Site icon Cenderawasih Pos

Ini Alasan Graham Arnold  Mundur, Akui Gara-gara Kewalahan Hadapi Indonesia

Pelatih Timnas Australia, Graham Arnold, mengatakan bahwa pertandingan Indonesia vs Australia bukan merupakan pertarungan David vs Goliath. (AFP)

JAKARTA– Graham Arnold buka-bukaan mengenai alasan di balik mundur dari Timnas Australia. Dia mengakui bahwa keputusan itu muncul setelah ditahan imbang oleh Timnas Indonesia pada laga kedua putaran ketiga kualfikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 10 September lalu.

Keputusan mengejutkan diambil oleh Graham Arnold. Dia memilih menanggalkan jabatannya sebagai pelatih kepala Timnas Australia pada Jumat (20/9), setelah memimpin sejak 2018.

Dalam laman resmi Socceroos, Graham Arnold mengatakan, pertimbangan muncul setelah Australia gagal meraih kemenangan atas Timnas Indonesia. Sepuluh hari lalu Socceroos dipaksa bermain imbang tanpa gol oleh Garuda di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.

Padahal, Australia berstatus sebagai tim langganan piala dunia dan saat itu menempati peringkat ke-25 dalam ranking FIFA. Sementara Timnas Indonesia, ada di urutan ke-133.

Di atas kertas pun level kedua tim sangat timpang. Tapi nyatanya Australia gagal menang. Mereka hanya mampu mendapatkan satu angka saja dari Jakarta.

“Saya berkata setelah pertandingan melawan Indonesia bahwa saya harus membuat beberapa keputusan,” kata Graham Arnold pada Jumat (20/9).

Graham Arnold sendiri sebenarnya mengaku sangat kecewa atas hasil yang didapat melawan Timnas Indonesia. Padahal, nyaris sepanjang pertandingan Socceroos menekan dan melancarkan serangan bertubi-tubi ke lini pertahanan Timnas Indonesia.

“Dan setelah merenung dalam-dalam, naluri saya mengatakan bahwa inilah saatnya untuk berubah, baik untuk diri saya sendiri maupun program ini,” ucap Arnie, sapaan akrabnya.

Keputusan ini berarti Graham Arnold telah berhenti memperpanjang rekornya sebagai pelatih terlama dalam sejarah Subway Socceroos. Tapi dia masih memegang rekor tersebut.

Ya, Graham Arnold diketahui telah menjabat sebagai pelatih kepala Timnas Australia, sejak Agustus 2018. Itu merupakan periode kedua dirinya memegang kendali Socceroos setelah sebelumnya pada tahun 2006-2007.

“Saya telah membuat keputusan untuk mengundurkan diri berdasarkan apa yang terbaik bagi negara, para pemain, dan Football Australia,” terangnya.

“Saya telah memberikan segalanya yang saya bisa untuk peran ini, dan saya sangat bangga dengan apa yang telah dicapai selama masa jabatan saya,” kata Graham Arnold menambahkan.

Menurut Arnie, menakhodai timnas Australia, apalagi dengan periode yang sangat panjang menjadi puncak karier dia sebagai pelatih. Dia pun merasa sangat bangga atas pencapaiannya itu.

“Memimpin Subway Socceroos merupakan puncak karier saya dan sebuah kehormatan sejati. Saya sangat bangga dengan pencapaian kami, mulai dari memecahkan rekor hingga membina bakat baru dan mengukir sejarah di panggung global,” pungkasnya. (*)

Sumber: Jawapos

Exit mobile version