Site icon Cenderawasih Pos

Penampilan Impresif Gueye, Kukuhkan Senegal di Puncak Klasemen Grup D

Idrissa Gueye melakukan selebrasi. / Fifa.com

 Senegal kembali menunjukan kekuatannya dengan mengalahkan Polandia 4-1 pada Selasa (14/11) di Stadion Si Jalak harupat, Bandung.

Kemenangan meyakinkan didapatkan atas kemampuan dan kekuatan dari Amara Diouf, yang melibatkan permainan secara kolektif di mana para pemain Senegal ini tampil baik dalam mengatasi penjagaan yang diberikan kepada kapten mereka.

Pelatih Polandia, Marcin Wlodarski membenarkan pendekatan ini dalam catatan setelah pertandingan kemarin mereka.

“”Kami memiliki rencana untuk meniadakan ancaman dari salah satu pemain kunci mereka, namun tidak untuk pemain lainnya,” ujar Marcin dilansir FIFA.

Dengan Diouf yang secara umum dicegah untuk memainkan peran utama, para pemain dengan cepat mengambil keputusan ke arah yang tepat untuk Senegal.

Ini merupakan sore dimana para pemain muda dari Lions of Teranga menunjukkan bahwa mereka memiliki kedalaman dan kemampuan bermain yang baik untuk mulai bermimpi mengulangi kesuksesan Nigeria.

Nigeria sendiri sebagai salah satu negara yang sudah sebanyak lima kali juara, lebih banyak dari negara lain afrika lainya, Ghana, dua tim Afrika ini yang sudah pernah mengangkat trofi Piala Dunia U-17.

Idrissa Gueye menjadi pemain terbaik pada laga melawan Polandia, ia mencetak tiga gol yang mengesankan dan meraih predikat Man of The Match.

Gueye yang memiliki nama yang sama dengan gelandang Everton yang mewakili Sebegal di Rusia 2018 dan Qatar 2022, memiliki semua ciri khas penyerang tengah yaitu predator di kotak penalti.

Memiliki kemampuan membaca permainan dengan baik dan menyerang secara efektif, maju ke melewati bek lawan pada saat yang tepat.

Pertandingan yang juga diguyur hujan juga tidak mempengaruhi pemain bernomor punggung 19, ia bermain sangat tangguh menunjukkan kemampuan terbaiknya.

Mendapatkan bola tepat di depan pemain lawan di tiang dekat untuk mencetak dua gol pertamanya dan memupuskan harapan kebangkitan Polandia melalui sundulan yang keras untuk gol ketiganya.

Daouda Diong, gelandang tangguh dengan gaya permainan yang membuat kita teringat dengan sosok Yaya Toure, dengan mengendalikan tempo pertandingan, dan memberikan pujian untuk Gueye setelah pertandingan.

“Idri adalah pemain yang sangat bagus, ia tinggi, dan dia memenangkan semua duel udara hari ini. Hal itu membantunya untuk mencetak tiga gol tersebut,” ujar Daouda.

Strategi Polandia yang menempatkan dua pemain di belakang Diouf dalam setiap serangan Senegal cenderung membuka ruang bagi Yaya Dieme, yang menjadi playmaker utama pada pertandingan tersebut.

Berperan penting dalam tiga gol pertama, penyerang yang memiliki kaki lincah ini menjadi ancaman bagi lawan di sisi kanan, memberikan umpan silang untuk Gueye dan pemain lainnya.

“Saya ingin berterima kasih kepada rekan-rekan setim dan pelatih saya, yang semuanya berperan dalam penampilan saya hari ini,” ujar Gueye.

“Gaya menyerang kami? Kami selalu mengikuti instruksi pelatih dan melakukan yang terbaik untuk meniru apa yang dia perintahkan. Kami berpegang teguh pada instruksi tersebut, dan kami mencoba untuk menghadapi setiap pertandingan yang datang,” sambungnya.

Kemenangan Senegal melawan Argentina tim yang sangat diunggulkan tentu saja meningkatkan kepercayaan diri mereka. Kemenangan atas Polandia ini mungkin telah mendorong mereka ke dalam salah satu pesaing yang serius.

“Tentu saja sangat mungkin untuk memenangkan turnamen ini – itulah mengapa kami berada di sini,” kata Diong.

“Kami tidak datang ke sini hanya untuk berkunjung. Kami di sini untuk mengangkat trofi, tetapi mari kita tetap berpijak di bumi. Kami baru memainkan dua pertandingan; masih ada beberapa pertandingan lagi, dan kami harus tetap fokus,” lanjutnya.

Pertandingan selanjutnya Senegal pada Jumat (17/11) menghadapi Jepang, dalam pertandingan ketiga dan dan terakhir dari grup kompetitif yang sejauh ini mereka melakukan dengan sangat baik.

“Penampilan ini bukanlah puncak dari apa yang bisa kami capai,” jelas Gueye.

“Saya ingin melangkah sejauh mungkin di turnamen ini, tetapi kami juga tidak ingin terlena, dengan tetap mempertahankan status kami sebagai juara Afrika. Kami di sini untuk mengibarkan bendera Senegal, tetapi juga untuk seluruh sepak bola Afrika,” sambungnya. (*)

Sumber: FIFA.com          |  Jawapos

Exit mobile version