Wednesday, April 17, 2024
24.7 C
Jayapura

Tetap Optimalkan Pemeriksaan Sampel Swab

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Robby Kayame

JAYAPURA- Pemeriksaan swab dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Tes Cepat Molekuler (TCM) hingga kini telah mencapai 76.784 sampel, sebagaimana berdasarkan data Satgas Covid-19 Provinsi Papua.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Robby Kayame menyebutkan bahwa pihaknya maksimal dalam melakukan pemeriksaan. Namun, terdapat penyebab lamanya mengetahui hasil swab dikarenakan banyaknya sampel yang diperiksa, baik di Labkesda maupun di Litbangkes.

“Lama menunggu hasil swab itu karena kami di tingkat provinsi, banyak yang kirim juga, seperti dari Nabire dan Jayawijaya, maupun Mimika. Ada TCM yang eror dan juga terbatas. Kemudian 2 modul TCM yang rusak, seperti di Nabire dan Jayawijaya, sehingga sampelnya dikirim ke Jayapura untuk diperiksa,” terang Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Robby Kayame, Selasa (27/10) lalu.

Baca Juga :  Energi Terbarukan Menjadi Isu Global 

Kadinkes Kayame juga mengakui bahwa sudah banyak masyarakat yang juga menyadari pentingnya pemeriksaan swab dilakukan. Itulah sebabnya, pemeriksaan swab cukup tinggi.

“Karena kesadaran penduduk untuk pentingnya pemeriksaan ini cukup tinggi. Pelaku perjalanan juga cukup banyak dan pemeriksaan massal yang dilakukan di perkantoran,” pungkasnya. (gr/ary)

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Robby Kayame

JAYAPURA- Pemeriksaan swab dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Tes Cepat Molekuler (TCM) hingga kini telah mencapai 76.784 sampel, sebagaimana berdasarkan data Satgas Covid-19 Provinsi Papua.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Robby Kayame menyebutkan bahwa pihaknya maksimal dalam melakukan pemeriksaan. Namun, terdapat penyebab lamanya mengetahui hasil swab dikarenakan banyaknya sampel yang diperiksa, baik di Labkesda maupun di Litbangkes.

“Lama menunggu hasil swab itu karena kami di tingkat provinsi, banyak yang kirim juga, seperti dari Nabire dan Jayawijaya, maupun Mimika. Ada TCM yang eror dan juga terbatas. Kemudian 2 modul TCM yang rusak, seperti di Nabire dan Jayawijaya, sehingga sampelnya dikirim ke Jayapura untuk diperiksa,” terang Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Robby Kayame, Selasa (27/10) lalu.

Baca Juga :  Selama Lukmen Memimpin, Terjadi Transformasi Pembangunan di Papua

Kadinkes Kayame juga mengakui bahwa sudah banyak masyarakat yang juga menyadari pentingnya pemeriksaan swab dilakukan. Itulah sebabnya, pemeriksaan swab cukup tinggi.

“Karena kesadaran penduduk untuk pentingnya pemeriksaan ini cukup tinggi. Pelaku perjalanan juga cukup banyak dan pemeriksaan massal yang dilakukan di perkantoran,” pungkasnya. (gr/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya