Site icon Cenderawasih Pos

Sekjen PBB Peringatkan Ancaman Global Akibat Perang, AS Justru Menentang

Antonio Guterres. AP News/Jawapos.com

JAKARTA-Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres keluarkan peringatan keras, terkait ketegangan yang terjadi antara pasukan militer Israel (IDF) dengan Hamas di Jalur Gaza.

Dilansir dari Reuters pada Kamis (7/12), Antonio Guterres pada hari Rabu kemarin secara resmi memperingatkan Dewan Keamanan mengenai ancaman global dari perang Gaza.

Hal tersebut diutarakan ketika negara-negara Arab berusaha menggunakan peringatan ini untuk mendorong dewan  menyerukan gencatan senjata dalam beberapa hari.

Negara-negara Arab yang dipimpin oleh Uni Emirat Arab (UEA) telah memberikan kepada dewan sebuah rancangan resolusi singkat.

Resolusi tersebut  akan menindaklanjuti surat Guterres dengan menuntut “gencatan senjata kemanusiaan segera” dalam konflik antara Israel dan militan Palestina Hamas.

“Rancangan resolusi UEA mendapat dukungan dari kelompok Arab dan OKI (Organisasi Kerja Sama Islam). Ini adalah keharusan moral dan kemanusiaan dan kami mendesak semua negara untuk mendukung seruan Sekretaris Jenderal,” misi UEA untuk PBB diposting di X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Para diplomat mengatakan, UEA bermaksud untuk melakukan pemungutan suara pada hari Jumat ketika dewan tersebut akan diberi pengarahan oleh Guterres mengenai Gaza.

Untuk dapat diadopsi, sebuah resolusi memerlukan setidaknya sembilan suara setuju dan tidak ada veto dari lima anggota tetap yakni Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, Perancis atau Inggris..

Utusan Palestina untuk PBB, Riyad Mansour mengatakan, para menteri Arab akan membahas rancangan resolusi Dewan Keamanan dengan para pejabat AS selama kunjungan ke Washington minggu ini.

“Agenda utamanya adalah perang ini harus dihentikan,” katanya kepada wartawan ketika duta besar negara-negara Arab di PBB berdiri bersamanya.

 “Gencatan senjata harus dilakukan dan harus segera dilakukan,” tambahnya.

Sementara itu Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood mengatakan, AS tidak mendukung tindakan lebih lanjut Dewan Keamanan saat ini.

“Namun, kami tetap fokus pada diplomasi yang sulit dan sensitif yang bertujuan untuk membebaskan lebih banyak sandera, lebih banyak bantuan mengalir ke Gaza, dan perlindungan yang lebih baik terhadap warga sipil,” kata Wood kepada Reuters.

Amerika Serikat dan sekutunya Israel menentang gencatan senjata karena mereka yakin gencatan senjata hanya akan menguntungkan Hamas.

Washington malah mendukung jeda untuk melindungi warga sipil dan memungkinkan pembebasan sandera yang disandera oleh Hamas dalam serangan mematikan terhadap Israel pada 7 Oktober. (*)

Sumber: Reuters         |      Jawapos

Exit mobile version