Site icon Cenderawasih Pos

Pesatnya Pembangunan Membuat Lahan Pertanian Berkurang

Lahan pertanian milik Bintang Mas yang berada di Jalan Baru Pasar Youtefa Abepura yang digunakan petani untuk menanam sayur. Selasa (10/5)kemarin. ( FOTO: Priyadi/Cepos) JAYAPURA-Lahan untuk menanam sayur-sayuran di Kota Jayapura kini sudah semakin berkurang.  Berkurangnya lahan ini dikarenakan adanya pembangunan perumahan dan alih fungsi lahan.   Edi salah satu petani sayur di Jalan Baru Pasar Youtefa Abepura mengakui, saat ini dalam usaha menaman sayur kangkung, bayam, sawi di Jalan Baru Pasar Youtefa yang merupakan lahan milik Bintang Mas sudah banyak digunakan untuk pembangunan dan lahan telah dialih fungsikan dengan dilakukan penimbunan, sehingga saat ini petani sayur juga berkurang, hanya mereka saja yang memiliki lahan tertentu yang masih bertahan. Menurutnya, jika setidaknya ada lahan untuk menanam sayur harga sayur di Kota Jayapura masih bisa dikendalikan karena tidak perlu mendatangkan dari Arso, Kabupaten Keerom. Selain itu, dari segi kwalitas kesegaran juga lebih baik jika sayur dari Kota Jayapura. "Sayur yang di tanam di Kota Jayapura lebih segar, karena langsung dipetik bisa langsung di jual tanpa harus menunggu perjalanan dan banyak juga masyarakat yang lebih memilih sayur dari Kota Jayapura karena lebih segar harga juga terjangkau, hanya saja dengan penduduk yang semakin banyak kebutuham sayuran juga kurang, jadi sayuran dari Arso masih tetap dibutuhkan. Apalagi jika terjadi hujan harga sayur akan naik tinggi akibat stok sayur kosong dari Arso,"ujarnya, Selasa (10/5). Hal senada juga dikatakan Darno petani sayur di Koya Barat, Darno mengaku, saat ini lahan untuk menanam sayur atau komoditi pertanian di Koya Barat sudah semakin berkurang sehingga kebutuhan sayur dan komoditi pertanian di Kota Jayapura masih mengandalkan di Arso Kabupaten Keerom atau dari luar Papua.   Hal ini mengingat banyak lahan pertanian di Koya Barat sudah mulai beralih fungsi digunakan untuk membangun perumahan, atau juga ruko, sehingga lahan pertanian sangat berkurang.(dil/gin)

JAYAPURA-Lahan untuk menanam sayur-sayuran di Kota Jayapura kini sudah semakin berkurang.  Berkurangnya lahan ini dikarenakan adanya pembangunan perumahan dan alih fungsi lahan.

  Edi salah satu petani sayur di Jalan Baru Pasar Youtefa Abepura mengakui, saat ini dalam usaha menaman sayur kangkung, bayam, sawi di Jalan Baru Pasar Youtefa yang merupakan lahan milik Bintang Mas sudah banyak digunakan untuk pembangunan dan lahan telah dialih fungsikan dengan dilakukan penimbunan, sehingga saat ini petani sayur juga berkurang, hanya mereka saja yang memiliki lahan tertentu yang masih bertahan.

Menurutnya, jika setidaknya ada lahan untuk menanam sayur harga sayur di Kota Jayapura masih bisa dikendalikan karena tidak perlu mendatangkan dari Arso, Kabupaten Keerom. Selain itu, dari segi kwalitas kesegaran juga lebih baik jika sayur dari Kota Jayapura.

“Sayur yang di tanam di Kota Jayapura lebih segar, karena langsung dipetik bisa langsung di jual tanpa harus menunggu perjalanan dan banyak juga masyarakat yang lebih memilih sayur dari Kota Jayapura karena lebih segar harga juga terjangkau, hanya saja dengan penduduk yang semakin banyak kebutuham sayuran juga kurang, jadi sayuran dari Arso masih tetap dibutuhkan. Apalagi jika terjadi hujan harga sayur akan naik tinggi akibat stok sayur kosong dari Arso,”ujarnya, Selasa (10/5).

Hal senada juga dikatakan Darno petani sayur di Koya Barat, Darno mengaku, saat ini lahan untuk menanam sayur atau komoditi pertanian di Koya Barat sudah semakin berkurang sehingga kebutuhan sayur dan komoditi pertanian di Kota Jayapura masih mengandalkan di Arso Kabupaten Keerom atau dari luar Papua.

  Hal ini mengingat banyak lahan pertanian di Koya Barat sudah mulai beralih fungsi digunakan untuk membangun perumahan, atau juga ruko, sehingga lahan pertanian sangat berkurang.(dil/gin)

Exit mobile version