Site icon Cenderawasih Pos

Kebijakan Aneh Persepakbolaan Inggris: Rencana Laga Malam Natal

Ilustrasi, penonton sedang berbondong untuk menonton laga Premier League. (ARSENAL.COM)

SEBAGAI kompetisi terbaik dunia, Premier League punya ”kewajiban” untuk terus berinovasi. Meski, terkadang hal itu menghadirkan banyak pertentangan. 

Boxing Day adalah tradisi Premier League sebagai hiburan bersama keluarga dalam nuansa Natal. Tetapi, bagaimana jadinya jika tradisi memainkan laga sehari setelah Natal itu bisa didahului dengan laga pada malam Natal (24/12)?

Seperti dilansir Mundo Deportivo, opsi tersebut dipertimbangkan oleh FA (PSSI-nya Inggris) untuk diterapkan tahun ini. Tidak langsung laga semua tim. Melainkan satu laga antara Wolverhampton Wanderers alias Wolves versus Chelsea.

Sejatinya, laga di Molineux, kandang Wolves, itu dijadwalkan pada 23 Desember. Tetapi, ada keinginan dari pemegang hak siar yang ingin menghadirkan tontonan pada malam Natal.

Rencana memindahkan laga pada malam Natal sebenarnya pernah dikemukakan pada musim 2017–2018. Tetapi, rencana tersebut mendapat pertentangan keras dari para politikus dan mayoritas suporter.

Alasannya adalah bisa memicu kesibukan ganda di sektor transportasi lantaran semua orang bersiap menyambut Natal. ”Apalagi, 24 Desember pada tahun ini bertepatan dengan Minggu,” tulis Mundo Deportivo.

Dalam sejarah Premier League, sebenarnya pernah ada laga yang dimainkan pada malam Natal. Yaitu, ketika Leeds United menjamu Manchester United di Elland Road pada musim 1995–1996.

Kala itu, Leeds menang 3-1. Artinya, bisa saja FA tetap memaksakan Wolves versus Chelsea pada malam Natal untuk menunggu respons yang muncul. Jika ternyata ada sisi positifnya, FA bisa menempatkan lebih banyak slot laga pada hari tersebut.

”Klub sepertinya tidak akan keberatan karena itu merupakan salah satu opsi mengurai kepadatan jadwal pertandingan (ketika Premier League memasuki festive periods, Red),” tulis The Mirror.

Selain laga malam Natal, ada pula kebijakan aneh di persepakbolaan Inggris yang sudah lama diterapkan. Yakni, larangan tayangan sepak bola pada jam-jam tertentu. Ada undang-undang di Inggris yang menyatakan bahwa sepak bola tidak boleh ditayangkan antara pukul 14.45 hingga 17.15 waktu

Peraturan itu ditetapkan sejak 1960-an dan baru kedaluwarsa pada 2029. Tujuannya agar lebih banyak orang yang datang langsung ke stadion. Sayang, aturan tersebut berdampak terhadap tayangan El Clasico antara FC Barcelona versus Real Madrid pada jornada kesebelas LALIGA besok (28/10) malam.

Seiring waktu Spanyol satu jam lebih cepat dari waktu Inggris, maka laga di Estadi Olimpic Lluis Companys tersebut kickoff pukul 15.30 di Negeri Britania Raya. Artinya, fans sepak bola Inggris tidak bisa menonton debut bintang baru timnas Inggris Jude Bellingham bersama Real.

”Kami kecewa. Tetapi, kami juga mendukung kebijakan menonton langsung ke stadion. Hanya, semoga ada revisi bahwa larangan jam tayang hanya berlaku untuk persepakbolaan Inggris,” papar Keegan Pierce selaku managing director LALIGA untuk Britania Raya seperti dilansir Diario AS. (*)

Sumber: Jawapos

Exit mobile version