Site icon Cenderawasih Pos

Timnas Indonesia Butuh Tambahan 94,39 Poin untuk Bisa Tembus 100 Besar Dunia

Pesepak Bola Timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen berduel bola dengan pemain sepak bola Timnas Australia dalam pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2024). (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)

JAKARTA– Ambisi besar Timnas Indonesia untuk menembus peringkat 100 besar dunia terus digaungkan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Target ini bukan sekadar mimpi, melainkan sebuah tantangan konkret yang diberikan kepada pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

Melalui perpanjangan kontraknya hingga 2027, Shin Tae-yong diharapkan bisa membawa skuad Garuda menuju posisi yang lebih terhormat di kancah internasional. Dengan peringkat 100 besar sebagai sasaran utamanya.

Dalam sebuah wawancara dengan program Rosi di Kompas TV pada Kamis (16/5/2024), Erick Thohir secara terbuka menyampaikan bahwa target ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang PSSI.

“Kami membicarakan bahwa kerja sama ini akan berlanjut sampai 2027. Ada beberapa diskusi seperti target berikutnya yang ingin dicapai apa. Saya bilang kalau target berikutnya 100 besar,” kata Erick Thohir.

Saat ini, Timnas Indonesia berada di peringkat ke-130 FIFA dengan koleksi 1124,17 poin. Naik tiga peringkat setelah berhasil menahan imbang Arab Saudi dan Australia dalam dua laga penting di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Namun, untuk bisa menembus 100 besar, Indonesia masih harus mengejar ketertinggalan poin yang cukup signifikan.

Saat ini, target utama Timnas Indonesia adalah menyamai atau bahkan melampaui poin Timnas Thailand, yang menempati peringkat ke-101 FIFA dengan 1218,56 poin.

Artinya, ada jarak sebesar 94,39 poin yang memisahkan Indonesia dari Thailand, dan tentu saja dari posisi yang diincar, yaitu peringkat 100 besar dunia.

Meski margin ini terlihat besar, peluang untuk mengejarnya terbuka lebar. Dengan rentang waktu tiga tahun hingga 2027, Timnas Indonesia memiliki kesempatan untuk memperkecil jarak tersebut melalui serangkaian pertandingan internasional, baik dalam ajang resmi maupun uji coba.

Poin penting yang diperlukan adalah kemenangan beruntun melawan tim-tim dengan peringkat FIFA yang lebih tinggi atau setidaknya selevel dengan Indonesia.

Hasil imbang yang diraih Indonesia saat berhadapan dengan Arab Saudi dan Australia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 memberikan tambahan poin yang cukup signifikan.

Meski belum mencapai kemenangan, dua hasil imbang ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kemampuan untuk bersaing dengan tim-tim besar di Asia.

Keberhasilan menahan tim kuat seperti Arab Saudi dan Australia juga memberikan sinyal positif bagi masa depan Timnas Indonesia.

Kedua tim tersebut menempati peringkat yang jauh lebih tinggi dari Indonesia di ranking FIFA, dan hasil imbang melawan mereka tentu berkontribusi dalam menambah poin FIFA.

Namun, untuk benar-benar memperkecil jarak poin yang ada, kemenangan adalah kunci utama. Hasil imbang, meskipun positif, tidak cukup untuk mendongkrak peringkat secara signifikan.

Oleh karena itu, Shin Tae-yong dan anak asuhnya perlu fokus pada pencapaian kemenangan dalam laga-laga penting mendatang.

Berdasarkan hitung-hitungan poin FIFA, Indonesia membutuhkan sekitar tujuh hingga delapan kemenangan beruntun untuk bisa meraih tambahan 94,39 poin. Minimal dengan melawan tim-tim dengan peringkat FIFA yang tidak terlalu jauh dari Thailand dan Vietnam.

Kemenangan melawan tim-tim seperti Malaysia, Singapura, atau bahkan Uzbekistan akan memberikan tambahan poin yang signifikan, asalkan dilakukan secara konsisten.

Selain itu, Timnas Indonesia juga harus memanfaatkan ajang-ajang internasional yang akan datang. Seperti Kualifikasi Piala Asia, Kualifikasi Piala Dunia 2026, dan pertandingan uji coba internasional.

Di setiap kompetisi, kemenangan demi kemenangan akan menjadi krusial dalam perjalanan menuju peringkat 100 besar.

Poin penting lainnya adalah pemilihan lawan uji coba. Menghadapi tim dengan peringkat FIFA yang lebih tinggi akan memberikan potensi poin yang lebih besar jika berhasil menang.

Oleh karena itu, PSSI perlu menyusun strategi pertandingan yang matang, memilih lawan yang tidak hanya seimbang, tapi juga memberi tantangan bagi perkembangan tim.

Salah satu faktor yang bisa membantu Timnas Indonesia dalam mencapai target ini adalah tren positif yang ditunjukkan oleh skuad Garuda, khususnya kehadiran pemain-pemain diaspora.

Shin Tae-yong kini memiliki lebih banyak opsi dengan hadirnya pemain-pemain keturunan yang memperkuat lini pertahanan, tengah, dan depan.

Kiper Maarten Paes yang tampil gemilang melawan Arab Saudi dan Australia, serta pemain belakang seperti Sandy Walsh dan Jay Idzes, telah memberikan kontribusi besar dalam stabilitas pertahanan Indonesia.

Sementara di lini serang, nama-nama seperti Rafael Struick dan Ivar Jenner juga mulai menunjukkan potensi besar mereka.

Kombinasi pemain-pemain lokal dan diaspora inilah yang diharapkan mampu membawa Timnas Indonesia ke level permainan yang lebih tinggi. Dengan kedalaman skuad yang semakin baik, peluang untuk meraih kemenangan di setiap laga internasional semakin besar.

Dalam tiga tahun ke depan, Timnas Indonesia akan dihadapkan pada jadwal pertandingan yang cukup padat. Selain Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia juga akan berpartisipasi di Piala Asia 2027.

Setiap ajang tersebut memberikan peluang bagi Indonesia untuk menambah poin FIFA. Jika Shin Tae-yong mampu menjaga konsistensi permainan dan terus meraih kemenangan, target menembus 100 besar FIFA bukan hal yang mustahil.

Namun, tantangannya tidak mudah. Setiap pertandingan harus dianggap sebagai final, di mana kemenangan adalah satu-satunya tujuan.

Dengan semua elemen yang mendukung—pemain berkualitas, pelatih berpengalaman, dan dukungan penuh dari PSSI—perjalanan Timnas Indonesia menuju peringkat 100 besar dunia tinggal menunggu waktu.

Yang diperlukan sekarang adalah eksekusi yang tepat di lapangan dan hasil-hasil positif di setiap laga. Jika ini terwujud, impian melihat Indonesia di 100 besar FIFA bisa segera menjadi kenyataan. (*)

Sumber: Jawapos

Exit mobile version