Kepala Kesbangpol Kota Jayapura, Raimondus Mote mengatakan setiap calon tentunya memiliki partai pendukung dan juga masa. Untuk itu, pada saat pendaftaran semua pihak-pihak yang terkait itu harus bisa menjaga situasi atau suasana Kamtibmas di Kota Jayapura terutama pada saat pendaftaran itu dilakukan.
Dikatakan, fasilitas itu dibangun Pemkot Jayapura melalui anggaran APBD pada tahun 2021 lalu, untuk menambah spot wisata yang ada di wilayah Kota Jayapura. Selain itu, tentunya juga untuk mendukung dan meningkatkan pendapatan asli daerah di Kota Jayapura.Â
  Dikatakan, dari kegiatan Pramuka, anak-anak mendapatkan materi tentang kepemimpinan, baik sebagai pemimpin di kelompok atau pemimpin di sekolah. Selain itu, kegiatan-kegiatan Pramuka ini berkaitan dengan kreativitas seperti mencintai alam lingkungan, gotong royong hingga menghargai orang lain.
  Menurutnya dengan melihat persentase angka inflasi Kota Jayapura itu, maka kondisi ekonomi terutama harga-harga komoditi pokok di Kota Jayapura masih terkendali dengan baik. Selain itu, tentunya hal ini juga berdampak pada stok barang yang tersedia dengan baik di pasaran.
  Dia mengatakan, program itu dijalankan sesuai dengan peraturan Walikota dan sudah dilaksanakan selama satu bulan. Menurut Robby, dari kontribusi pembayaran pajak yang dilakukan selama 1 bulan itu, tentu ada penerimaan yang masuk ke Bapenda Kota Jayapura itu.
 Melihat pentingnya upaya pencegahan ini, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelematan Kota Jayapura yang belum lama terbentuk sebagai OPD baru di lingkup Pemkot Jayapura ini, mulai mengintensifkan upaya pencegahan dengan melalui kegiatan sosialisasi di tengah masyarakat. Termasuk yagn digelar di Gereja GKI Sion Dok VIII Distrik Jayapura Utara ini.
 Pj Wali Kota Christian Sohilait mengatakan sidak Bapok ini dialukan dalam rangka mengantisipasi terjadinya inflasi di Kota Jayapura. Sidak bapok ini dilakukan di beberapa tempat, diantaranya pasar modern/supermarket maupun pasar Tradisional.
Jumlah ini terdiri dari Pendapatan Daerah sebesar Rp. 1.685.396.483.983 ditambah penerimaan pembiayaan sebesar Rp. 125.321.259.725, atau jumlah tersebut sama dengan belanja daerah sebesar Rp. 1. 804.382.742. Ditambah pengeluaran pembiayaan sebesar Rp. 6.335.000.000.
  Dia mengatakan, dari hasil kerja ini pansel telah memilih nama-nama dari perwakilan 5 lembaga yang ada di Papua mulai dari perwakilan akademisi dalam hal ini Universitas Cendrawasih, perwakilan dari masyarakat adat, kemudian Kejaksaan Negeri Pemerintah Provinsi Papua, Pemerintah Kota Jayapura. Dimana masing-masing perwakilan Lembaga ini mengutus satu orang anggota timsel.
  Dia mengatakan salah satu upaya pihaknya  untuk mengatasi persoalan itu dengan melakukan rehabilitasi sekolah-sekolah. Misalnya dengan pembangunan atau penambahan ruang kelas baru. Namun demikian hal itu tidak serta-merta bisa dilakukan di semua sekolah. Sebab, hal itu juga tidak menjadi satu-satunya solusi untuk mengurangi banyaknya siswa di suatu sekolah.