Site icon Cenderawasih Pos

Mengenal Hypophrenia: Menangis tanpa Sebab, Ini Penjelasannya

Hypophrenia, Gejala Menangis tanpa Sebab./Pexels/Cottonbro Studio

BEBERAPA orang barangkali pernah secara tiba-tiba menangis tanpa sebab. Inilah yang kemudian disebut Hypophrenia.

Ketika tak ada angin, tak ada hujan, tak ada kejadian yang berarti, namun tiba-tiba menangis, itulah kondisi Hypophrenia.

Dikutip dari psikologi.uma.ac.id, bahwa Hypophrenia atau menangis tanpa sebab merupakan kondisi ketika seseorang mengalami perasaan yang amat emosional, kesedihan yang mendalam, bahkan melebihi batas wajar.

Pasalnya, kondisi semacam ini seseorang dapat tiba-tiba meneteskan air mata tanpa mengetahui pemicunya.

Gejala Hypophrenia

Terdapat beberapa gejala tertentu bagi mereka yang menangis tanpa sebab. Misalnya ketika berinteraksi dengan orang lain, ia nampak ketus, mudah tersinggung, dan sulit diajak berkomunikasi.

Gejala lain bisa ditemukan misalnya orang tersebut mulai menjadi introvert, sulit bersosialisasi dan hanya melakukan tugas yang baginya wajib saja. Selebihnya ia tak akan melakukan apa-apa selain menangis.

Mereka yang mengalami Hypophrenia di dalam pikirannya hanyalah hal-hal negatif yang membuat dirinya lelah dalam hal psikis.

Tidak hanya menangis, tapi juga berdampak pada rasa malas untuk melakukan apapun, tak ada gairah untuk melakoni kehidupan sehari-hari.

Faktor yang memicu Hypophrenia

Sebenarnya ada beberapa hal yang dapat memicu atau yang melatarbelakangi mengapa seseorang bisa tiba-tiba menangis.

Dikutip dari halodoc.com, salah satu pemicu Hypophrenia adalah seseorang terlalu terfokus pada satu masalah yang membuatnya kepikiran terus menerus.

Depresi dan stress juga memicu seseorang dapat tiba-tiba menangis. Sehingga orang tersebut merasa sedih dan cemas.

Pengalaman masa lalu yang buruk juga bisa memicu Hypophrenia. Biasanya disebut sebagai Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), yakni kondisi mental ketika seseorang panik karena trauma tertentu.

Ada pula Organic Brain Syndrome (OBS) yakni terjadinya penurunan mental yang disebabkan oleh gangguan fisik. Cenderung dialami oleh manula.

Terakhir adalah PMS atau menstruasi yang dialami wanita. PMS tidak hanya menyerang rasa sakit fisik seperti perut dan pinggul, tapi juga memicu perasaan sedih bahkan menangis tanpa sebab.

Mengatasi Hypophrenia

Dikutip dari halodoc.com, terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi menangis tanpa sebab ini.

Hal pertama yang bisa dilakukan adalah dengan berbagi. Entah itu ke berbagi ke sahabat, keluarga, pasangan bahkan ke psikiater itu dapat melegakan beban perasaan.

Pasalnya, manusia itu sendiri adalah makhluk sosial, homo homini socius, yang saling membantu, berbagi dan berkomunikasi.

Kedua, yakni dengan menerima segala hal yang menjadikan sedih. Tak semua hal dapat berjalan sesuai dengan keinginan kita.

Oleh karenanya, seperti kata filsuf Nietzsche, fatum brutum amorfati, mencintai takdir walau ia hadir begitu brutal.

Terakhir, jika kesedihan yang dirasakan amat melampaui batas, hadir secara tak wajar, langkah yakni hubungi medis atau psikiater yang berwenang.

Dengan kata lain, di tahap ini memerlukan intervensi medis berupa terapi perilaku yang dikombinasikan dengan terapi obat-obatan.(*)

Sumber: Jawapos

Exit mobile version