Site icon Cenderawasih Pos

Thony Mayor: Lahan Luas Namun Masih Menunggu Raskin

PJ Bupati Jayawijaya Thony M Mayor, S.Pd, MM saat mmenanam (Ubi jalar) di Distrik Asologaima Kabupaten Jayawijaya. (foto: Denny/ Cepos)

WAMENA – Pemkab Jayawijaya mengajak masyarat atau petani memanfaatkan internet untuk meningkatkan pengetahuan dalam melakukan proses pertanian yang baik dan benar dalam mengelola lahan yang ada di Kabupaten Jayawijaya.

PJ Bupati Jayawijaya Thony M Mayor, S.Pd, MM menyatakan pendidikan itu penting namun  bukan saja di sekolah tetapi pendidikan bisa lewat orang lain yang punya pengalaman maupun  melalui media internet.

Saling berdiskusi dan perlu memanfaatkan teknologi internet untuk mencari informasi terkait bagaimana bertani yang baik.

“Sekarang ini pengetahuan bisa kita dapat melalui HP, bidang pertanian kita bisa lihat disana, dulukan susah, kita butuh penyuluh tetapi kalau sekarang itu bisa lewat hp saja kita bisa mendapat contoh-contoh pertanian yang sangat banyak. termasuk contoh beternak wam (Babi),” ungkap Thony Sabtu (27/7).

Menurutnya panen dan menanaman ubi jalar ini selalu dari pemerintah selalu mendorong semua masyarakat untuk bekerja sesuai dengan kemampuan atau kapasitas masing-masing khususnya di bidang pertanian.

“Kami lebih memberikan arahan lewat kita punya bidang penyuluh bagaimana tanah, apakah ditanam pada musim tertentu, kita butuh penyuluh sesuai pengetahuan mereka jadi lewat dinas pertanian,” tambahnya.

Dikatakan sekarang ketergantungan dari beras, raskin, padahal sebagian warga di Wamena sudah tanam padi dan disini subur, lebih segar tetapi makan beras yang disimpan lama di gudang. Sementara di Wamena tidak  menggunakan pupuk alias organik. Thony  juga tidak setuju penilaian terkait dengan miskin ekstrime karena terkesan tidak punya tanah dan malas kerja, namun masyarakat disini punya tanah.

“Masyarakat punya tanah luas namun belum dimanfaatkan karena pengetahuan yang terbatas dalam mengelola tanah. Tapi jika dikelola secara baik tentu ada peningkatan ekonomi,” tambahnya.

“Kita semua ini hidup di kampung-kampung awalnya, lalu kita kemudian tinggal di kota dan mengatakan kita dari kampung. Di kota kita punya uang banyak tetapi kalau petani tidak tanam ubi, sayur, untuk apa uang itu, uang kita tidak bisa makan,” tutupnya. (jo/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version