Site icon Cenderawasih Pos

Chelsea dan Manch City Terancam Degradasi Karena Melanggar Financial Fair Play

Mantan pemilik Chelsea, Roman Abramovich dinilai melanggar aturan keuangan saat sedang menjalankan transisisi kepemilikan kepada pemilik baru, Todd Boehly. (Getty Images)

SETELAH Everton mendapat hukuman pengurangan poin karena melanggar Financial Fair Play (FFP), kini dua klub raksasa Liga Primer InggrisChelsea dan Manchester City pun terancam mendapatkan perlakuan yang sama oleh pihak komisi independen.

Hukuman mendadak yang diterima Everton membuat mereka terguncang karena kerugian pengurangan 10 poin.

Itu membuat posisi The Toffees terjun bebas ke urutan kedua terbawah klasemen dan terancam terdegradasi. Pasca putusan tersebut, mereka berencana akan mengajukan banding.

Akibat permasalahan tersebut, isu pelanggaran FFP yang dilakukan The Blues dan The Citizens kini kembali mencuat ke permukaan.

Saat ini Man City harus menghadapi 115 dugaan pelanggaran peraturan keuangan Liga Inggris, sementara Chelsea mendapatkan pengawasan atas dugaan koneksi pembayaran terkait dengan mantan pemiliknya, Roman Abramovich.

Dilansir dari Daily Mail, mantan Penasihat Keuangan Man City, Stefan Borson baru-baru ini men-X tepat setelah berita Everton tersiar pada Jumat (17/11) malam.

“Tanpa memandang hukuman ataupun hadiah minus 10 poin untuk Everton, rasanya sangat memberatkan karena pelanggaran FFP itu terlalu kasar bagi saya. Namun, apabila (kasus pelanggaran) dapat memperkuat sanksi terhadap Man City dan Chelsea (apabila keduanya terbukti bersalah), mereka berpotensi akan dikenai sanksi degradasi,” tulis Borson dalam platform X.

Mengingat besarnya sanksi Liga Primer Inggris terhadap suatu klub, Borson menilai apabila Chelsea masuk dalam radar pelanggaran profit and sustainability rules (PSR).

Bagi pria yang sudah lama bergelut di dunia keuangan itu, stigma denda sebagai biaya menjalankan bisnis haruslah dipatahkan, dan diganti dengan regulasi yang lebih berdampak.

“Jendela (transfer) Januari mungkin akan menarik. Bahkan dalam kasus terbaik sekalipun, mereka (Man City dan Chelsea) tidak bisa lagi mengandalkan alasan tunjangan covid (dan pasca covid) kepada komisi independen. Mereka akan mendapatkan sanksi yang luar biasa sesuai dengan kompensasi (pelanggaran) nya,” imbuh Borson.

Kembali ke bulan Februari 2023, tepat setelah Man City didakwa melakukan 115 pelanggaran peraturan keuangan Liga Primer mengenai sponsor dan kontrak dalam rentang waktu Sembilan tahun, Borson berbicara mengenai degradasi sebagai sanksi paling potensial apabila klub tersebut bersalah.

Sementara itu di kubu Chelsea, sebuah laporan awal pekan ini menyebut bahwa klub asal London itu sudah mendapat perhatian dari Liga Primer atas serangkaian koneksi pembayaran yang dilakukan Abramovich.

Dilansir dari The Guardian, miliarder Rusia itu diduga menggunakan Perusahaan luar negeri untuk melakukan pembayaran bagi klub tersebut.

Pihak liga sudah menyelidiki bahwa tim asuhan Pochettino itu kemungkinan tidak melengkapi laporan catatan keuangan, khususnya saat transisi kepemimpinan Abramovich menuju kepemilikan baru.

Sampai berita ini dibuat per 18 Oktober, pihak Liga Primer masih belum angkat suara terkait dengan tuduhan tersebut. Namun kemungkinan besar, mereka masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memperoleh informasi tambahan.(*)

Sumber: Daily Mail        |      Jawapos

Exit mobile version