Site icon Cenderawasih Pos

Kutukan Musim Ketiga Mourinho, Masa Depannya di AS Roma Turut Menjadi Sorotan

Pelatih AS Roma, Jose Mourinho, masih memiliki teka-teki tentang masa depannya di Ibu Kota Italia. (asroma.com)

JAKARTA-Semua mata tertuju kepada Jose Mourinho yang tak pernah lepas menjadi sorotan media, apalagi kini dia telah memasuki musim ketiganya bersama AS Roma.

Mourinho dianggap memiliki kutukan di mana dia selalu memberikan penampilan buruk ketika memasuki musim ketiganya di setiap tim yang dilatihnya.

Kutukan tersebut tampak akan berlanjut ketika awal musim ini, AS Roma tampil begitu buruk bersama Mourinho hingga nyaris menyentuh zona degradasi di Liga Italia.

Namun, The Special One secara perlahan mampu memperlihatkan perbedaan, di mana saat ini tim asuhannya berhasil bertengger di peringkat empat klasemen Serie A 2023/2024.

Serigala Italia tidak cukup agresif pada jendela transfer musim panas lalu. Mereka hanya mendatangkan satu pemain yang memiliki nama besar seperti Romelu Lukaku, di samping Leandro Paredes, Renato Sanches, Evan Ndicka, Houssem Aouar, Rasmus Kristensen, dan Sardar Azmoun.

Bagi Mourinho, itu cukup mengecewakan karena dirinya sempat mengharapkan tambahan pemain baru setelah penampilan impresif musim lalu. Mou membawa AS Roma ke final Liga Europa.

Meskipun demikian, dia tetap melanjutkan perjalanannya bersama AS Roma. Pelatih asal Portugal itu siap menjalani tahun ketiganya di ibu kota Italia.

Setelah enam pertandingan liga, Roma hanya berhasil meraih satu kemenangan. Pertandingan mereka lainnya berakhir dengan kekalahan dari Hellas Verona, Milan, dan Genoa, serta seri dengan Salernitana dan Torino.

Awal yang lambat membuat Roma sempat berada di urutan ke-16 klasemen Serie A dengan lima poin. Mereka hanya unggul dua poin dari Udinese dan Empoli yang ada di zona degradasi.

Ini adalah awal musim terburuk yang pernah dialami pelatih asal Portugal itu, melampaui rekor sebelumnya yang hanya mengumpulkan tujuh poin dalam enam pertandingan bersama Chelsea pada musim 2015/2016.

Dikutip dari Football Italia, kabar desas-desus segera bermunculan bahwa Roma mulai mempertimbangkan kemungkinan mencari pengganti Mourinho.

Pada pertengahan Oktober lalu, pelatih yang memberikan Inter Milan treble itu secara terbuka mulai meragukan masa depannya setelah dia menyebutkan bahwa banyak klub Arab Saudi yang mengantri untuk menggunakan jasanya pada musim panas 2024.

Namun, sejak kekalahan 4-1 dari Genoa pada 28 September 2023, keadaan di ibu kota telah berubah. Roma hanya kehilangan poin dua kali dalam delapan pertandingan terakhir mereka.

AS Roma menerima hasil imbang 0-0 di Derby della Capitale dengan Lazio serta mengalami kekalahan 1-0 dari favorit Scudetto, Inter Milan.

Pertandingan lainnya memperlihatkan kegemilangan Mourinho dalam membimbing Giallorossi meraih kemenangan atas Frosinone, Cagliari, Monza, Lecce, Udinese, dan Sassuolo.

Hasilnya membuat AS Roma naik ke papan atas klasemen dan mereka sekarang duduk di urutan keempat dalam 14 pertandingan, lima poin di belakang Milan yang ada di peringkat ketiga.

Kini, setelah dia membalikkan keadaan, rencana Mourinho ke depannya menjadi tanda tanya bagi sejumlah pihak. Kontraknya bersama Roma akan berakhir pada Juni 2024.

Laporan terbaru menyebutkan bahwa pihak Roma akan menawarkan kesepakatan baru dalam beberapa bulan mendatang, meskipun ada klaim yang mengatakan bahwa dia akan meninggalkan ibu kota. Pasalnya, The Special One tidak pernah bertahan lebih dari tiga musim berturut-turut di sebuah klub sepanjang karier kepelatihannya.

Namun, meski ada godaan menggiurkan dari Arab Saudi, hubungan Mourinho dengan Roma yang kerap kali menyatakan cintanya kepada klub bisa terus berlanjut di masa mendatang. (*)

Sumber: Football Italia          |    Jawapos

Exit mobile version