Saturday, April 20, 2024
26.7 C
Jayapura

Suntik Vaksin Harus Dilakukan Dengan Lengkap

JAYAPURA – Juri Bicara Satgas Covod-19, dr. Silwanus Sumule menjelasakan, idealnya batas waktu bagi suntikan vaksin dosis pertama dan kedua, setiap merek vaksin memiliki batas waktu yang berbeda-beda.

“Seperti halnya sinovac 28 hari, Innovam 21 hari, Astraseneca 12 Minggu, Moderna 28 hari dan sebagainya, ada baiknya melakukan suntik dosis pertama dan kedua disesuaikan dengan merek vaksin,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Rabu (23/2) kemarin.

Diakuinya, suntikan dosis pertama yang dilakukan belum mencapai kadar maksimal, antibodi yang terbentuk.

“Kenapa kami katakan harus 28 hari, karena antibodi yang terbentuk itu akan kembali turun setelah 28 hari walaupun turunnya sedikit,  dengan berjalannya waktu pasti akan mengalami penurunan makanya harus dinaikan kembali,” jelasnya.

Baca Juga :  Sandiaga Uno Targetkan Tahun Depan FDS Kembali Masuk Kharisma Event Nusantara

Cara menaikan antibodi tersebut adalah melalui cara suntikan yang kedua, dalam perjalananya tahap kedua juga akan mengalami penurunan antibodi maka itu sangat dibutuhkan suntikan booster.

“Booster ini, ada penelitian yang mengatakan dapat menahan antibodi 1-6 tahun bertahan, dimana konsentrasi dari antibodi yang terbentuk akibat suntikan tersebut,” tambahnya.

Lanjutnya, jadi kalau masyarajat hanya menyuntik yang dosis peratama saja, hanya untuk bisa keluar masuk suatu daerah sebagai persyaratan, ini merupakan tindakan yang tidak bijak.

“Karena ini hanya membahayakan dirinya sendiri, karena sangat rentang tertular Covid-19, akibat dari daya tahan tubuh atau antibodi tidak.mencapai titik yang maksimal,” terangnya. (ana/gin)

JAYAPURA – Juri Bicara Satgas Covod-19, dr. Silwanus Sumule menjelasakan, idealnya batas waktu bagi suntikan vaksin dosis pertama dan kedua, setiap merek vaksin memiliki batas waktu yang berbeda-beda.

“Seperti halnya sinovac 28 hari, Innovam 21 hari, Astraseneca 12 Minggu, Moderna 28 hari dan sebagainya, ada baiknya melakukan suntik dosis pertama dan kedua disesuaikan dengan merek vaksin,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Rabu (23/2) kemarin.

Diakuinya, suntikan dosis pertama yang dilakukan belum mencapai kadar maksimal, antibodi yang terbentuk.

“Kenapa kami katakan harus 28 hari, karena antibodi yang terbentuk itu akan kembali turun setelah 28 hari walaupun turunnya sedikit,  dengan berjalannya waktu pasti akan mengalami penurunan makanya harus dinaikan kembali,” jelasnya.

Baca Juga :  Kasus Aktif Covid di Mimika Capai 12 Kasus

Cara menaikan antibodi tersebut adalah melalui cara suntikan yang kedua, dalam perjalananya tahap kedua juga akan mengalami penurunan antibodi maka itu sangat dibutuhkan suntikan booster.

“Booster ini, ada penelitian yang mengatakan dapat menahan antibodi 1-6 tahun bertahan, dimana konsentrasi dari antibodi yang terbentuk akibat suntikan tersebut,” tambahnya.

Lanjutnya, jadi kalau masyarajat hanya menyuntik yang dosis peratama saja, hanya untuk bisa keluar masuk suatu daerah sebagai persyaratan, ini merupakan tindakan yang tidak bijak.

“Karena ini hanya membahayakan dirinya sendiri, karena sangat rentang tertular Covid-19, akibat dari daya tahan tubuh atau antibodi tidak.mencapai titik yang maksimal,” terangnya. (ana/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya