Site icon Cenderawasih Pos

Ini 10 Tanda Seseorang Berbohong Menurut Psikologi, Kenali Tandanya ?

BERBOHONG mungkin menjadi salah satu mekanisme pertahanan diri bagi seseorang dalam menyelamatkan dirinya dari pertanyaan interogatif.

Perilaku berbohong adalah kebiasaan yang tidak bisa disembunyikan selamanya. Meskipun seseorang mungkin berhasil menyembunyikan kebohongannya untuk sementara waktu, kebenaran akan terungkap pada akhirnya.

Kebohongan bisa terungkap melalui ketidaksesuaian cerita, perubahan perilaku, atau bukti fisik. Lebih dari itu, tekanan psikologis dari menyembunyikan kebohongan juga bisa memberi dampak negatif pada kesehatan mental seseorang.

Jadi, meskipun berbohong mungkin tampak memungkinkan untuk sementara, akhirnya kejujuran selalu menjadi pilihan terbaik.

Untuk seseorang yang mencitai kejujuran, tentu sangat menyebalkan jika mendapati seseorang berbohong kepadanya.

Namun, tidak perlu khawatir karena orang yang berbohong biasanya menunjukkan tanda-tanda khusus yang dapat diamati dengan jelas.

Dilansir dari laman Forrensicscolleges.com, ini tanda-tanda seorang berbohong:

1. PERUBAHAN DALAM POLA BICARA

Salah satu tanda seseorang mungkin berbohong kepada Anda adalah cara bicaranya yang tidak teratur.

Menurut Gregg McCrary, pensiunan profiler kriminal FBI, suara atau tingkah saat seseorang berbicara dapat berubah ketika mereka berbohong.

McCrary pertama-tama mengidentifikasi pola bicara dan tingkah laku biasa seseorang dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan umum dan lugas.

Hal ini bertujuan untuk melihat perubahan dalam berbicara atau karakteristik saat ia mengajukan pertanyaan yang lebih menantang dan bersifat interogatif.

2. GESTUR TUBUH YANG TIDAK SESUAI

Jika seseorang mengatakan ya tapi menggelengkan kepala tidak, ini bisa mengindikasikan bahwa mereka sedang berbohong.

Ellen Hendriksen, seorang psikolog klinis di  Universitas Boston, menjelaskan bahwa gerakan non-kongruen adalah gerakan tubuh yang tidak sesuai dengan kata-kata yang diucapkan seseorang, dan ini merupakan indikasi kebohongan.

Misalnya, saat seseorang menjawab ‘ya’ tetapi diikuti dengan gerakan kecil berupa gelengan kepala. Hal ini mengindikasikan bahwa orang tersebut bisa saja mengatakan yang tidak sebenarnya.

3. MENGATAKAN SEDIKIT KETERANGAN

Ketika saksi pengungkap kebenaran menjelaskan apa yang mereka lihat dan ditanya penjelasan tambahan, maka akan ada lebih banyak detail yang terungkap.

Namun ketika pembohong diminta untuk melampaui cerita yang telah mereka siapkan, hanya sedikit detail lain yang diberikan.

Para peneliti yang dikutip oleh American Psychological Association (APA) menyebut orang-orang ini sebagai pembohong yang lalai.

Ketika diminta untuk menjawab pertanyaan atau memberikan lebih banyak rincian, biasanya orang yang berbohong akan menjawab lebih sedikit daripada mereka yang jujur.

Hal ini dapat diukur melalui transkrip panggilan telepon, pernyataan saksi, atau dilihat dari ketiadaan kata-kata deskriptif dalam percakapan.

Cara lain yang digunakan peneliti untuk memverifikasi kebenaran adalah dengan meminta orang untuk menceritakan kejadian secara terbalik.

Orang yang jujur akan tetap berpegang pada cerita yang sama sambil memberikan lebih banyak detail, sementara pembohong sering kali tersandung dan membuat cerita yang berbeda tanpa menambahkan detail pada cerita aslinya.

4. TERLALU BANYAK BICARA

Di sisi lain, para peneliti dari Harvard Business School menemukan bahwa pembohong yang mencoba menipu akan mengutarakan kebenaran dengan terlalu banyak kata.

Karena pembohong seperti itu mengarang cerita, mereka mungkin juga menambahkan detail yang berlebihan untuk meyakinkan diri mereka sendiri atau orang lain tentang apa yang mereka katakan.

Mereka juga dapat membumbui dengan kata-kata yang tidak akan terpikirkan oleh orang yang berkata jujur untuk ditambahkan.

Isyarat lain yang terungkap dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pembohong menggunakan lebih banyak kata-kata kotor dan kata ganti orang ketiga seperti dia dan mereka untuk menjauhkan dirinya dari keterlibatan orang pertama.

5. Intonasi suara yang berbeda beda

David Matsumoto, seorang profesor psikologi di San Francisco State University menekankan bahwa para peneliti harus mempertimbangkan bias budaya ketika menentukan apakah seseorang berbohong atau tidak.

Sebagai contoh, penelitian deteksi kebohongan yang dilakukannya menemukan bahwa partisipan dari Tiongkok cenderung berbicara dengan nada suara yang lebih tinggi ketika berbohong.

Sebaliknya, partisipan penelitian Hispanik berbicara dengan nada suara yang lebih rendah ketika berbohong.

Penelitian ini menunjukkan bahwa isyarat non-verbal untuk berbohong dapat berkaitan dengan perbedaan budaya yang harus dipertimbangkan daripada hanya menilai dari keyakinan budaya seseorang.

6. ARAH MATA YANG BERBEDA

Ada sebuah pendapat di Amerika mengatakan bahwa jika seseorang tidak melakukan kontak mata, mereka tidak mengatakan yang sebenarnya, sedangkan, dalam budaya lain, kontak mata dapat dianggap tidak dapat dipercaya dalam konteks tertentu.

Sebuah penelitian berjudul “The Eyes Don’t Have It,” yang diterbitkan pada tahun 2012 di Plos One, menyanggah anggapan bahwa orang melihat ke kiri atau ke kanan ketika berbohong.

Namun, sebuah studi penelitian yang dilakukan pada tahun 2015 oleh University of Michigan dan ditampilkan di Majalah Time menunjukkan bahwa 70 persen orang dalam 120 klip media berbohong sambil mempertahankan kontak mata secara langsung.

7. MENUTUP MULUT ATAU MATANYA

Banyak orang ingin menutupi kebohongan atau bersembunyi dari reaksi mereka terhadap kebohongan tersebut.

Hal inilah yang mungkin menjadi alasan mengapa mereka meletakkan tangannya di atas mata atau mulut ketika mengatakan ketidakbenaran.

Menurut mantan perwira CIA dalam buku mereka Spy the Lie, orang lain bahkan mungkin benar-benar menutup mata mereka saat berbohong, seperti yang dilaporkan di Majalah Parade.

Hal ini bisa jadi benar terutama jika itu adalah jawaban atas pertanyaan yang tidak membutuhkan banyak refleksi.

8. GELISAH YANG BERLEBIHAN

Orang yang berbohong secara tidak sadar mencoba untuk menenangkan respon kecemasan atau setidaknya mengalirkan darah kembali ke anggota tubuh mereka, yang semuanya dapat menunjukkan kegugupan saat berbohong.

9. MENUNJUK DENGAN JARI

Tindakan menunjuk ke arah sesuatu atau orang lain, dengan gerakan atau kata-kata, dapat menandakan keinginan untuk mengalihkan fokus dari seseorang dan menyalahkan orang lain, menurut Business Insider.

10. MENUNJUKKAN DIRI SEBAGAI PEMBOHONG YANG ANDAL

Mungkin cara termudah untuk mengenali pembohong adalah dengan membiarkan mereka melakukannya untuk Anda.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mereka yang mengidentifikasi diri sebagai pembohong yang baik merupakan indikator yang lebih jujur daripada tes pendeteksi kebohongan.

Penelitian ini menunjukkan bahwa pembohong yang baik umumnya berbohong sedikit kepada kolega dan teman secara langsung dan berfokus pada menceritakan kisah-kisah yang sederhana dan jelas.

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah jika seseorang membual tentang menjadi pembohong yang baik, jangan percayai mereka.

Itulah 10 tanda yang ditunjukkan ketika seseorang berbohong. Mereka mungkin menunjukkannya secara tidak sadar karena kebohongan dapat dikenali secara psikologis.
Walau bagaimana pun, kebohongan tetap tidak dapat dibenarkan dalam hal apa pun, baik interaksi sosial bersama orang terdekat maupun urusan yang lebih krusial dari itu.
Dengan mengenali tanda-tandanya, tentu Anda dapat mengantisipasi dan mulai menyadari ketika seseorang menunjukkan kebohongan.***
Exit mobile version