Site icon Cenderawasih Pos

Tempat Wisata Rohani, Diharapkan Iman Umat Makin Tumbuh dan Berkembang 

RP. Paul Tumayang Tangdilintin, OFM, Pastor Paroki St Petrus dan Paulus Argapura, Saat Memberkati Taman Doa di Lingkungan Gereja St. Agustinus Entrop. (foto:Karel/Cepos)

Melihat Taman Doa yang Dibangun Untuk Pengembangan Iman Umat Katholik

Pastor Paroki St Petrus dan Paulus Argapura, RP. Paul Tumayang Tangdilintin, OFM memberkati sekaligus membuka Taman Doa, Ave Maria di lingkungan Gereja Katholik St. Agustinus Entrop, Kota Jayapura, Minggu (22/10).

Laporan: Carolus Daot_ Jayapura

Pemberkatan taman doa tersebut berlangsung usai misa Minggu. Prosesi pemberkatannya disaksikan seluruh umat yang hadir misa. Adapun lokasi taman doa tersebut berada tepat di belakang gedung Gereja St. Agustinus Entrop.

  Menariknya penataan taman doa tersebut tampak rapi, dilengkapi dengan tempat duduk yang terbuat dari keramik. Tampak di Gua Maria berdiri Kokoh Patung Bunda Maria.

  Bahkan yang tak kala menariknya lagi, lokasinya yang cukup jauh dari keramaian, sehingga sangat cocok bagi umat yang ingin berdoa melalui perantaraan Bunda Maria. Sisi kiri dan kananya pun dibaluti dengan tembok yang tinggi. Sehingga bagi siapapun yang ingin berwisata rohani dapat berdoa secara khusyuk.

   Pastur Paul Tumayang Tangdilintin, OFM menyampaikan dengan dilakukan pemberkatan, maka taman doa tersebut bisa digunakan bagi seluruh Umat Katholik, yang ingin meminta doa restu kepada Bunda Maria.

  “Tidak hanya Umat Katholik, yang ada di Stasi Entrop, tapi semua umat Katholik, bahkan selain umat Katholik juga non Katholik, kalau merasa dekat dengan Tuhan bisa datang di Taman Doa,” kata RP Paul, kepada Cendrawasih pos.

  Namun lanjutnya, setiap orang yang datang di Taman Doa, wajib menjaga kebersihan serta tidak merusaki tempat tersebut. “Silahkan datang di Taman Doa, tapi jangan sampai merusaki taman tersebut. Dan juga tidak boleh datang hanya untuk berpacaran, karena orang yang datang di Taman doa betul betul datang untuk berdoa,” tegasnya.

  Taman doa tersebut dibangun atas partisipasi umat Katholik St. Agustinus Entrop, sehingga perlu dijaga dan dirawat. “Tidak boleh datang hanya untuk merusaki taman doa, karena itu dibangun atas parsitiapai umat,” tandasnya.

  Diapun mengatakan pembangunan taman doa tersebut merupakan bentuk ungkapan iman dari umat Katolik Stasti Entrop. Sehingga perlu dirawat dan tentunya dijaga agar tidak dengan mudah dirusaki oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

  “Sebagai putra putri Maria, mereka ungkapkan kecintaan mereka dengan membangun taman doa secara swadaya, maka kasihan kalau datang hanya untuk merusaki taman tersebut,” ujarnya.

  Dimana Pastur Paul mengilustrasikan Umat Katholik membangun taman doa tersebut, bukan atas kelebihan, namun dilakukan atas dasar perkembangan iman mereka. “Taman doa ini dibangun seperti seorang janda yang memberikan persembahan dari kekurangannya. Sehingga saya sangat apresiasi, karena umat luar biasa, mereka bisa bangun Taman Doa semegah itu secara swadaya,” ungkapnya.

  Dikatakan tujuan utama dari pembangunan taman doa, untuk membantu pengembangan iman umat Katholik. Sehingga harapannya, iman Umat Katholik semakin bertumbuh dan berkembang dalam iman.

   “Diharapkan dengan banyak orang berdoa, maka Kota Jayapura diliputi rasa damai,” ungkapnya.

  Diapun menyatakan dengan dilakukan pemberkatan, maka taman doa mulai dibuka bagi siapapun yang ingin berziarah ke tempat tersebut. “Pokoknya taman doa itu dibuka setiap hari sampai malam, yang terpenting datang ke taman doa betul betul untuk berdoa bukan untuk merusak barang barang yang ada di dalamnya,” tegasnya. (*/tri)

Exit mobile version