Site icon Cenderawasih Pos

Papua Bisa Tutup Lagi Tiga Bulan

RAZIA MASKER: Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., saat turun langsung memantau razia penggunaan masker yang dilakukan Pemkot Jayapura di Taman Imbi, Distrik Jayapura Utara, Rabu (16/9) lalu. ( FOTO: Yonathan/Cepos)

JAYAPURA-Pandemi Covid-19 yang angkanya terus merangkak naik dinilai mulai mengkhawatirkan. Bagaimana tidak untuk Kota Jayapura saja dari angka RO (Reproductive Number) 0,8 kini terus naik menjadi 1,8 dan patut diwaspadai. 

Begitu juga dengan angka penularan dalam sehari bisa 20 orang lebih yang dinyatakan positif. Situasi yang tentunya tak mengenakkan jika dikaitkan dengan kebijakan new normal.
Terkait ini menurut Wakil Ketua I DPR Papua, DR. Yunus Wonda, jika situasi tidak berubah maka sangat memungkinkan Papua akan kembali ditutup dan itu bisa dilakukan selama 3 bulan.  Angka penyebaran ini tentunya tak lepas dari warga sendiri yang tak mematuhi protokol kesehatan sehingga terjadi penularan disana sini. 

“Pak gubernur sudah sampaikan jika bulan ini angka Covid terus berkembang maka beliau akan mengeluarkan instruksi untuk Papua tutup selama 3 bulan dan beliau tegas,” kata Yunus Wonda melalui ponselnya, Selasa (22/9). 

Dikatakan keputusan tegas tersebut memang memberatkan namun itu harus dilakukan untuk menyelamatkan manusia meski konsekwensinya akan sangat berdampak terutama pada sektor ekonomi. “Saya pikir kita semua tahun komitmen beliau untuk menyelamatkan manusia dan ini kembali pada kita, jika terus membandel bikin tahu – tahu dan tidak patuhi protokol  kesehatan ya siap siap saja,” jelasnya. 

DPR Papua sendiri meminta masyarakat patuh sebab jika semua kembali ditutup maka ada banyak aspek yang terdampak dan semua dirugikan. 

Sebelumnya Wali Kota Jayapura, DR Benhur Tomi Mano membenarkan jika angka penularan setelah diberlakukan new normal justru terjadi peningkatan. Masyarakat nampaknya menganggap bahwa sema aman – aman saja dan sudah kembali normal. 

“Ingat Covid ini masih ada dan kini masih mengancam bahkan angkanya terus meningkat. Kami sedang mencaritahu penyebabnya dan kami minta semua patuh. Ada aturan kesehatan yang wajib diikuti, bukan bikin kepala batu,” sindirnya. (ade/nat) 

Exit mobile version