatih, sekaligus memantapkan kemampuan personel berbagai bidang kerja dalam rangka penanggulangan keadaan darurat penerbangan,” kata Erna Cahyadi. Sebagai pengelola bandara pihaknya berkomitmen senantiasa mengedepankan pelayanan maksimal kepada pengguna jasa bandara dengan mengutamakan aspek dasar yang meliputi  Safety, Security, Service, dan Compliance (3S+1C) termasuk memastikan kesiapan serta kesigapan personel dan fasilitas dalam menghadapi kondisi darurat. “Untuk itulah latihan semacam ini dilakukan,” tutupnya. (dil/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version