Site icon Cenderawasih Pos

Anak Presiden Juga Pernah Tak Lolos

PENGAWASAN KETAT: Salah seorang pengawas saat memeriksa stempel pada tangan salah seorang peserta sebelum masuk ke dalam ruangan untuk mengikuti tes penerimaan CPNS Kota Jayapura formasi 2018 di  SMKN 2 Jayapura, Rabu (19/6).  (FOTO : Gamel/Cepos)

Sistem Pengawasan Tes CPNS Ketat, Cap di Tangan Juga Diperiksa

JAYAPURA-Tes CPNS hari pertama untuk Kota Jayapura yang dilakukan di SMK N 2 Jayapura, Rabu (19/6) digelar. Tercatat ada 6.000 lebih pendaftar namun yang lolos seleksi administrasi sebanyak 4320 orang dan yang tak lolos seleksi administrasi sebanyak 2002. Dari jumlah 4320 ini nantinya peserta akan memperebutkan 316 kursi CPNS.  

Tes untuk formasi tahun 2018 ini menggunakan sistem CAT (Computer Assisted Test) dan baru pertama kali dilakukan di Papua. 

Kepala BKN Kanreg IX Jayapura, Paulus Dwi Laksono menyampaikan bahwa sistem ujian CAT ini bisa menjadi andalan  terkini  mengingat sudah diterapkan di beberapa negara di asia. Untuk CAT pihaknya sudah melakukan sosialisasi baik kepada pencaker maupun PNS. 

Selain itu, ada juga try out yang dilakukan yang difasilitasi oleh Kanreg IX Jayapura. Hasilnya sendiri bisa dipertanggungjawabkan karena cepat dan langsung diketahui oleh para peserta. 

Selain itu akuntable dan dipastikan tidak ada campur tangan dari pihak manapun. “Hasil murni dari kemampuan pencaker itu sendiri karena  transparan. Apalagi ada ruang publik dimana masyarakat juga bisa melihat live skor ditiap sesi,” jelas Paulus menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos, Rabu (19/7). BKN berharap dari transparansi ini masyarakat juga harus bisa menerima bahwa itu betul-betul murni dan tergantung dari  kemampuan orang itu (peserta) sendiri. 

 Pasalnya bisa saja ia anak pejabat namun karena kemampuannya belum maksimal justru dilewati oleh anak tukang ojek yang  kemampuannya lebih baik. Bahkan cerita Paulus pada tahun 2017 anak Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu pernah gagal ikut tes. Begitu juga dengan anak-anak pejabat BKN banyak yang tak lolos. “Ini membuktikan jika sistem transparan ini  benar-benar sulit diutak atik. Siapapun dia harus bisa menerima hasilnya dan sulit bicara titipan,” imbuhnya. 

BUKA SEGEL: Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, membuka pelaksanaan tes CPNS 2019, Rabu (19/6).( FOTO : Robert Mboik/Cepos)

 Sementara di lokasi ujian, meski telah mengikuti penjelasan berulang-ulang di ruang tutorial, para peserta tes CPNS untuk Kota Jayapura tetap saja terlihat gugup. Ada yang terlihat bingung  dan ragu. Untungnya pihak pengawas yang memahami situasi ini langsung memberi penjelasan tentang apa yang harus dilakukan.  

“Tadi sih yang kelihatan para pesertanya masih gugup. Kalau soal pemahaman soal laptop kami lihat semua sudah bisa mengoperasikan karena semua sudah memegang android,” kata salah satu pengawas ruangan dari BKN Kanreg XI Jayapura, Warrianti P Wihendra saat ditemui dijeda sesi tes pertama.

Kegugupan ini menurutnya biasa takut jika salah kemudian terlambat mengerjakan soal. “Tapi lainnya aman, tak ada kendala berarti,” jelasnya. 

Para peserta memang terlihat kaku karena sistem pengawasan ketat yang diterapkan, mulai dari registrasi hingga proses mengikuti tes. Seluruh perangkat tidak boleh dibawa ke ruangan tes kecuali KTP dan kartu tes. “Yang boleh dibawa masuk hanyalah kartu tes dan KTP, lainnya seperti Hp, jam tangan dan tas juga tak boleh dibawa. Ruangan steril. Pensil juga disiapkan oleh  panitia,” singkat Kepala Badan Kepegawaian,  Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Jayapura Dr.Robert J.Betaubun,S.Pd.,MM.. 

Pengawasan ketat ini mulai dari administrasi hingga melihat secara fisik para peserta yang akan masuk ke dalam ruangan. Bahkan, tangan peserta yang dicap juga diperiksa untuk memastikan jika peserta telah melewati tahap pertama. “Nanti ada petugas yang mengecek hingga pintu masuk untuk memastikan tak ada sistem joki atau menggunakan orang lain untuk menyelesaikan ujian,” ucap Betaubun. 

Sementara itu, Wali Kota Jayapura Dr.Benhur Tomi Mano, MM.,  menegaskan, pelaksanaan ujian seleksi/tes CPNS  formasi tahun 2018, dengan metode CAT yang dilaksanakan Pemkot Jayapura, dilakukan secara independen, jujur dan kredibilitas. 

   “Dalam tes CPNS di tingkat Kota Jayapura, dilakukan secara online menggunakan metode CAT. Hasil tes setiap peserta bisa langsung dilihat dan Pemkot Jayapura telah menyediakan layar monitor. Jadi tidak ada namanya joki, titipan atau lainnya. Semua dilaksanakan secara independen, transparan dan jujur,” tegas Wali Kota Tomi Mano saat memberikan arahan sekaligus membuka ujian seleksi penerimaan CPNS Formasi 2018 tingkat Kota Jayapura di SMKN 2 Jayapura, kemarin. 

Dikatakan, penggunaan sistem CAT ini untuk memilih calon ASN yang benar-benar berkompeten.Sebab seleksi di Kota Jayapura dilakukan untuk untuk menguji kemampuan para peserta yang akan diterima sebagai CPNS.

Untuk itu, Tomi Mano menegaskan tidak ada sedikitpun indikasi nepotisme yang coba-coba dilakukan oleh pihak-pihak lain  dalam mengikuti tes ini. “Apabila ada oknum panitia yang beri peluang atau peserta yang beri uang ratusan juta, jangan percaya. Percaya kepada Tuhan dan diri anda sendiri. Jadi bagi yang lolos, itu merupakan hasil kerja keras masing-masing. Tidak dari pertolongan orang lain, tetapi anda lolos karena kemampuan diri anda sendiri,”ucapnya. 

Dirinya kembali menegaskan bahwa seleksi penerimaan tahun ini tidak sama tahun-tahun sebelumnya. Dimana hasilnya dikembalikan ke daerah. Untuk itu, dirinya sebagai kepala daerah tidak mempunyai kewenangan untuk meloloskan peserta menjadi CPNS.

  Kepala BKPP Kota Jayapura, Robert Betaubun menambahkan, 4.320 pelamar yang ikut tes terdiri dari formasi tenaga teknis 3.422 orang, formasi medis/kesehatan 398 orang dan formasi tenaga guru 500 orang. 

Pelaksanaan tes CPNS dilaksanakan mulia tanggal 19 Juni hingga tanggal 2 Juli 2019 atau sebelas hari, mengingat jumlah pelamar banyak dan dalam satu hari ada beberapa shif, yang diawasi langsung dari pegawai BKN.

Untuk menjamin kelancaran selama tes, BKPP Kota Jayapura, telah beryurat kepada PLN dan Telkom, agar menjamin pasokan listrik maupun internet, selama berlangsungnya tes. 

Selain itu, untuk memberikan jaminan kepada peserta bahwa tes CPNS tingkat Kota Jayapura dilakukan independen, jujur, maka BKPP telah menyediakan layar monitor, supaya pelamar setelah mengikuti tes bisa melihat  hasil nilainya langsung. 

“Kita jamin pelaksanaan tes CPNS di tingkat Kota Jayapura, dilakukan secara independen, jujur, tidak ada joki. Seperti yang telah ditegaskan Wali Kota Jayapura dalam arahannya. Karena peserta yang mengikuti tes diliat semua berkasnya saat masuk mulia KTP, no registrasi, dan lainnya, sehingga tidak ada kemungkinan penumpang gelap atau joki. Selain itu, kita juga tidak mengenal titipan, karena nilai langsung keluar. Orang tua pelamar juga bisa melihatnya secara langsung di sini,”jelasnya.

Robert juga menegaskan, sebelum mengikuti tes, peserta yang hadir tidak diperbolehkan membawa handphone, jam tangan, dalam keadaan mabuk dan membawa senjata tajam. Sebab semua diperiksa terlebih dahulu. “Saya harap, dalam tes ini, Kota Jayapura bisa menjadi percontohan atau barometer bagi kabupaten lainnya di Papua,” tambahnya.

Sementara itu, di Sentani, Kabupaten Jayapura, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, SE, M.Si secara resmi membuka pelaksanaan tes penerimaan CPNS formasi 2018 di SMA Negeri 1 Sentani, kemarin.

Dia mengatakan, kuota CPNS tahun ini khusus untuk Kabupaten Jayapura terbilang cukup tinggi dibanding dengan kuota yang diberikan oleh pemerintah pusat untuk daerah lainnya di Papua.
“Kuota CPNS untuk Kabupaten Jayapura ini sebanyak 639 orang. Ini tergolong tinggi jika dibanding dengan kabupaten lainnya yang ada di Provinsi Papua,” ungkap Bupati Mathius Awoitauw usai membuka dan meninjau pelaksanaan tes CPNS Formasi 2018 Kabupaten Jayapura.
Ia mengakui, jika merujuk pada data kebutuhan pegawai saat ini, Pemkab Jayapura sebenarnya masih membutuhkan banyak tenaga ASN khususnya di beberapa bidang yang saat ini sedang dilakukan tes atau seleksi masuk. Namun dari usulan yang sudah disampaikan ke pusat, kuota 639 yang diberikan didominasi tenaga guru dan tenaga kesehatan.

“Usulan kita sebenarnya masih banyak namun yang terakomodir saat ini hanya 639 CPNS,” ungkapnya.
Secara terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Kabupaten Jayapura, Alex Rumbobiar mengatakan seleksi penerimaan CPNS ini tetap menggunakan sistem CAT. Ini untuk mengetahui sejauh mana kemampuan akademik dari setiap peserta yang sedang mengikuti tes saat ini. 

Lanjut dia, untuk pelaksanaan tes, dalam sehari dilaksanakan empat sesi. Dimana  satu sesi diikuti 100 peserta sehingga dalam sehari yang mengikuti ujian sebanyak 400 peserta.

Dia menambahkan, untuk hasil ujian itu, para peserta bisa langsung mengeceknya usai melaksanakan ujian. Pihaknya akan menunjukkan hasil nilai yang dicapai peserta selama mengikuti tahapan tes tersebut.(ade/dil/roy/nat)

Exit mobile version