Site icon Cenderawasih Pos

Mulai Kondusif, 10 Warga Dievakuasi ke Jayapura

Salah satu korban aksi penyerangan di Dekai saat akan dievakuasi ke Kota Jayapura untuk mendapat penanganan medis, Senin (4/10). (Foto:Humas Polda Papua)

JAYAPURA-Pasca aksi penyerangan yang dilakukan sekelompok warga yang menyebabkan enam orang meninggal dunia dan puluhan luka-luka di Distrik Dekai, ibukota Kabupaten Yahukimo, Minggu (3/10), aparat TNI-Polri melakukan patroli skala besar.
Patroli skala besar yang dilakukan aparat gabungan ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Sementara situasi di Dekai pasca aksi penyerangan, sudah mulai kondusif.
“Polri bersama TNI hingga saat ini melakukan patroli gabungan serta melakukan penyisiran di pinggir-pinggir hutan. Masyarakat yang ketakutan kita evakuasi di tempat yang aman seperti di Polres,” ungkap Kapolres Yahukimo, AKBP. Deni Herdiana saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Senin (4/10).
Dikatakan, hingga saat ini ada sekira 1.000 warga yang masih mengamankan diri di Mapolres Yahukimo. Selain di Mapolres Yahukimo, menurut Deni Herdiana, sekira 150 orang juga mengamankan di Pos TNI.
Mengenai 41 warga yang mengalami luka-luka, Deni Herdiana mengatakan, korban luka-luka hingga kemarin masih mendapatkan penanganan medis. Dari jumlah tersebut, 10 orang dievakuasi ke Jayapura.
“Dari 41 warga yang mengalami luka-luka, 10 orang di antaranya kami evakuasi ke Jayapura untuk mendapatkan penanganan medis di sana. Sementara korban luka lainnya masih berada di Rumah Sakit Umum Daerah Dekai,” bebernya.
Lanjut Kapolres, untuk mengantisipasi serangan balik di antara kedua kelompok masyarakat, TNI-Polri melakukan penggalangan kepada para tokoh dan semua kepala suku yang ada di Kabupaten Yahukimo. aqzaPenggalangan tersebut agar warga tidak melakukan hal-hal yang tidak dinginkan terjadi.
“Kita sudah menemui kepala Suku Besar Kimyal untuk meredakan masyarakat dan tidak berbuat hal serupa. Ini kejadian terakhir! Untuk mereka yang terlibat dalam aksi penyerangan, tetap kita proses sesuai hukum yang berlaku guna mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tegasnya.
Mengenai pelaku penyerangan, Deni Herdiana menyebutkan ada puluhan orang diduga pelaku yang saat ini masih diamankan di Mapolres Yahukimo.
Sementara untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif, Kapolres mengaku bakal ada penambahan pasukan dari Brimob Polda Papua di Yahukimo. “Rencana ada penambahan pasukan dari Brimob Polda Papua sebanyak 2 pleton yang mau digeser ke Yahukimo, Selasa (5/10). Sebelumnya, sudah datang sebanyak 1 kompi dari Satuan Brimob Kelapa Dua sebanyak 100 orang,” tutupnya. Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. AM Kamal menyampaikan, untuk 6 orang warga yang meninggal dunia masih disemayamkan di RSUD Dekai, dimana 1 diantaranya adalah pelaku.
“Untuk 56 orang yang diamankan oleh Polres Yahukimo setelah dilakukan pemeriksaan intensif oleh penyidik, 31 orang diperbolehkan pulang. Selain mengamankan pelaku, anggota juga mengamankan barang bukti 1 unit mini bus yang digunakan pelaku untuk melakukan aksi penyerangan. Barang bukti lainnya 204 anak panah, 5 parang, 1 linggis, sebuah batu dan 1 gagang kampak,” terang Kamal.
Untuk kerugian materil, Kamal menyebutkan dari hasil pendataan kerugian materik di antaranya bangunan Nuri Hotel III, 10 unit rumah warga, 1 unit kios, 1 unit mobil Toyota Kijang Innova milik pengelola Nuri Hotel III dan 1 unit mini bus milik Gereja GIDI Yayasan Yasumat.
“Saat ini masyarakat masih mengamankan diri di dua titik yaitu di Polres Yahukimo kurang lebih 1.000 orang dan di Pos Koramil Dekai sekitar 150 orang yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak,” tambahnya.
Adapun korban yang dievakuasi ke Jayapura untuk mendapatkan penanganan medis yakni Nison Kobak, Supina Uk alias Utima Sobolim, Neti Sobolim, Darius Kobak, Maus Bayage, Nike Pahabol, Hengki Mohi, Karin Sobolim, Nalike Kobak dan Ninse Pahabol.
“Masyarakat saat ini masih mengamankan diri di Polres Yahukimo dan anggota TNI- Polri melaksanakan patroli baik di tengah dan pinggiran kota Dekai, agar situasi kembali kondusif. Sementara korban dirujuk ke Kota Jayapura untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut di RSUD Jayapura,” pungkasnya. .(fia/ade/jo/nat)

Exit mobile version