Site icon Cenderawasih Pos

Risiko Tidur Seharian Saat Puasa, Memicu Depresi dan Rentan Serangan Jantung

Ilustrasi orang sedang tidur siang (Unsplash/Shane)

PUASA di Bulan Ramadhan tidak hanya tentang menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga mengajarkan kesabaran, disiplin, dan pengendalian diri.

Di tengah kesibukan menjalani ibadah dan rutinitas sehari-hari, terkadang godaan untuk melewatkan waktu agar tidak terasa lama dengan tidur seharian saat puasa mungkin menggoda.

Ketika berpuasa, tubuh tidak menerima makanan atau minuman selama lebih dari 12 jam. Karena itu, tidak mengherankan jika energi menjadi terkuras, tubuh mudah merasa lelah, dan sering merasa ngantuk, terutama di siang hari ketika rasa lapar biasanya mencapai puncaknya.

Tidur berlebihan tidak disarankan karena akan berdampak pada kesehatan tubuh dan mental. Dikutip dari Halodoc.com berikut tujuh risiko tidur seharian saat puasa:

  1. Tubuh Semakin Lemas

Jika tidur seharian saat puasa, tubuh akan lebih lelah dan lemas, bukannya segar saat bangun, serta akan merasakan haus dan lapar yang semakin meningkat, karena pada saat tidur, tubuh melakukan proses detoksifikasi dan mengeluarkan keringat.

  1. Membuat Tubuh Semakin Gemuk atau Obesitas

Tidak tidur cukup atau tidur berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Selama tidur, pencernaan tidak beroperasi secara optimal, yang mengakibatkan penumpukan lemak di dalam tubuh, terutama jika tidur langsung setelah makan sahur.

Khususnya, wanita yang tidur lebih dari 10 jam memiliki risiko sindrom metabolik, sedangkan pria berisiko mengalami peningkatan kadar trigliserida yang dapat menyebabkan hipertensi.

  1. Meningkatkan Risiko Depresi

Tendensi ini lebih umum terjadi pada orang yang mengalami depresi atau gangguan mental seperti bipolar. Tidur berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan memori dan kecemasan.

Sekitar 15 persen orang dengan depresi sering tidur berlebihan, yang pada akhirnya dapat memperburuk kondisi depresi.

  1. Diabetes

Tidur berlebihan atau tidur setelah sahur telah terbukti meningkatkan glukosa dalam darah, yang berpotensi meningkatkan risiko diabetes.

Peningkatan glukosa terjadi ketika pencernaan tidak optimal, menyebabkan penumpukan lemak di tubuh, yang dapat mengakibatkan obesitas dan meningkatkan risiko diabetes.

  1. Sakit Kepala

Tidur berlebihan mempengaruhi neurotransmiter tertentu di otak, seperti serotonin. Banyak orang yang tidur terlalu banyak di siang hari sering mengalami kesulitan tidur di malam hari dan sering merasakan sakit kepala di pagi hari.

  1. Sakit Punggung

Ketika tidur, punggung bisa bergerak sedikit atau bahkan tidak sama sekali, dan berperan sebagai penyangga tubuh. Tidur terlalu lama bisa menyebabkan sakit punggung karena kurangnya gerakan.

  1. Penyakit Jantung

Angina pectoris adalah kondisi jantung yang disebabkan oleh gangguan aliran darah ke jantung. Tidur berlebihan mengakibatkan kekurangan oksigen dalam tubuh yang dapat mengganggu aliran darah.

Dilansir dari Sleep Foundation, penelitian terbaru menunjukkan bahwa tidur berlebihan meningkatkan risiko masalah metabolisme, yang dapat mengakibatkan gangguan endokrin. Endokrin adalah sistem kelenjar yang menghasilkan dan melepaskan hormon untuk mengatur berbagai fungsi tubuh. Bayangkan, seberapa besar bahayanya?

Maka dari itu, pastikan tidur yang cukup, tidak melebihi delapan jam setiap hari. Untuk sebagian besar orang dewasa, tidur lebih dari itu bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang mendasarinya. (*)

Exit mobile version