Site icon Cenderawasih Pos

Jenazah Terdampar Ternyata ABK Nelayan

Petugas bersama masyarakat saat mengevakuasi sesosok jenasah yang ditemukan terdampar di pinggir Kali Bian, Jumat (19/8) (FOTO: Dok Polsek Kurik for Cepos)

MERAUKE-Sesosok jenazah laki-laki yang ditemukan terdampar di pinggir  Kali Bian  yang diketahui bernama  Doni Dharmawan ternyata seorang Anak Buah Kapal (ABK) Nelayan.  Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum  melalui Kapolsek Kurik AKP Marlina Kaimu, SSos mengungkapkan, berdasarkan  hasil koordinasi  yang dilakukan pihaknya dengan teman-temannya yang ada di Polres Mimika, Papua diperoleh fakta bahwa korban adalah seorang nelayan kapal ikan.

   “Tapi,  sampai sekarang kita belum mendapatkan informasi atau laporan  apakah korban tenggelam atau kapal tempat korban bekerja mengalami musibah di laut. Sementara ini masih dalam penyelidikan,” katanya dihubungi Cenderawasih Pos.  

  Namun soal nama kapal tempat korban bekerja, Kapolsek mengaku  namanya ada, hanya saja  sudah lupa. “Ada catatannya di kantor,” jelasnya. 

  Selain mendapatkan informasi itu, lanjut  Kapolsek, pihaknya juga  sudah bicara dengan orang tua dari korban  yang ada di Bau-Bau soal penemuan jenazah tersebut. “Kami sudah  terhubung dengan  orang tua dari korban yang ada di kampungnya di Bau-Bau, Sulawesi Tenggara,” jelasnya.

   Keluarga  atau  masyarakat  satu kampung dari orang tua korban tersebut, jelas Kapolsek juga sudah menghubungi pihaknya  untuk bertemu dengan mereka. ‘Rencananya siang ini mereka akan datang  untuk bertemu sekaligus kita nanti akan  menunjukan tempat dimana korban dikuburkan,” tandasnya.   

   Sebagaimana diketahui, korban ditemukan terdampar di pinggir Kali Bian pada Kamis (19/8) kemudian dilaporkan warga ke Polsek Kurik. Saat ditemukan, jenazah korban sudah mulai membusuk sehingga pada hari itu dilakukan pemakaman setelah dilakukan visum luar oleh Puskesmas Kumbe. 

    Saat ditemukan, polisi menemukan identitas KTP dalam dompet korban  pada celana jeans yang digunakan serta uang tunai Rp 300.000. Dari KTP itu,  diketahui  bahwa korban sebelumnya tinggal di Timika, Kabupaten Mimika. (ulo/tri)   

Exit mobile version