Site icon Cenderawasih Pos

Mitos atau Fakta, Pelihara Kucing Saat Hamil akan Membahayakan Kandungan?

Ilustrasi wanita yang mencintai kucing./(Sumber: freepik).

JAKARTA– “Kamu lagi hamil, lebih baik hindari kontak dengan kucing. Bulunya dapat membahayakan kehamilanmu!” Pesan semacam ini sering kali didengar oleh para pecinta kucing yang sedang mengandung.

Kucing sering dianggap sebagai hewan peliharaan yang tidak aman bagi ibu hamil. Diyakini bahwa bulu kucing dapat menyebabkan infertilitas, penularan toksoplasma, dan bahkan keguguran. Namun, apakah klaim tersebut benar adanya?

Bolehkan Memelihara Kucing Saat Hamil?

Dilansir dari alodokter.com, Rabu (20/3), menurut dr Tirtawati Wijaya, SE, mitos bahwa bulu kucing bisa menyebabkan infertilitas adalah keliru.

Faktanya, yang benar adalah bahwa toksoplasmosis, penyakit yang ditularkan oleh kucing, dapat mengakibatkan keguguran dan kelainan bawaan pada janin.

Jadi, apakah aman untuk memelihara kucing saat hamil? Jawabannya adalah ya, aman. Meskipun banyak ibu hamil yang khawatir tentang toksoplasmosis yang bisa ditularkan oleh kucing, risikonya sebenarnya sangat kecil.

Kucing yang bermain di luar rumah dan berburu cenderung membawa parasit toksoplasma dalam feses mereka. Namun, jika kucing peliharaan tinggal di dalam rumah dan diberi makanan khusus, risiko penularan toksoplasmosis dapat diminimalkan.

Selain itu, penularan toksoplasmosis dari kucing terinfeksi tidaklah mudah. Ibu hamil hanya berisiko terinfeksi jika langsung bersentuhan dengan kotoran kucing.

Oleh karena itu, disarankan untuk anggota keluarga lain untuk membersihkan kotak kotoran kucing selama kehamilan dan untuk selalu mencuci tangan setelah berinteraksi dengan kucing, terutama sebelum makan.

Ditambahkan dari halodoc.com, menyalahkan kucing sebagai satu-satunya sumber toksoplasmosis bukanlah hal yang akurat. Faktanya, infeksi parasit ini dapat ditularkan melalui beberapa cara lain, seperti:

  1. Mengonsumsi makanan yang mentah atau belum matang secara sempurna, seperti daging, ikan, atau sayuran yang terinfeksi.

    • Mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi dan tidak dicuci dengan baik.

    • Meminum air yang tercemar atau belum diproses dengan benar.

      Bersentuhan dengan tanah yang terkontaminasi, lalu menyentuh mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

  2. Tips Memelihara Kucing Saat Hamil

    Jika Anda merencanakan kehamilan, disarankan untuk menghindari kontak dengan kucing dan menghindari tinggal di area yang dapat diakses oleh kucing untuk mengurangi risiko terkena toksoplasmosis.

    Namun, jika situasi tidak memungkinkan untuk menghindari kucing, berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda lakukan:

    1. Periksakan diri ke dokter untuk memastikan apakah Anda telah terinfeksi toksoplasma atau tidak, karena infeksi seringkali tidak menimbulkan gejala.

      Jika terinfeksi, ikuti perawatan yang direkomendasikan dokter sampai sembuh. Karena belum ada vaksin untuk toksoplasma pada manusia, hindari faktor risiko yang dapat menyebabkan infeksi.

    2. Periksakan kucing secara rutin ke dokter hewan dan ikuti petunjuk dokter.

    3. Jaga kebersihan lingkungan dengan baik. Penularan toksoplasma terjadi melalui feses kucing yang terinfeksi yang kering, hancur, lalu menyebar bersama debu dan tersentuh, lalu tertelan.

      Pastikan untuk segera membuang feses kucing dengan benar dan menjaga agar tidak tersentuh. Bersihkan segala benda yang terkena feses kucing atau bakar sampai habis untuk membunuh parasit.

      Gunakan sarung tangan sekali pakai saat membersihkan feses kucing dan buang sebagai limbah medis.

    4. Bersihkan kucing setelah buang air besar dengan sabun dan air mengalir untuk menghilangkan parasit dari tubuhnya.

    5. Simpan makanan, minuman, dan peralatan makan di tempat yang tertutup agar tidak terkena kucing, baik langsung maupun tidak langsung.

    6. Pastikan untuk memasak makanan sampai matang untuk membunuh parasit yang mungkin ada.

      Buah yang dikonsumsi sebaiknya yang dapat dikupas untuk mengurangi risiko kontaminasi. Pastikan peralatan yang menyentuh buah yang dikupas telah didisinfeksi.

      • Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap kali menyentuh kucing, sebelum menyiapkan makanan, sebelum menyentuh makanan, dan setelah menyentuh benda yang terkena kucing.

      • Jangan biarkan kucing peliharaan Anda berkelana di luar rumah atau masuk ke rumah untuk menghindari kontak dengan kucing liar atau makanan mentah.

        Pastikan rumah Anda bebas dari tikus, burung, atau hewan lain yang dapat mengandung toksoplasma.(*)

Exit mobile version