Tuesday, April 16, 2024
26.7 C
Jayapura

Sekolah Penggerak Dorong Peningkatan Mutu Pendidikan

Kepala LPMP Papua, Adrian Howay, berdiskusi bersama Kepala DPPAD Provinsi Papua, Christian Sohilait  di Kantor LPMP Kotaraja, Kota Jayapura, Rabu (6/1) kemarin, terkait dengan program Sekolah Penggerak. ( FOTO: gratianus silas/cepos)

JAYAPURA- Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua bertemu Lembaga Pengembagan Mutu Pendidikan (LPMP) Papua di Jayapura, Rabu (6/1) kemarin. Pertemuan ini berkaitan dengan mulai berjalannya program Sekolah Penggerak dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Kepala LPMP Papua, Adrian Howay, menjelaskan bahwa program ini ditetapkan di 110 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, diantaranya terdapat 3 kabupaten/kota di Papua, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Keerom dan Kabupaten Supiori.

“Sekolah Penggerak ini mulai berjalan 2021 ini dan berakhir di 2026 – 2027. Tujuannya dalam rangka mendorong kepala sekolah atau kepemimpinan sekolah lebih baik lagi, mendorong inovasi dan kreativitas sekolah untuk kembangkan sekolah lebih baik lagi, yang tidak lain untuk mendorong peningkatan mutu pendidikan, mulai dari tingkat PAUD, SD, SMP, SMA, dan SMK,” ungkap Drs. Adrian Howay, MM., Rabu (6/1) kemarin.

Baca Juga :  Pemprov Papua Tingkatkan Pembangunan Pemancar

Kepala DPPAD Provinsi Papua, Christian Sohilait, mengapresiasi Kemdikbud atas terobosan Sekolah Penggerak ini. Sebab, permasalahan umum di sektor pendidikan, salah satu di antaranya terkait mutu pendidikan, sehingga  program ini dapat mendorong peningkatan mutu pendidikan, khususnya di Papua.

“Lima tugas utama Sekolah Penggerak di antaranya, pendampingan sekolah, melakukan penguatan SDM guru di sekolah, melakukan pembelajaran secara holistik, melakukan perencanaan berbasis data, serta digitalisasi sekolah yang memang gencar dilakukan di tengah pandemi Covid 19 ini,” jelas Christian Sohilait.

Menurut Sohialit, Kota Jayapura, Keerom, dan Supiori yang ditetapkan sudah mencerminkan daerah yang memiliki akses cukup baik, terutama Kota Jayapura. Dengan demikian, berjalannya program Sekolah Penggerak di tiga kabupaten kabupaten/kota ini menjadi percontohan bagi daerah lainnya di Papua, dalam peningkatan mutu pendidikan.

Baca Juga :  Pendaftaran Capra IPDN Hanya Melalui Pemerintah

“Pesan saya, mari kawan-kawan di kabupaten tangkap momentum yang baik ini. Kami juga berharap, di tahun depan, pemerintah pusat menambah lagi sekolah yang mendapat program Sekolah Penggerak,” pungkasnya. (gr/ary)

Kepala LPMP Papua, Adrian Howay, berdiskusi bersama Kepala DPPAD Provinsi Papua, Christian Sohilait  di Kantor LPMP Kotaraja, Kota Jayapura, Rabu (6/1) kemarin, terkait dengan program Sekolah Penggerak. ( FOTO: gratianus silas/cepos)

JAYAPURA- Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua bertemu Lembaga Pengembagan Mutu Pendidikan (LPMP) Papua di Jayapura, Rabu (6/1) kemarin. Pertemuan ini berkaitan dengan mulai berjalannya program Sekolah Penggerak dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Kepala LPMP Papua, Adrian Howay, menjelaskan bahwa program ini ditetapkan di 110 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, diantaranya terdapat 3 kabupaten/kota di Papua, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Keerom dan Kabupaten Supiori.

“Sekolah Penggerak ini mulai berjalan 2021 ini dan berakhir di 2026 – 2027. Tujuannya dalam rangka mendorong kepala sekolah atau kepemimpinan sekolah lebih baik lagi, mendorong inovasi dan kreativitas sekolah untuk kembangkan sekolah lebih baik lagi, yang tidak lain untuk mendorong peningkatan mutu pendidikan, mulai dari tingkat PAUD, SD, SMP, SMA, dan SMK,” ungkap Drs. Adrian Howay, MM., Rabu (6/1) kemarin.

Baca Juga :  Harus Bangga Memiliki Batik Papua

Kepala DPPAD Provinsi Papua, Christian Sohilait, mengapresiasi Kemdikbud atas terobosan Sekolah Penggerak ini. Sebab, permasalahan umum di sektor pendidikan, salah satu di antaranya terkait mutu pendidikan, sehingga  program ini dapat mendorong peningkatan mutu pendidikan, khususnya di Papua.

“Lima tugas utama Sekolah Penggerak di antaranya, pendampingan sekolah, melakukan penguatan SDM guru di sekolah, melakukan pembelajaran secara holistik, melakukan perencanaan berbasis data, serta digitalisasi sekolah yang memang gencar dilakukan di tengah pandemi Covid 19 ini,” jelas Christian Sohilait.

Menurut Sohialit, Kota Jayapura, Keerom, dan Supiori yang ditetapkan sudah mencerminkan daerah yang memiliki akses cukup baik, terutama Kota Jayapura. Dengan demikian, berjalannya program Sekolah Penggerak di tiga kabupaten kabupaten/kota ini menjadi percontohan bagi daerah lainnya di Papua, dalam peningkatan mutu pendidikan.

Baca Juga :  Pastikan Pelaksanaan Pemilu Sesuai Jadwal, Bawaslu Keluarkan Imbauan 

“Pesan saya, mari kawan-kawan di kabupaten tangkap momentum yang baik ini. Kami juga berharap, di tahun depan, pemerintah pusat menambah lagi sekolah yang mendapat program Sekolah Penggerak,” pungkasnya. (gr/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya