Site icon Cenderawasih Pos

Gelar Malam Syukuran Pengesahan, PSHT Jayapura Bertambah 100 Warga Baru

Para warga baru PSHT Cabang Jayapura usai menjalani prosesi pengesahan yang digelar di aula Makorem 172/PWY, Minggu (14/7) dini hari kemarin. (foto:Agung/Cepos)

JAYAPURA-Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Jayapura kembali mengelar pengesahan bagi para siswa yang telah menyelesaikan/menerima berbagai materi latihan, dan memenuhi syarat untuk disahkan menjadi warga baru PSHT. Jumlah siswa yang disahkan dalam malam syukuran pengesahan di aula Makorem 172/Praja Wira  Yakti, Sabtu (13/7) malam hingga Minggu (14/7)  pagi kemarin, sebanyak 100 orang warga baru.

   Acara syukuran dan pengesahan ini juga dihadiri oleh Danrem 172/PWY Brigjen TNI Dedi Hardono, SIP yang dalam hal ini diwakili oleh Pasiter Korem 172/PWY Kolonel Arh. Samujiyo. Selain itu juga dihadiri Kahubdam Kahubdam XVII/Cen Kolonel Chb Anton Prasetia, S.Sos

Kahubdam yang juga warga PSHT, pengurus IPS,  pimpinan perguruan pencak silat yang ada di Kota Jayapura juga terlihat hadir, mulai dari Tapak Suci, Persinas, Merpati Putih, dan sejumlah perguruan dan tamu undangan lainnya

   Ketua PSHT Cabang Jayapura Suprapto mengungkapkan bahwa sedianya, jumlah siswa yang disahkan ini ada sebanyak 101 siswa, namun karena ada satu siswa yang berhalangan, sehingga genap 100 siswa yang disahkan.

Menurutnya, siswa yang disahkan jadi warga baru ini, berasal dari sejumlah ranting dan rayon yang ada di Kota Jayapura, Keerom, Kabupaten Jayapura dan dari Yalimo.

   “Pengesahan ini bukan akhir   bagi para siswa yang baru disahkan, melainkan  menjadi awal untuk terus berlatih dan mengembangkan diri, baik secara fisik maupun kerohanian, serta membangun organisasi PSHT, untuk semakin maju ke depan,” tuturnya.

   Sementara itu, Danrem 172/PWY Brigjen TNI Dedi Hardono, SIP dalam sambutannya  yang dibacakan Pasiter Korem 172/PWY Kolonel Arh. Samujiyo mengungkapkan bahwa pencak silat merupakan warisan budaya asli Indonesia yang telah diakukan Unesco.  Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, Danrem berpesan agar menggunakan ilmu pencak silat yang telah dipelajari dengan bijaksana, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.

  “Saya berharap kalian dapat menjadi agen perubahan yang positif di masyarakat. sebagai anggota PSHT,  kalian memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya pencak silat. Ajaklah lebih banyak orang untuk mengenal dan mencintai pencak silat. Jadilah inspirasi bagi generasi muda untuk terus menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pencak silat.”ujarnya.

“Saya juga berharap kalian dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan oleh PSHT. Bangunlah hubungan yang baik dengan sesama anggota dan masyarakat bersama-sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang harmonis, damai, dan penuh kebersamaan.”tambahnya.

   Sementara itu, Ketua Umum PSHT Kangmas Dr. Muhammad Taufiq dalam sambutannya yang disampaikan Ketua Dewan Cabang PSHT Jayapura Kangmas Suprat  menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada tamu undangan yang hadir untuk memberikan dukungan dan doa bagi para calon warga.

   Ia juga memberikan penghargaan kepada para pelatih yang telah berusaha keras mendidik dan mengantarkan siswa-siswa mereka hingga disahkan sebagai warga baru PSHT.

   Kegiatan malam syukuran dan pengesahan ini  juga mengingatkan kembali tentang tradisi “syuran” yang diwariskan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo pada masa kepemimpinannya sebagai Raja Mataram. Tradisi ini bertujuan untuk mempersatukan berbagai kelompok masyarakat melalui musyawarah agar dapat hidup “guyub rukun” dan meraih kehidupan yang lebih baik.

   Tradisi “syuran” ini terus dipertahankan sebagai media silaturahmi dan musyawarah agar seluruh warga PSHT dapat bekerja sama dalam mengerjakan kebajikan dan menghindari kejahatan.

   Selain itu, Ketua Umum PSHT juga mengajak seluruh warga untuk menghormati dan meneruskan perjuangan Ki Hadjar Hardjo Oetomo, perintis PSHT yang telah diakui sebagai pahlawan perintis kemerdekaan Bangsa Indonesia.

  “Beliau mengajarkan Pencak Silat sebagai sarana perjuangan melawan ketidakadilan dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, generasi penerus PSHT memiliki kewajiban untuk melanjutkan perjuangan tersebut dengan memegang teguh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PSHT.” ungkapnya.

  Dalam proses latihan, penting untuk menjaga persaudaraan yang kekal abadi berdasarkan prinsip saling menyayangi, menghormati, dan bertanggung jawab. Setiap warga PSHT diingatkan untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Esa, berbakti kepada orang tua dan guru, menjaga nama baik PSHT, bersikap ksatria, berdiri di atas garis keadilan dan kebenaran, serta mengutamakan kepentingan bersama.

   Sementara itu, mendekati dini hari, 100 calon warga menjalani prosesi pengesahan menjadi warga tingkat I  yang dilakukan oleh Dewan pengesah, dari warga tingkat II baik dari Kota Jayapura yakni, Kangmas Suprat, Kangmas  Suprapto, maupun utusan dari pengurus pusat, yakni  Kangmas Warsono, Kangmas Muchtar dan Kangmas Darji. (tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version