Site icon Cenderawasih Pos

Berlakukan PPKM, Pemerintah Diminta Siapkan Vitamin

Peninjauan pos pelayanan vaksin di kelurahan Gurabesi, Jayapura Utara, Kota Jayapura, Rabu (7/7) kemarin. (FOTO: Humas pemkot for cepos)

JAYAPURA – Dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di Kota Jayapura mulai dirasakan masyarakat. Yang paling terasa adalah sektor ekonomi dimana dipastikan pendapatan para pedagang skala mikro ataupun UMKM akan jauh merosot. 

 PPKM Darurat sendiri mau tidak mau akan membatasi aktifitas warga sehingga tak sedikit yang berharap ada program yang ikut meringankan beban ekonomi efek dari pembatasan tersebut. Ini ditemukan oleh  salah satu anggota DPRD Kota Jayapura, Mukri M. Hamadi, S.IP saat menggelar reses tahap II  di Kelurahan Numbay, Distrik Jayapura Selatan, Selasa (27/7).

 Mukri memang membuka diskusi seputaran covid 19 dan disini ia mengaku mendapat banyak saran dan masukan, salah satunya berkaitan dengan pemberian vitamin bagi masyarakat. Ini untuk menambah daya tahan tubuh masyarakat di tengah pandemic. 

 “Ada banyak masukan yang disampaikan dan ini akan kami jadikan catatan untuk melihat mana yang bisa didorong. Saya pikir semuanya bagus dan penting dan akan kami teruskan ke eksekutif atau dinas terkait,” beber Mukri usai kegiatan. Mukri menyebut bahwa permasalahan bermasyarakat disemua kelurahan hampir mirip. Namun terkait PPKM darurat sudah ada RT RW yang dengan inisiatif sendiri melakukan pembatasan kunjungan.

 Jadi warga yang masuk diperketat termasuk permintaan untuk diberikan vitamin bagi warga. “Saya pikir ini aspirasi yang  sangat wajar dan nanti saya teruskan,” tambahnya. Ketua RW 02 Kelurahan Numbai Johanis Udam menyampaikan permintaa lampu jalan 10 titik sudah direalisasikan namun terkait PPKM ini pemerintah diminta untuk memberi kebijakan yang sifatnya membantu atau menolong. Ditempat yang sama, Hasan Pelu Ketua RT 01 Kodam Lama minta kepada warga agar jujur jika sudah terinveksi Covid – 19, sembari meminta Pemkot jika ada anggaran agar bisa membagikan vitamin kepada warga.

 “Yang paling dekat adalah anggaran belanja tambahan (ABT) namun plafon kita terbatas sehingga saya pikir ini akan menjadi focus saya pada APBD 2022 namun saat ini kita patut mendukung kebijakan pemerintah dalam memutus mata rantai covid lebih dulu,” imbuhnya. (ade/wen)

Exit mobile version