Site icon Cenderawasih Pos

Deretan Fakta Tersembunyi di Laga Spanyol Kontra Jerman di Euro 2024

Era baru sepak bola Eropa sedang tumbuh dengan kehadiran bintang baru, Lamine Yamal bersama Timnas Spanyol. (Instagram/@lamineyamal)

Laga perempat final Euro 2024 antara Spanyol dan Jerman menghadirkan banyak momen dramatis dan fakta menarik yang layak disorot. Pertandingan yang digelar di Stadion Stuttgart Arena pada Sabtu (6/7) dini hari waktu Indonesia ini, berakhir dengan kemenangan Spanyol melalui perpanjangan waktu.

Berikut adalah tujuh fakta menarik dari laga sengit tersebut, yang juga mencatatkan rekor mentereng dari pemain muda Lamine Yamal.

  1. Tiga Pencetak Gol dari Bangku Cadangan

Pertandingan antara Spanyol dan Jerman menunjukkan betapa pentingnya peran pemain pengganti dalam sebuah laga besar. Dani Olmo, yang masuk menggantikan Pedri, membuka keunggulan bagi Spanyol pada menit ke-51. Tidak lama kemudian, Florian Wirtz, pengganti Leroy Sane, berhasil menyamakan kedudukan untuk Jerman pada menit ke-89.

Kemenangan Spanyol akhirnya ditentukan oleh gol Mikel Merino, yang masuk menggantikan Nico Williams, pada menit terakhir babak perpanjangan waktu. Tiga pencetak gol dari kedua tim ini semuanya berasal dari bangku cadangan, menunjukkan strategi jitu dari kedua pelatih dalam memanfaatkan rotasi pemain.

  1. Rata-rata Usia Skuad Spanyol vs Jerman

Pertandingan ini juga menyoroti perbedaan usia rata-rata pemain dari kedua tim. Skuad Spanyol yang tampil melawan Jerman memiliki rata-rata usia 26 tahun 193 hari, menunjukkan kombinasi antara pemain muda dan berpengalaman. Di sisi lain, tim tuan rumah Jerman memiliki rata-rata usia yang lebih matang, yakni 29 tahun 272 hari. Perbedaan usia ini mencerminkan pendekatan berbeda dari kedua tim dalam meramu komposisi pemain mereka untuk ajang sebesar Euro 2024.

  1. Rekor Impresif Lamine Yamal

Salah satu bintang muda yang mencuri perhatian di Euro 2024 adalah Lamine Yamal. Pemain berusia 16 tahun ini mencatatkan rekor sebagai pemain termuda Spanyol yang mampu memberikan tiga assist dalam satu turnamen Euro. Yamal memberikan assist untuk gol pertama Spanyol yang dicetak oleh Dani Olmo. Penampilan impresifnya ini menjadikannya salah satu pemain muda paling menjanjikan di kancah sepak bola Eropa.

  1. Statistik Menarik Lamine Yamal

Meskipun Yamal sudah mencatatkan tiga assist, dia belum berhasil mencetak gol di Euro 2024. Pemain Barcelona ini telah melepaskan 13 tembakan sepanjang turnamen, namun belum ada yang berbuah gol. Statistik ini menempatkan Yamal sebagai pemain dengan jumlah tembakan terbanyak tanpa gol, hanya kalah dari Cristiano Ronaldo yang mencatatkan 20 tembakan tanpa gol sebelum laga Prancis vs Portugal. Fakta ini menunjukkan betapa agresifnya Yamal dalam mencari peluang, meski keberuntungan belum berpihak padanya dalam urusan mencetak gol.

  1. Rekor Florian Wirtz

Di kubu Jerman, Florian Wirtz juga mencatatkan rekor sebagai pemain termuda Jerman yang mencetak gol di fase gugur kejuaraan Eropa. Dengan usia 21 tahun 63 hari, gol Wirtz pada menit ke-89 memberikan harapan bagi Jerman untuk memaksakan perpanjangan waktu. Penampilan gemilang Wirtz ini menunjukkan masa depan cerah bagi sepak bola Jerman dengan hadirnya talenta muda seperti dirinya.

  1. Catatan Buruk Thomas Mueller

Julian Nagelsmann, pelatih Jerman, memutuskan untuk menurunkan Thomas Muller dalam laga ini. Namun, pemain veteran berusia 34 tahun ini kembali gagal mencetak gol, dan kemungkinan besar ini adalah Euro terakhir bagi Muller mengingat usianya. Sepanjang keikutsertaannya di Euro, Mueller belum pernah mencetak gol, meskipun telah tampil dalam 17 laga dan melepaskan 32 tembakan. Catatan ini kontras dengan penampilannya di Piala Dunia, di mana Muller telah mencetak 10 gol dari 19 pertandingan. Kegagalan Mueller mencetak gol di Euro menambah beban mental bagi pemain Bayern Muenchen tersebut.

  1. Kutukan Tuan Rumah

Kekalahan Jerman di perempat final Euro 2024 juga memperpanjang catatan kelam bagi negara penyelenggara turnamen. Sejak Prancis menjadi juara di kandang sendiri pada 1984, tidak ada lagi tuan rumah yang mampu menjuarai Euro. Sebelumnya, hanya ada dua negara yang berhasil menjadi juara saat menjadi tuan rumah, yaitu Spanyol pada 1964 dan Italia pada 1968. Kekalahan Jerman ini menegaskan betapa sulitnya tekanan sebagai tuan rumah dalam ajang sebesar Euro.

Laga Spanyol kontra Jerman di perempat final Euro 2024 tidak hanya menyajikan aksi seru di lapangan, tetapi juga berbagai fakta menarik yang menambah warna dalam perjalanan turnamen ini. Kemenangan Spanyol dan rekor-rekor yang tercipta, khususnya oleh Lamine Yamal, memberikan banyak bahan perbincangan bagi pencinta sepak bola.

Dengan perjalanan menuju semifinal, La Furia Roja kini semakin dekat untuk meraih gelar juara, sementara Jerman harus kembali mengevaluasi langkah mereka untuk masa depan.

Lamine Yamal, dengan usia yang masih sangat muda, telah menunjukkan bakat luar biasa dan potensi besar untuk menjadi bintang masa depan. Rekor dan statistik yang ia catatkan di Euro 2024 menjadi bukti bahwa masa depan sepak bola Spanyol berada di tangan yang tepat.

Sementara itu, Jerman, meskipun gagal di turnamen kali ini, tetap memiliki pondasi kuat dengan pemain-pemain muda seperti Florian Wirtz yang siap mengangkat prestasi tim di masa mendatang.

Dengan segala dinamika dan kejutan yang terjadi, Euro 2024 terus memberikan cerita-cerita menarik yang patut diikuti. Pertandingan antara Spanyol dan Jerman hanyalah salah satu dari banyak momen bersejarah yang akan terus dikenang dalam perjalanan turnamen sepak bola terbesar di Eropa ini. (*)

Sumber: jawapos

Exit mobile version