Friday, April 19, 2024
25.7 C
Jayapura

ASN Harus Menjadi Pionir Pelayanan Kepada Masyarakat

JAYAPURA – Bupati Pegunungan Bintang Spei Y Bidana, M.Si menyampaikan, perjuangan menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) tidaklah mudah. Namun fenomena di Papua khususnya di Pegunungan Bintang, semua ASN mulai dari staf hingga atas bisa dilakukan secara cepat melalui pendekatan politik untuk bisa menduduki jabatan tertinggi.

“Ini menjadi tantangan terbesar untuk kami di Papua,” kata Bupati dalam acara pembukaan pelatihan dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III di lingkungan pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang bekerjasama dengan pemerintah Provinsi Papua, Selasa (7/6) yang diikitu 351 peserta yang berasal dari Pegunungan Bintang.

Bupati juga menjelaskan bahwa tidak ada lagi honorer, sebagaimana kebijakan Menpan. Sehingga tantangan kedepan khusus di Papua dari dulu minset kita setelah jadi sarjana berbondong ke ASN.

Baca Juga :  Anggota Korpri Diingatkan Harus Disiplin

“Kedepan peluang menjadi ASN sangat susah dan ketat, diharapkan kita menjadi agen untuk memberikan informasi kepada anak anak kita. Supaya kedepan orang bisa menjadi wiraswasta,” terangnya.

Sementara itu Kepala BPSDM Provinsi Papua Aryoko, AF Rumaropen, SP, M.Eng berharap setelah pelatihan seorang ASN harus menjadi teladan yang baik dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

“Diharapkan pegawai formasi 2018 bisa menjadi  pioner, bisa merubah itu bagaimana bisa bertahan di pedalaman di Pegunungan Bintang,” Punkasnya. (dia/gin)

JAYAPURA – Bupati Pegunungan Bintang Spei Y Bidana, M.Si menyampaikan, perjuangan menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) tidaklah mudah. Namun fenomena di Papua khususnya di Pegunungan Bintang, semua ASN mulai dari staf hingga atas bisa dilakukan secara cepat melalui pendekatan politik untuk bisa menduduki jabatan tertinggi.

“Ini menjadi tantangan terbesar untuk kami di Papua,” kata Bupati dalam acara pembukaan pelatihan dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III di lingkungan pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang bekerjasama dengan pemerintah Provinsi Papua, Selasa (7/6) yang diikitu 351 peserta yang berasal dari Pegunungan Bintang.

Bupati juga menjelaskan bahwa tidak ada lagi honorer, sebagaimana kebijakan Menpan. Sehingga tantangan kedepan khusus di Papua dari dulu minset kita setelah jadi sarjana berbondong ke ASN.

Baca Juga :  PON XX Papua Siap Diselenggarakan

“Kedepan peluang menjadi ASN sangat susah dan ketat, diharapkan kita menjadi agen untuk memberikan informasi kepada anak anak kita. Supaya kedepan orang bisa menjadi wiraswasta,” terangnya.

Sementara itu Kepala BPSDM Provinsi Papua Aryoko, AF Rumaropen, SP, M.Eng berharap setelah pelatihan seorang ASN harus menjadi teladan yang baik dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

“Diharapkan pegawai formasi 2018 bisa menjadi  pioner, bisa merubah itu bagaimana bisa bertahan di pedalaman di Pegunungan Bintang,” Punkasnya. (dia/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya