Wednesday, April 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Semua Kabupaten/Kota Sudah Bisa Laksanakan Booster

JAYAPURA – Dinas Kesehatan Provinsi Papua tak memungkiri tingginya permintaan booster atau vaksin dosis 3. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Aaron Rumainum, M.Kes. menyampaikan, bagi warga yang mau vaksin booster tinggal datang ke layanan kesehatan.

Lanjut dr Aaron, di Papua di beberapa Kabupaten seperti Merauke, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Biak, Boven Digoel, Asmat, Mappi, Wamena, Nabire dan Yapen sudah ada vaskin booster. Tinggal keinginan masyarakatnya saja untuk datang vaksin.

“Dengan syarat tiga bulan setelah suntikan kedua baru bisa disuntik booster,” terang dr Aaron saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Senin (28/3).

Menurut dr Aaron, semua Kabuaten/kota sudah bisa melakukan vaksin booster. Hanya saja yang menjadi persoalan tidak semua masyarakat di setiap Kabupaten/kota mau booster.

Baca Juga :  Cakupan Imunisasi Papua Dosis 1 Baru Mencapai 34 Persen

“Bagaimana mau booster suntikan 1 dan 2 saja mereka belum mau, ada Kabupaten kabupaten yang memang kita tidak bisa paksakan untuk mereka vaksin,” ucapnya.

Dikatakan dr Aaron, stok vaksin Pfizer dosis 3. Selain itu dosisnya cuman 0,15, sehingga tidak ada masalah. Tinggal masyarakat datang ke setiap layanan lalu mereka vaksin.

“Sebelum penyampaian Presiden yang menyatakan booster salah satu syarat untuk bisa mudik, masyarakat sudah lakukan vaksin booster sebelumnya. Mereka yang vaksin booster di Papua adalah mereka yang sudah mempersiapkan diri dari pandemi menjadi endemi.  Artinya, meskipun belum ditentukan statusnya secara faktual sudah berubah jadi pandemi menjadi endemis, namun ini dibuktikan dengan adanya pelonggaran,” tuturnya.

Baca Juga :  Sejak Awal 2022, Dinkes Papua Suntik Vaksin 10 Ribu Warga

Dikatakan, pelonggaran ini dalam menghadapi situasi endemi hanya dua hal saja yakni protokol kesehatan dan vaksin booster.

“Kalau kita menggunakan booster ketika kita kena omicron kita menjadi super imun, menurut saya seperti itu. Malah setelah booster ketika kena omicronnya tidak bergejala, kalau tidak bergejala berarti tidak menularkan ke orang lain. Jadi ada gunanya juga kita booster, karena booster meminimalisir kita menularkan ke orang lain,” pungkasnya. (fia/gin)

JAYAPURA – Dinas Kesehatan Provinsi Papua tak memungkiri tingginya permintaan booster atau vaksin dosis 3. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Aaron Rumainum, M.Kes. menyampaikan, bagi warga yang mau vaksin booster tinggal datang ke layanan kesehatan.

Lanjut dr Aaron, di Papua di beberapa Kabupaten seperti Merauke, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Biak, Boven Digoel, Asmat, Mappi, Wamena, Nabire dan Yapen sudah ada vaskin booster. Tinggal keinginan masyarakatnya saja untuk datang vaksin.

“Dengan syarat tiga bulan setelah suntikan kedua baru bisa disuntik booster,” terang dr Aaron saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Senin (28/3).

Menurut dr Aaron, semua Kabuaten/kota sudah bisa melakukan vaksin booster. Hanya saja yang menjadi persoalan tidak semua masyarakat di setiap Kabupaten/kota mau booster.

Baca Juga :  Sebanyak 99 Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh

“Bagaimana mau booster suntikan 1 dan 2 saja mereka belum mau, ada Kabupaten kabupaten yang memang kita tidak bisa paksakan untuk mereka vaksin,” ucapnya.

Dikatakan dr Aaron, stok vaksin Pfizer dosis 3. Selain itu dosisnya cuman 0,15, sehingga tidak ada masalah. Tinggal masyarakat datang ke setiap layanan lalu mereka vaksin.

“Sebelum penyampaian Presiden yang menyatakan booster salah satu syarat untuk bisa mudik, masyarakat sudah lakukan vaksin booster sebelumnya. Mereka yang vaksin booster di Papua adalah mereka yang sudah mempersiapkan diri dari pandemi menjadi endemi.  Artinya, meskipun belum ditentukan statusnya secara faktual sudah berubah jadi pandemi menjadi endemis, namun ini dibuktikan dengan adanya pelonggaran,” tuturnya.

Baca Juga :  Kasus Covid-19 Melandai, Aturan Dilonggarkan

Dikatakan, pelonggaran ini dalam menghadapi situasi endemi hanya dua hal saja yakni protokol kesehatan dan vaksin booster.

“Kalau kita menggunakan booster ketika kita kena omicron kita menjadi super imun, menurut saya seperti itu. Malah setelah booster ketika kena omicronnya tidak bergejala, kalau tidak bergejala berarti tidak menularkan ke orang lain. Jadi ada gunanya juga kita booster, karena booster meminimalisir kita menularkan ke orang lain,” pungkasnya. (fia/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya