Site icon Cenderawasih Pos

Temui Pemimpin Hamas, Presiden Palang Merah Internasional Sampaikan Ini

Presiden Palang Merah Internasional (ICRC), Mirjana Spoljaric Egger. (Denis Belibouse/Reuters)

Presiden Palang Merah Internasional (ICRC), Mirjana Spoljaric Egger, pada Senin (20/11) melakukan perjalanan ke Qatar untuk menemui pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.

Pertemuan tersebut juga melibatkan pihak berwenang dari Negara Qatar sebagai mediator netral dalam perundingan tersebut.

Palang Merah Internasional (ICRC) merupakan organisasi yang memberikan bantuan ke Gaza serta mengawal para pasien dan sandera dari wilayah tersebut.

Dilansir dari Reuters, Selasa (21/11), Pertemuan Presiden ICRC dengan pemimpin Hamas merupakan bagian diskusi dengan semua pihak yang berkonflik untuk meningkatkan penghormatan terhadap hukum kemanusiaan.

Badan yang berlokasi di Jenewa tersebut juga menyampaikan pesan kepada Hamas bahwa pertemuan ini bukan bertujuan untuk pembicaraan pembebasan sandera.

ICRC sejauh ini telah memberikan bantuan terhadap warga sipil Gaza akibat agresi militer Israel sejak (7/10) lalu.

Badan Internasional tersebut juga telah berhasil memfasilitasi pengawalan pasien serta warga sipil dari area konflik termasuk evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Gaza.

Sebagai informasi, hingga kini IDF secara efektif telah memblokade Gaza dan menolak gencatan senjata, dengan alasan bahwa Hamas hanya akan menggunakannya untuk berkumpul kembali.

Akan tetapi mereka telah mengizinkan jeda kemanusiaan untuk memungkinkan makanan dan pasokan lainnya mengalir masuk dan orang asing dapat melarikan diri.

Hingga saat ini,  Israel telah memperluas dominasi serangan di jalur Gaza baik dari udara maupun darat yang mengakibatkan bertambahnya korban jiwa.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, jumlah korban tewas di Palestina telah mencapai 13.300 orang. Sementara di Tepi Barat, 175 warga  tewas oleh serangan tentara IDF yang membabi buta.

Jumlah korban tersebut mencakup lebih dari 4.412 anak-anak. 2.641 wanita dan 611 orang lanjut usia. Pihak kementerian juga melaporkan lebih 25.000 orang lainnya terluka akibat perang ini. (*)

Sumber: Reuters        | Jawapos

Exit mobile version