JAYAPURA– Dalam rangka memperingati hari ulang tahun yang ke-46, Ikatan Wanita Sulawesi Selatan (IWSS) menggelar beberapa kegiatan, diantaranya Fashion Show dan paduan suara. Peringatan IWSS kali ini mengusung tema “sinergitas wanita Sulawesi Selatan berkolaborasi menjunjung nilai kearifan lokal Papua”.
Mewakili Pemerintah Kota Jayapura, Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura, Matias B. Mano mengatakan apa yang dilaksanakan oleh IWSS itu merupakan sebuah langkah maju.
“Kita di Dinas Pariwisata sering berkolaborasi dengan kegiatan dan event. Berkolaborasi dengan paguyuban juga banyak. Namun ini yang pertama kali kita berkolaborasi dengan paguyuban yang khusus ibu-ibu” kata Matias B. Mano, Sabtu (14/10).
Karena itu, dia berharap kepada paguyuban-paguyuban yang lain bisa mengikuti hal baik ini. Terutama bisa terinspirasi dengan apa yang sudah dilakukan oleh IWSS itu.
Dia mengatakan, Kota Jayapura dikenal sebagai Kota jasa dan perdagangan sehingga salah satu cara dan langkah yang perlu diambil adalah bisa meningkatkan produk- produk ekonomi UMKM, dan jasa layanan.
“Karena di Kota Jayapura ini untuk pendapatan daerahnya paling banyak dari sektor pariwisata,” ujarnya.
Sementara itu ketua panitia IWSS, Nurjaya mengatakan, dalam pelaksanaan kegiatan itu, ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan mulai dari lomba paduan suara vokal grup yang diikuti oleh ibu-ibu dari IWSS tingkat distrik, pilar pilar yang ada di bawah IWSS Kota Jayapura.
Kemudian fashion show menggunakan pakaian adat pengantin yang ada di Sulawesi Selatan, mulai dari Makassar, Bugis, Toraja, Selayar. Selanjutnya ada juga fashion show menggunakan pakaian batik modifikasi portnumbai, yang diikuti oleh tidak saja wanita yang berasal dari IWSS tetapi juga dari organisasi wanita yang ada di kota Jayapura.
“Berkaitan dengan tema kami di sini Ikatan Wanita Sulawesi Selatan, berharap bisa berkontribusi untuk pembangunan di kota Jayapura. Kemarin kita memperingati hari batik nasional, sehingga bertepatan dengan ini juga kami mengkombain tema kami dengan menjunjung tinggi kearifan lokal. Artinya Kami mencoba mengedukasi masyarakat dan mensosialisasikan produk kita yaitu batik portnunbai untuk lebih dikenal di kalangan masyarakat,”tambahnya.(roy/tri)