Site icon Cenderawasih Pos

Wabup Yahukimo Merasa Aneh dengan Kondisi Amuma

Wakil Bupati, Esau Miram (tengah) bersama Kepala Dinas Kesehatan Yahukimo, Lesman Tabuni (kiri) mengunjungi salah satu Puskesmas di pedalaman Yahukimo belum lama ini. (foto:Gamel/Cepos)

JAYAPURA – Wakil Bupati Yahukimo, Esau Miram menegaskan bahwa hasil pemantauan langsung di lapangan terkait kondisi masyarakat di Distrik Amuma Kabupaten Yahukimo bahwa saat ini masyarakat masih berkebun dan bertani seperti biasa.

Sejumlah perangkat OPD termasuk bupati sendiri telah mendatangi Distrik Amuma untuk memastikan informasi yang menyebut jika terjadi bencana kelaparan hingga menyebabkan kematian. Namun dari pantauan  langsung diketahui informasi tersebut tidak terjadi.

“Makanya kami juga merasa aneh, hanya karena satu dua orang yang menyampaikan ke media tanpa konfirmasi akhirnya viral dan ramai padahal itu penipuan,” cecar Esau.

Ia sendiri mengetahui persis masyarakat di Amuma masih berkebun dan makan seperti biasa dan tak ada kejadian kelaparan apalagi sesuatu yang luar biasa.

Selain itu dikatakan untuk penanganan kesehatan di distrik-distrik di Yahukimo dipastikan masih berjalan  seperti biasa.

“Insiden kekerasan kemarin hanya di Amuma dan kami menyayangkan itu, sedangkan di distrik lain aman dan pelayanan tetap berjalan seperti biasa. Kami bisa memastikan bahwa pelayanan kemanusiaan masih dilakukan hingga kini,” tutupnya.

Ia memastikan bahwa Program Yahukimo Sehat dan Yahukimo Cerdas tetap berjalan dan sesuai program karena menjadi bagian dari visi misi.

Dari kebenaran yang terkuak bahwa tak ada korban meninggal akibat kelaparan kata Esau Pemkab dengan sendirinya menutup atau tidak lagi berkomentar teralu jauh soal Amuma sebab taka da insiden kematian akibat kelaparan.

“Kami akan coba maksimalkan tenaga medis dari kampung masing – masing. Dan bantuan dari kementerian dan berbagai pihak kemarin sudah di droping semua. Yang jelas hingga kini di Amuma masyarakat masih berkebun seperti biasa, ada yang panen dan ada yang sedang menggarap lahan,” imbuhnya.

Esau juga meluruskan bahwa yang terjadi adalah masyarakat masuk ke hutan karena musim kelapa hutan dan biasa masuk ke hutan ini dilakukan selama 1 bulan sehingga aktifitas berkebun tidak terlalu intens akan tetapi ini juga tidak menimbulkan gagal panen apalagi kelaparan yang luar biasa.

“Jadi masyarakat banyak yang masuk ke hutan cari kelapa hutan dan tidak terlalu mengurus kebun cuma tidak ada kematian akibat ini,” tutupnya. (ade/wen)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version