Thursday, April 25, 2024
31.7 C
Jayapura

Antisipasi Krisis Pangan, Masyarakat Diminta Pertahankan Pangan Lokal

JAYAPURA – Antisipasi Krisis pangan, Pemerintah Provinsi Papua meminta masyarakat untuk pertahankan makanan lokal. Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejateraan Rakyat Papua Muhammad Musa’ad menyampaikan, dengan krisis pangan yang sedang terjadi di dunia menjadi pembelajaran bagi masyarakat Indonesia terutama di Papua untuk tetap mempertahankan pangan lokal yang ada sejak dulu.

Ia juga menyebut Papua kaya akan pangan lokal, dan itu harus dijamin karena akan memberikan manfaat yang besar terutama untuk komunitas pangan lokal  sagu, ubi ubian yang harus menjadi alternatif berdampingan dengan beras.

“Jangan kita merubah total sampai melupakan hakikat dari pangan lokal, itu mesti dipertahan kan supaya ketika ada kekurangan pangan seperti beras terganggu, gandum terganggu dan tepung terganggu, kita tidak terganggu karena kita punya ubi ubian dan sagu,”Ucap Musa’ad kepada wartawan, Jumat (12/8).

Baca Juga :  Diduga Pleno Curang, Bawaslu Diminta Selidik PPD  Japut

 Lanjutnya, yang menjadi persoalan ketika kita melakukan perubahan total, seakan akan tidak mengenal lagi pangan pangan lokal sendiri.

“Itulah kenapa sejak awal pemerintah Gubernur Papua Lukas Enembe kembali menginvetarisir komuditas lokal yang harus dipertahankan untuk bisa menjaga keberlangsungan hidup, dan semakin intens juga komunitas sagu hadir di Papua,”Katanya.

Menurutnya, pangan lokal di Papua ada sagu, singkong, ubi, patatas dan beberapa umbi-umbian lainnya dan sudah dipetakan daerah- daerah mana saja.

“Jadi komunitas lokal itu harus tetap dijamin, karena itu memberikan manfaat yang besar, terutama  untuk komuditas pangan,” pungkasnya. (fia/gin)

JAYAPURA – Antisipasi Krisis pangan, Pemerintah Provinsi Papua meminta masyarakat untuk pertahankan makanan lokal. Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejateraan Rakyat Papua Muhammad Musa’ad menyampaikan, dengan krisis pangan yang sedang terjadi di dunia menjadi pembelajaran bagi masyarakat Indonesia terutama di Papua untuk tetap mempertahankan pangan lokal yang ada sejak dulu.

Ia juga menyebut Papua kaya akan pangan lokal, dan itu harus dijamin karena akan memberikan manfaat yang besar terutama untuk komunitas pangan lokal  sagu, ubi ubian yang harus menjadi alternatif berdampingan dengan beras.

“Jangan kita merubah total sampai melupakan hakikat dari pangan lokal, itu mesti dipertahan kan supaya ketika ada kekurangan pangan seperti beras terganggu, gandum terganggu dan tepung terganggu, kita tidak terganggu karena kita punya ubi ubian dan sagu,”Ucap Musa’ad kepada wartawan, Jumat (12/8).

Baca Juga :  Demo Lagi, Warga Minta Polisi Tegas

 Lanjutnya, yang menjadi persoalan ketika kita melakukan perubahan total, seakan akan tidak mengenal lagi pangan pangan lokal sendiri.

“Itulah kenapa sejak awal pemerintah Gubernur Papua Lukas Enembe kembali menginvetarisir komuditas lokal yang harus dipertahankan untuk bisa menjaga keberlangsungan hidup, dan semakin intens juga komunitas sagu hadir di Papua,”Katanya.

Menurutnya, pangan lokal di Papua ada sagu, singkong, ubi, patatas dan beberapa umbi-umbian lainnya dan sudah dipetakan daerah- daerah mana saja.

“Jadi komunitas lokal itu harus tetap dijamin, karena itu memberikan manfaat yang besar, terutama  untuk komuditas pangan,” pungkasnya. (fia/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya