Friday, March 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Waktu Pasien Menunggu 1 Jam Karena Harus Discreening

WAMENA— Adanya pemberitaan di media sosial bahwa pelayanan RSUD Wamena, terutama untuk bertemu dokter yang melakukan pemeriksaan kesehatan, membutuhkan waktu 1 jam, diklarifikasi oleh pihak RSUD Wamena.

Direktur RSUD Wamena, dr. Felly Sahureka, M.Kes menjelaskan, waktu menunggu pasien 1 jam untuk pemeriksaan dokter, masih sesuai standar nasional, khususnya di masa pandemi ini.

“Kami masih menerapkan pelayanan dengan screening, artinya sebelum pasien terlayani di polik atau ketemu dokter, harus melalui tahapan screening dulu di tempat yang sudah disediakan, ini menambah panjang waktu tunggu pasien,”ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (30/3), kemarin.

Bukan itu saja, lanjut dr Felly, bukan berarti pasien datang mengisi formulir, screening dan diperiksa, terdaftar dan langsung diperiksa atau ketemu dokter, harus diketahui pasien yang datang ke RSUD Wamena ini tanpa jaminan pelayanan kesehatan, syarat dari BPJS pasien itu harus membawa surat rujukan dari Puskesmas ke RSUD Wamena, kalau memiliki kartu BPJS.

Baca Juga :  Upaya Pencegahan Harus Terus Dilakukan

“ Ini beda dengan pasien swasta yang administrasinya tidak seribet pasien yang menggunakan BPJS, ini membuat petugas kami di layanan screning jadi lama, karena harus menjelaskan kepada pasien, ini beda dengan layanan di IGD yang tanpa rujukan dan itu kalau darurat,”jelasnya.

Alasan lain, kata dr Felly saat covid -19 meningkat, banyak petugasnya yang terpapar, termasuk dirinya, sehingga layanan di polik semakin lama, sebab petugas yang ada di loket itu hanya dua orang yang negatif, semua petugas loket positif, beberapa dokter dan petugas kesehatan di ruangan lain sampai di bangsal, sehingga pihaknya terbatas dengan tenaga yang melayani.

“Jika kita harus memaksimalkan tenaga, kita mau ambil dari mana, bisa jadi rumah sakit tutup, namun kami tidak menutup pelayanan seperti rumah sakit lain, kami tetap membuka pelayanan karena pasien sangat membutuhkan pelayanan ini, kami bijaksanai dengan tetap membuka pelayanan,”katanya.

Baca Juga :  Kasus Covid Menurun, Bukan Berarti Sudah Selesai

Contoh saja Puskesmas pada saat petugasnya terpapar ditutup, tapi RSUD Wamena tidak pernah tutup, meskipun tenaganya banyak yang terpapar covid -19.

“Kami berharap ada kejujuran dari pasien saat ditanya oleh petugas di ruang Screening, agar pelayanan bisa berjalan dengan baik,”bebernya.

Sementara terkait dengan pernyataan Ketua Komisi C yang menyatakan tidak melakukan pemanggilan kepada RSUD Wamena, harus diklarifikasi karena sama sekali tidak pernah dipanggil dan ia sudah menghubungi Ketua Komisi C DPRD Jayawijaya Eus Tabuni untuk menyanyakan kapan dihubungi dan pihaknya tidak memenuhi panggilan itu.

“Komunikasi terakhir kami pada tanggal 14 Maret dan itu bukan berupa panggilan dari DPRD untuk menanyakan terkait pelayanan kami di rumah sakit, saya senang jika DPRD panggil saya untuk menanyakan itu, karena DPRD adalah wakil rakyat dan bisa mencari solusi sama -sama mengenai masalah pelayanan di rumah sakit,”bebernya.(jo/tho)

WAMENA— Adanya pemberitaan di media sosial bahwa pelayanan RSUD Wamena, terutama untuk bertemu dokter yang melakukan pemeriksaan kesehatan, membutuhkan waktu 1 jam, diklarifikasi oleh pihak RSUD Wamena.

Direktur RSUD Wamena, dr. Felly Sahureka, M.Kes menjelaskan, waktu menunggu pasien 1 jam untuk pemeriksaan dokter, masih sesuai standar nasional, khususnya di masa pandemi ini.

“Kami masih menerapkan pelayanan dengan screening, artinya sebelum pasien terlayani di polik atau ketemu dokter, harus melalui tahapan screening dulu di tempat yang sudah disediakan, ini menambah panjang waktu tunggu pasien,”ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (30/3), kemarin.

Bukan itu saja, lanjut dr Felly, bukan berarti pasien datang mengisi formulir, screening dan diperiksa, terdaftar dan langsung diperiksa atau ketemu dokter, harus diketahui pasien yang datang ke RSUD Wamena ini tanpa jaminan pelayanan kesehatan, syarat dari BPJS pasien itu harus membawa surat rujukan dari Puskesmas ke RSUD Wamena, kalau memiliki kartu BPJS.

Baca Juga :  Kasus Menurun, Bukan Berarti Covid-19 Sudah Selesai

“ Ini beda dengan pasien swasta yang administrasinya tidak seribet pasien yang menggunakan BPJS, ini membuat petugas kami di layanan screning jadi lama, karena harus menjelaskan kepada pasien, ini beda dengan layanan di IGD yang tanpa rujukan dan itu kalau darurat,”jelasnya.

Alasan lain, kata dr Felly saat covid -19 meningkat, banyak petugasnya yang terpapar, termasuk dirinya, sehingga layanan di polik semakin lama, sebab petugas yang ada di loket itu hanya dua orang yang negatif, semua petugas loket positif, beberapa dokter dan petugas kesehatan di ruangan lain sampai di bangsal, sehingga pihaknya terbatas dengan tenaga yang melayani.

“Jika kita harus memaksimalkan tenaga, kita mau ambil dari mana, bisa jadi rumah sakit tutup, namun kami tidak menutup pelayanan seperti rumah sakit lain, kami tetap membuka pelayanan karena pasien sangat membutuhkan pelayanan ini, kami bijaksanai dengan tetap membuka pelayanan,”katanya.

Baca Juga :  Petugas Puskesmas Lakukan Pendekatan Persuasif

Contoh saja Puskesmas pada saat petugasnya terpapar ditutup, tapi RSUD Wamena tidak pernah tutup, meskipun tenaganya banyak yang terpapar covid -19.

“Kami berharap ada kejujuran dari pasien saat ditanya oleh petugas di ruang Screening, agar pelayanan bisa berjalan dengan baik,”bebernya.

Sementara terkait dengan pernyataan Ketua Komisi C yang menyatakan tidak melakukan pemanggilan kepada RSUD Wamena, harus diklarifikasi karena sama sekali tidak pernah dipanggil dan ia sudah menghubungi Ketua Komisi C DPRD Jayawijaya Eus Tabuni untuk menyanyakan kapan dihubungi dan pihaknya tidak memenuhi panggilan itu.

“Komunikasi terakhir kami pada tanggal 14 Maret dan itu bukan berupa panggilan dari DPRD untuk menanyakan terkait pelayanan kami di rumah sakit, saya senang jika DPRD panggil saya untuk menanyakan itu, karena DPRD adalah wakil rakyat dan bisa mencari solusi sama -sama mengenai masalah pelayanan di rumah sakit,”bebernya.(jo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya