Site icon Cenderawasih Pos

Klub Baru Rafael Struick Milik Bakrie Group yang Pernah Dibela Shin Tae-yong

Rafael Struick memilih Brisbane Roar sebagai petualangan terbarunya sebagai pemain profesional. Brisbane Roar ternyata pernah dibela Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (Instagram/@rafaelstruick)

JAKARTA– Brisbane Roar langsung menjadi sorotan di Indonesia. Klub Australia itu menarik perhatian penggemar sepak bola di Tanah Air karena telah mengumumkan perekrutan penyerang Timnas Indonesia, Rafael Struick.

Kontestan A-League, kompetisi kasta pertama sepak bola Australia itu mendatangkan Rafael Struick dari ADO Den Haag dengan status bebas transfer, pada Senin (16/9) sore. Kepindahan sang penyerang terbilang mengejutkan.

Pasalnya, tak pernah ada rumor atau isu sedikitpun mengenai kepindahan Rafael Struick dari Belanda menuju Australia. Selain itu, pemain yang baru masuk tim utama ADO Den Haag pada 2022 itu diketahui masih terikat kontrak dengan ADO Den Haag hingga 2025.

Namun, ADO Den Haag yang berkompetisi di Eerste Divisie, kompetisi kasta kedua Liga Belanda, sepakat untuk melepas Rafael Struick ke Brisbane Roar mulai musim 2024/2025.

Bagi penggemar sepak bola Indonesia, nama klub A-League itu mungkin tak begitu asing. Berikut profil lengkap Brisbane Roar, tim baru Rafael Struick, yang ternyata kental aroma Indonesia.

Profil Brisbane Roar

Brisbane Roar adalah klub Australia yang saat ini dimiliki oleh Bakrie Group, salah satu perusahaan yang dimiliki keluarga pengusaha ternama di Indonesia. Bakrie Group diketahui memiliki 70 persen saham klub tersebut.

Kedatangan Rafael Struick pun disambut hangat oleh Bakrie Group. Salah satunya lewat Anindya Bakrie. “Senang sekali klub milik Grup Bakrie bisa kembali menjadi pilihan pemain Timnas (Indonesia) untuk menimba ilmu,” tulis Anindya dalam akun Instagram pribadinya.

“Sebelumnya @marselinoferdinan10 juga telah bergabung dengan klub kami dan Pak @erickthohir, @oufcofficial (Oxford United FC),” imbuh Anindya.

Anindya, yang juga merupakan chief de mission (CdM) Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024 berharap agar Rafael Struick dapat membantu perkembangan sepak bola nasional.

“Semoga ilmu dan pengalaman yang didapat bisa berkontribusi untuk kemajuan sepak bola Indonesia,” ucap Anindya.

Brisbane Roar sudah mulai eksis di A-League sejak 2005. Sejumlah prestasi pun telah diraih. Mereka pernah menjuarai kompetisi domestik itu lima kali, dengan rincian A-League Men Championship pada musim 2011, 2012, dan 2014 serta A-League Men Premiership 2010/2011 dan 2013/2014.

Namun, pencapaian mereka dalam beberapa musim terakhir lagi kurang bagus. Termasuk pada musim lalu, di mana Brisbane Roar berada di urutan kesembilan dengan koleksi 30 poin, hasil delapan kemenangan dan empat imbang.

Selain itu, Brisbane Roar sejak dulu sudah kental dengan aroma Indonesia. Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong pernah membela klub tersebut, tepatnya pada 2005 ketika masih menjadi pemain. Bahkan, Shin Tae-yong pensiun di sana dan Brisbane Roar jadi klub terakhirnya sepanjang berkarier sebagai pemain.

Rafael Struick juga bukan pemain Indonesia pertama yang membela Brisbane Roar. Sebelumnya klub ini pernah diperkuat oleh pemain naturalisasi Sergio Van Dijk, pada 2008, sebelum minggat ke Adelaide United pada 2010.

Selain Sergio Van Dijk, pesepak bola Indonesia lainnya, Yandi Sofyan juga pernah merasakan berkarier di Brisbane Roar. Namun, kala itu Yandi Sofyan hanya berstatus pinjaman ke tim muda Brisbane Roar. (*)

Sumber: jawapos

Exit mobile version