Site icon Cenderawasih Pos

Orang Mabuk dan Pelaku Kriminal Masih Berkeliaran

Kapolres Jayawijaya AKBP Dominggus Rumaropen, SSos, MM bersama Kasat Lantas Baharudin Buton , SH saat melihat truk yang kehilangan kontrol dan masuk ke rumah warga di Jaan JB Wenas Wamena Rabu (8/4) kemarin. ( FOTO: Denny/ Cepos) 

WAMENA-Di tengah wabah virus Corona atau Covid 19, pemerintah termasuk di Wamena telah melakukan pembatasan sosial. Namun, kondisi ini masih dimanfaatkan oknum -oknum untuk melakukan aksi kejahatan seperti jambret, Curanmor bahkan mabuk -mabukan yang masih sering terjadi.

   Kapolres Jayawijaya AKBP Dominggus Rumaropen mengakui meski ada pembatasan sosial untuk mencegah  Covid -19 jarang yang keluar, namun pihaknya tetap melakukan pemeliharaan Kamtibmas. Sebab,   masih ada kejahatan jalanan baik itu Jambret, Curanmor dan kecelakaan jalanan yang disebabkan karena mabuk, sehingga untuk patroli masih terus dilakukan untuk memperkecil tindak kriminal seperti ini.

  “Contoh sejak kemarin ada terjadi kecelakaan lalulintas di jalan JBWenas Wamena, dimana sebuah mobil truk itu diduga karena melaju kencang dan bisa melewati pembatas jalan hingga masuk ke rumah warga dan sopirnya melarikan diri meninggalkan kendaraannya disana, ini kami perkirakan sopirnya dalam keadaan mabuk sehingga tak bisa mengontrol laju kendaraannya,” ungkapnya, Rabu 8/4) kemarin.

  Rumah tersebut , Lanjut Kapolres juga mengalami sedikit kerusakan dan tak ada korban jiwa,  sehingga kendaraan tersebut diamankan di Polres Jayawijaya. Ia juga berpesan kepada pemilik truk itu bernomor Polisi DD 8030 XY untuk melaporkan diri ke Polres dan bisa memberitahukan sopir yang mengendarai motor tersebut.

  Kapolres juga mengimbau kepada masyarakat ada rasa prihatin terkait Covid -19 ini sedang melanda dunia termasuk beberapa tempat di Papua, sehingga warga Jayawijaya untuk fokus waspada, berdiam diri dirumah dan mengikuti imbauan pemerintah agar daerah ini terbebas dari virus ini.

  ‘Cukup angota TNI/ Polri saja yang ada di jalan raya, tapi masyarakat yang lain kalau bisa tetap di rumah masing -masing dan tidak keluar rumah,” ujar Rumaropen. (jo/tri)

Exit mobile version